Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ada Apa dengan Kecubung Maut?

Minggu, 28 Juli 2024 | 20:36 WIB Last Updated 2024-07-28T13:37:05Z
TintaSiyasi.id -- Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat Banjarmasin dihebohkan dengan kejadian kecubung maut yang menyebabkan dua orang meninggal. Apa sebenarnya kecubung dan mengapa itu mematikan.

Peristiwa tersebut sedang viral di sosial media X, pengguna akun @Heraloebss mengunggah video yang menunjukkan banyak orang dalam kondisi tidak sadar diri dengan sepenuhnya alias mabok tergeletak dan muntah-muntah. Dalam potongan video tersebut, terlihat pula orang yang meracau, berbicara tidak jelas, membentak, serta tidak dapat menguasai dirinya sendiri.

Selain itu, ada keterangan yang menyatakan bahwa individu yang terlibat dalam video itu mabuk karena mengonsumsi kecubung yang dicampur dengan obat-obatan dan minuman. Disebutkan bahwa insiden di Banjarmasin itu mengakibatkan kematian dua orang dan puluhan orang harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

“2 orang Tewas puluhan dirawat di RSJ setelah mengkonsumsi kecubung yang dioplos dengan Minuman dan obat2an (9/7). Banjarmasin. Doa untuk Korban. Pada Rabu, 10 Juli 2024, pengguna akun X @Heraloebss menulis, "Mabok kecubung adalah kasta terendah dalam dunia PerMabokan. Semoga warga Twitland dijauhkan dari hal2 demikian." Menurut laporan terbaru, Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, telah menerima 44 pasien yang mengalami kecubung maut. Dari 44 pasien, 7 menjalani rawat jalan. Menurut keterangan yang diterima Kompas pada Kamis (11/7/2024), Kepala Seksi Humas RSJ Sambang Lihum, Budi Harmanto, hingga saat ini telah menangani 44 pasien.

Pasien menerima obat penenang dari Firdaus Yamani, psikiatri RSJ Sambang Lihum. Selanjutnya, pasien juga diberi obat intoksikasi untuk membuat racun cepat dikeluarkan melalui proses ekskresi. Untuk penanganan, pasien diberi suntikan untuk membuat mereka lebih tenang. Menurut Firdaus, mereka juga diberi obat diuretik untuk membuat mereka sering kencing, sehingga zat kecubung dapat dikeluarkan dengan cepat.

Dalam reaksi terhadap kejadian yang mengejutkan tersebut, Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Cuncun Kurniadi mengatakan kepada Antara, "Saya mengimbau masyarakat untuk tidak mencoba mengkonsumsi tanaman kecubung."

Pasalnya kata dia, kecubung dapat membuat akal sadar manusia tidak bisa membedakan antara nyata dan ilusi. Pada kondisi terburuk, hal tersebut dapat menyebabkan kehilangan nyawa.

Apa Itu Kecubung, dan Mengapa Itu Berbahaya? Kecubung, juga dikenal sebagai Jimson Weed, atau Datura Stramonium, adalah tanaman beracun. Kadang-kadang digunakan untuk membuat obat dan menyebabkan halusinasi dari daun dan bijinya. Kecubung memiliki efek mental seperti amnesia, kebingungan, psikosis, dan halusinasi, serta mengubah suasana hati dan ekspresi emosional. Orang yang mengonsumsi kecubung dalam jumlah yang tidak melebihi dosis mungkin hanya mengalami efek narkoba. Gejala lainnya termasuk cemas, dehidrasi, mengantuk, dan sensitif terhadap cahaya.

WebMD menulis, kecubung mengandung bahan kimia berbahaya seperti atropin, hyoscyamine, dan skopolamin. Bahan kimia ini dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk kematian. DBT & mental Health Services melaporkan, hyoscyamine adalah zat yang digunakan untuk pengobatan maag, sindrom iritasi usus besar, pankreatitis, serta masalah perut lainnya. Hyoscyamine dapat membuat mengantuk, menyebabkan sakit kepala, atau mengaburkan penglihatan.

