Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Israel Menjarah Harta Orang-orang Mampu di Gaza Hingga Menjadi Fakir Miskin

Kamis, 20 Juni 2024 | 21:03 WIB Last Updated 2024-06-21T06:52:26Z
TintaSiyasi.id -- Aktivis Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina Muhammad Husein menyebutkan, tentara Israel menjarah harta orang-orang yang mampu di Gaza, hingga jatuh menjadi faqir miskin. 

“Sebagian orang-orang kaya di Gaza yang punya uang puluhan ribu, dan ratusan ribu dolar ketika mereka mengungsi membawa uang dan melewati check poin pemeriksaan, tentara Israel menjarah semua uangnya, hingga jatuh menjadi faqir miskin,” tuturnya di kanal YouTube Muhammad Husein Gaza: Rafah Membara, Tentara Zi0ni$ Semakin Frustasi dan Tertekan, Selasa (28/5/2024).

Dalam analisisnya, banyak kasus orang-orang kaya di Gaza ini yang dimasuki oleh tentara Israel rumahnya, kemudian dijarah emas-emasnya, dijarah hartanya itu banyak sekali, tidak ada satu rumah pun yang didatangi oleh tentara Israel kecuali pasti itu dijarah hartanya, jadi banyak orang-orang kaya ini yang jatuh miskin, banyak orang-orang mampu yang yang menjadi fakir di Gaza.

“Dan mereka pasti kepikiran bagaimana kondisi anak-anak mereka di Mesir yang sedang menuntut ilmu kuliah jauh dari orang tua dan juga kondisi saudara adik-adiknya di Gaza dan bayangkan bagaimana perasaan orang tua, ayah juga ibu mereka ketika mendengar bahwa ada orang Indonesia yang datang dan memberikan mereka bantuan," jelasnya.

Menurutnya, sejak genosida berlangsung mendengar kabar duka di wilayah pengungsian Barat Daya Rafah banyak pengungsi-pengungsi baru setelah mereka terpaksa harus mengungsi dari wilayah pengungsian utama. Mereka membangun  tenda baru di situ dan semalam mereka dibombardir dalam satu serangan, ada yang mengatakan 45 ada yang mengatakan 80 yang pasti di atas 40 orang.

“Ketika kita bicara pembantaian seperti ini, itu tidak hanya terjadi di satu tempat itu, misalnya kita anggap 50 korban jiwa di Rafah dan serangan juga ada di wilayah Tengah Zuidah di Wiah juga ada banyak korban terbunuh,” ujarnya

Selanjutnya, ia mengungkapkan bahwa ia baru saja melihat kabar dari temannya di Gaza melalui telegram bahwa pihak medis rumah sakit yang ada di Gaza tinggal beberapa yang masih aktif, dan di wilayah selatan tinggal satu rumah sakit namanya Abu Yusuf an-najjar. "Rumah sakit Abu Yusuf an-najar sudah penuh oleh korban luka, pengungsi sudah empet-empetan, jadi ketika ada korban terluka baru yang dibawa ke sana mereka tidak dirawat apa-apa, dilihatin begitu saja, mengerang kesakitan, berdarah-darah yang harus diamputasi, tetapi tidak ada anestesi," tambahnya. 

“Bisa dibayangkan bagaimana kondisinya, mengerikannya, bagaimana penderitaan mereka di sana, dan lagi-lagi ini menambah daftar panjang pembantaian dan genosida yang sengaja dilakukan oleh tentara zionis Israel yang menarget kemah-kemah pengungsian warga Hasbullah,” terangnya.

Tapi di sisi lain ia katakan, mereka juga mendapat kabar gembira dari para pejuang-pejuang Gaza. "Alhamdulillah dua hari yang lalu juru bicara al-qasam Abu Ubaidah bicara di depan media seperti yang dilansir oleh al-jazirah, kabar gembira karena dalam sebuah strategi jebakan tersusun dan tersistematis para pejuang Gaza di wilayah utara Jabaliah berhasil  membunuh dan melukai beberapa tentara zionis, bahkan juga berhasil menawan dan menangkap mereka," kisahnya. 

Uniknya ia katakan, Netanyahu mengirimkan puluhan ribu tentaranya ke Gaza sejak 7 Oktober untuk membebaskan para sandera, malah yang dikirim jadi sandera lagi. Jadi kan lucu gitu. Sebetulnya para pejuang Gaza enggak perlu sandera lagi, mereka sudah memiliki sandera yang cukup menjadikan bargaining dan pertukaran tawanan di kemudian hari, tawanan ada tentara yang bisa ditawan ketahuan lagi ini memukul mental tentara-tentara Zionis.” ucapnya

"Saya baca di postingan beberapa analisa keluarga tentara Israel yang dikirim menjadi was-was, karena sudah banyak di atas 10.000 tentara Zionis tewas, dan setiap hari terus ada yang tewas oleh sniper-sniper para pejuang Hizbullah. Masyaallah jadi luar biasa," syukurnya. 

Lanjut ia katakan, bentuk depresi para tentara Israel adalah dengan menarget anak-anak dan wanita di kamp-kamp pengungsian warga Gaza untuk dibunuh.  Mereka (rakyat Gaza) adalah orang-orang yang sabar dan terus bertahan dengan perjuangan mereka, kesabaran dan ketegaran mereka. "Pertanyaannya adalah, apakah kita mampu bersabar membersamai mereka bersabar tegar untuk berjuang bersama mereka?," tanyanya.

Sedangkan menurutnya, masyarakat hanya perlu bersabar untuk memantau _All Eyes On Rafah semua mata kita menghadap Rafah. "Kita hanya bersabar untuk ikut terus membagikan informasi dari Palestina. Kita hanya diminta bersabar untuk berbagi harta terbaik kita. Di sisi lain juga kita terus mendengar faksi perlawanan di Lebanon Hizbullah juga terus melontarkan serangan-serangannya ke wilayah zionia Israel, dan banyak juga tentara-tentara zionis yang mati di wilayah selatan. Mereka menganggap Hizbullah ancaman dari Utara, sementara Gaza ancaman dari selatan," paparnya.

Ia bersyukur, para pejuang-pejuang Irak juga terus melakukan serangan-serangan ke wilayah Israel, ke wilayah perbatasan Israel. Kita doakan semoga Allah SWT senantiasa meridhai jalan jihad para pejuang-pejuang baik di Gaza,  Lebanon maupun di Irak dan di manapun mereka berada yang berjuang untuk Masjidil Aqsa, semoga Allah mudahkan urusan mereka," tandasnya. [] Riana

Opini

×
Berita Terbaru Update