TintaSiyasi.com -- Menyikapi keputusan Pemerintah menyetujui pemberian Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) kepada organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan, Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) menilai mindsetnya keliru.
“Mindsetnya di dalam pengelolaan tambang itu sudah keliru,” ujarnya kalam Fokus To The Point: Tambang untuk Ormas, Suap Politik Kaum Oligarki, di Kanal YouTube UIY Official, Rabu (19/06/2024).
Dia menjelaskan sumber daya alam, termasuk tambang yang jumlahnya sangat besar, hakikatnya adalah milik rakyat. Dalam syariah Islam itu disebutkan umat manusia berserikat atas tiga hal air, padang rumput, dan api. Barang tambang itu adalah milik masyarakat, milik umum yang disebut di dalam sistem ekonomi Islam itu sebagai milkiyah amah (kepemilikan umum) atau jadi itu milik rakyat
“Bagaimana pengelolaannya? Siapa yang harus mengelola? Jika itu milik rakyat, maka mestinya pengelolaan itu harus membuat sedemikian rupa hasilnya itu kembali kepada rakyat. Nah siapa yang bisa diharapkan melakukan pengelolaan dan kemudian hasilnya bisa kembali kepada rakyat? Hanya satu, yaitu negara,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa negara mempunyai seluruh kekuatan yang diperlukan, seluruh potensi sumber daya manusia, teknologi, dana, kewenangan dan segala macam, untuk membuat sumber daya alam barang tambang bisa dikelola. Kemudian hasilnya diberikan kepada rakyat. Itulah di dalam teori disebut dengan state based management. Jadi pengelolaan yang dilakukan oleh negara dan ini yang benar.
Namun, lanjutnya, kapitalisme telah merusak itu semua, dengan mengatakan bahwa itu milik negara, tetapi dikuasakan oleh negara kepada swasta, kepada corporate, kepada perusahaan dalam negeri maupun luar negeri, itulah yang dikenal dengan corporate based menagement.
“Ini menunjukkan bahwa distribusi kekayaan itu problem besar. Itulah pentingnya negara hadir, jangan seperti sekarang ini, justru negara melepaskan kewenangannya kepada corporate, baik itu corporate dalam arti perusahaan yang berorientasi bisnis, maupun corporate yang dilahirkan oleh ormas,” ujarnya.
Baru kali ini dalam sejarah, Indonesia lanjut UIY ada pikiran bahwa negara itu memberikan barang tambang kepada ormas yang naturalnya memang tidak mengurusi tambang.
“Kalau negara yang mengelola, maka bisa membiayai kesehatan, pendidikan, infrastruktur yang sangat diperlukan ini hari dengan semua kekayaan yang ada di negeri ini. Itu mestinya bisa kalau pengelolaan yang benar. Pengelolaan yang benar itulah pengelolaan berbasis negara state based management," tutupnya. []Aslan La Asamu