Atropin adalah obat untuk penyakit pencernaan, penyakit Parkinson, dan masalah jantung. Efek sampingnya mungkin termasuk tetapi tidak terbatas pada sakit kepala, mual, kesulitan buang air kecil, dan demam. Skopolamin, dalam bentuk koyo resep, digunakan untuk membantu mengatasi mabuk perjalanan. Efek samping skopolamin mirip dengan atropin dan hyoscyamine. Kantuk, penglihatan kabur, dan kebingungan adalah efek sampingnya. Ketiga bahan kimia ini dapat digunakan secara terpisah di bawah pengawasan seorang profesional medis, dan efek sampingnya dapat dikontrol. Obat-obatan ini biasanya aman. 

Kecubung, bagaimanapun, sangat berbahaya ketika digunakan secara berlebihan. Ketidakmampuan untuk membedakan antara kenyataan dan fantasi, takikardia, pelebaran pupil, dan perilaku agresif adalah tanda-tanda overdosis. Dosis kecubung yang fatal adalah setidaknya lima belas gram, atau lima belas hingga dua puluh lima biji. Mabuk dapat menyebabkan efek samping yang bertahan lama.

Mengapa ini terjadi? 

Generasi muda saat ini dan media sosial adalah satu dan sama. Sayangnya, apa yang terlihat di media sosial sering kali menjadi standar dalam menjalani kehidupan sehari-hari generasi Z, dan apa yang terlihat di sana sering kali hanyalah sisi baik dari satu hal saja. Informasi di media sosial dapat berdampak negatif pada kesehatan mental generasi Z jika tidak digunakan secara bijak. Salah satu efek media sosial pada remaja adalah stres karena ketidakmampuan mereka untuk memenuhi "standar" orang lain. Ini jugalah yang meningkatkan risiko masalah kesehatan mental pada generasi saat ini.

Kalau kita amati sebetulnya mabuk kecubung menunjukkan rusaknya generasi dalam menjalani kehidupan termasuk dalam menyelesaikan masalah, juga lemahnya Ketahan mental. Generasi muda yang masih labil serta minimnya pemahaman agama akan sangat mudah terbawa arus pergaulan. Sehingga tidak memiliki filter untuk menyaring apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Rasa ingin  tau yang tinggi membuatnya ingin mencoba segala hal. Mungkin berawal dari bujukan teman, atau takut diberikan stigma penakut, cupu dan sebagainya. Sehingga terdorong untuk mencoba tanpa berfikir panjang. 

Sikap mental yang lemah menjadikan nya tidak mampu melawan arus pergaulan yang toxic. Merasa lebih aman mengikuti kebiasaan komunitas atau circle pergaulan nya. Hal ini juga  menggambarkan kegagalan sistem Pendidikan sekuler dalam mencetak generasi  berakhlak mulia, dan justru mencetak generasi dengan perilaku liberal. Budaya permisif tanpa ada batasan justru membuat generasi muda bebas menabrak norma masyarakat bahkan aturan agamanya. 
 
Bagaimana pandangan Islam? 

Islam memiliki Sistem Pendidikan berkualitas yang mampu mencetak generasi berkepribadian Islam, bermental kuat dan produktif. Hal ini karena asas dalam pendidikan IsIam adalah aqidah IsIam. Dimana IsIam meyakini bahwa Allah sebagai al Khaliq sekaligus al mudabbir. Yaitu Allah sebagai pencipta dan pengatur. Akidah Islam inilah yang menjadikan setiap muslim dengan kesadaran yang penuh akan berupaya untuk menyelaraskan antara perbuatan dengan perintah dan larangan Allah SWT. Menjadikan halal haram sebagai standar perbuatannya. Sehingga setiap keputusan yang diambil selalu dihasilkan dari proses berfikir yang mendalam. Karena kelak dia akan mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya dihadapkan Allah SWT. 

Termasuk bagaimana memanfaatkan benda. Maka keimanan yang dimiliki juga akan menuntun penggunaan berbagaai bahan alami secara bijak sesuai tuntunan syariat. Kalau syariat membolehkan maka dia akan ambil. Kalau syari'at melarang maka secuilpun tidak akan diambilnya. Sehingga dia akan bijak dalam memanfaatkan kecubung misalnya.

Oleh: Asrofah
Pemerhati Remaja

Opini

×
Berita Terbaru Update