Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

All Eyes on Rafah

Senin, 03 Juni 2024 | 06:44 WIB Last Updated 2024-06-02T23:45:09Z

TintaSiyasi.id -- Sederet bentuk kekejaman Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, sangat menyayat hati. Seakan mengabaikan batas-batas kemanusiaan, militer Zionis tak segan untuk bertindak semaunya sendiri, seperti pengeboman kamp pengungsian dengan berdalih mencari keberadaan serdadu Hamas yang dituduh bersembunyi di Rafah. Membakar hidup-hidup warga sipil Palestina dan membakar tenda pengungsi. Alhasil, serangan brutal Israel di Rafah telah memunculkan banyak korban jiwa dari kalangan warga sipil Palestina. 

Padahal, sebelumnya Mahkamah Internasional (ICJ) sudah memberi perintah agar Tel Aviv segera menghentikan segala bentuk operasinya di kawasan tersebut. (sindonews.com, 30/5/2024)

Tentu saja serangan Israel tersebut mendapat kecaman internasional yang luas. Dilansir dari bbc.com (31/5/2024) slogan ‘All Eyes on Rafah’ muncul dalam berbagai demonstrasi di seluruh dunia dan di media sosial. Slogan tersebut makin tersebar luas di media sosial berkat gambar AI. Lebih dari 47 juta warganet telah membagikan gambar itu, menurut hitungan Instagram pada Kamis (30/05) sore. Hingga 28 Mei 2024, sebanyak 36 ribu orang terbunuh di Gaza. Sekitar 15 ribu diantaranya adalah anak-anak.

Sungguh suatu keprihatinan yang amat mendalam atas apa yang terjadi di Palestina khususnya di Rafah akibat kebiadaban zionis Yahudi penjajah yang telah menimbulkan kehancuran hebat dan korban sipil yang sangat banyak di sana, terutama anak-anak.

Dunia wajib tahu bahwa wilayah Palestina pada hakekatnya adalah tanah kharajiyah yang telah menjadi bagian dari negeri Islam sejak masa Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu anhu.  Pada 637, pasukan jihad kaum Muslim di bawah kepemimpinan Khalid bin Walid berhasil membebaskan tanah Palestina dan menjadikannya sebagai bagian dari wilayah Daulah Khilafah dengan pusat pemerintahannya saat itu berada di Madinah. Jadi, secara mutlak, Palestina adalah tanah yang sepenuhnya milik kaum Muslim.

Problematika pokok Palestina adalah penjajahan wilayah itu oleh zionis Yahudi yang telah merampas wilayah tersebut atas dukungan Inggris melalui deklarasi balfour pada tahun 1917 sebagai realisasi dari cita-cita berdirinya negara Yahudi yang digagas oleh Theodore Herzl seorang tokoh Zionis Theodore Herzl yang pada 1896 menemui Sultan Abdul Hamid II selaku Khalifah Turki Utsmani untuk meminta kepada Sultan agar bisa mendirikan gedung di Al-Quds. Namun, permohonan tersebut ditolak mentah-mentah. 

Tanpa putus asa, pada tahun 1902, Theodor Herzl kembali menghadap sang khalifah dengan imbalan pelunasan utang Khilafah Utsmani. Namun Sultan Abdul Hamid II kembali menolaknya dengan tegas sambil berkata, “Selama aku masih hidup, aku lebih rela menusukkan pedang ke tubuhku daripada melihat tanah Palestina dikhianati dan dipisahkan dari Khilafah Islamiyah.”

Adapun solusi “Two-state solution” dan diplomasi sudah pasti bukan solusi hakiki. Membagi dua tanah untuk Palestina dan Israel adalah bentuk pengkhianatan yang nyata-nyata wajib ditolak seluruh kaum Muslim sedunia.

Oleh karena itu, tuntasnya solusi atas persoalan Palestina adalah bebasnya wilayah tersebut dari penjajahan zionis Yahudi melalui jihad fisabilillah. Karena hanya dengan cara itu saja penjajahan bisa dienyahkan setelah ada sekian banyak perundingan damai dilakukan bahkan juga ada lebih dari 30 resolusi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah ditetapkan, tapi semua itu tak membuat zionis Yahudi menghentikan penjajahan di sana justru semakin brutal dan sadis.

Tidak layak bagi kaum muslim meminta pertolongan negara Barat dan sekutunya, apalagi PBB. Meminta bantuan kepada PBB sama halnya bunuh diri politik. Umat Islam harus paham bahwa berdirinya negara zionis di atas tanah Palestina juga karena adanya resolusi PBB yang memaksa Palestina membagi wilayahnya dengan Israel. 


Khilafah Solusi Tunggal

Usaha membebaskan wilayah Palestina dari penjajahan zionis Yahudi akan bisa terlaksana sempurna dengan bersatu dan bangkitnya kembali umat Islam dalam naungan Daulah Khilafah yang akan menggerakkan umat Islam dan tentara yang gagah berani untuk melancarkan jihad fisabilillah mengusir zionis penjajah dari bumi Palestina selama-lamanya.

Tidak boleh ada seorang pun yang berhak menyerahkan tanah kharajiyah kepada pihak lain, apalagi kepada perampok dan penjajah seperti Israel. Oleh sebab itu, sikap tegas yang seharusnya dilakukan terhadap Israel adalah sebagaimana yang telah Allah SWT perintahkan, yakni perangi dan usir! 

Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian, menghinakan mereka serta akan menolong kalian atas mereka sekaligus melegakan hati kaum Mukmin.” (QS. At-Taubah: 14)

Umat Islam tidak boleh tinggal diam melihat kebiadaban zionis Yahudi penjajah yang saat ini terjadi di Palestina. Umat Islam harus menampakkan kepeduliannya dengan memberikan bantuan dana, makanan dan obat-obatan serta doa dan qunut nazilah yang tulus, tetapi harus disadari bahwa itu semua tidaklah cukup untuk menghentikan kebiadaban zionis Yahudi apalagi untuk mengusirnya.

Pengiriman tentara dari seluruh negeri Muslim khususnya dari negara-negara seperti Mesir, Irak dan Indonesia utamanya dari negara-negara Arab lebih dibutuhkan warga Palestina. klk
Karena tindakan militer yang dilakukan oleh zionis Yahudi penjajah hanya bisa dihadapi dengan kekuatan militer pula. Seandainya seluruh negeri Muslim yang berjumlah lebih dari 50 negara mengirimkan tentara ke sana, maka hasilnya pasti akan sangat signifikan. 

Umat Islam juga harus terus istiqamah berdakwah demi tegaknyakembali kehidupan Islam. Dimana di dalamnya akan diterapkan syariah secara kaffah di bawah naungan Daulah Khilafah yang akan menyatukan lebih dari dua miliar umat Islam sedunia. Umat Islam akan bersatu kembali dan dengan persatuan tersebut umat akan menjadi kuat.

Dengan kekuatan tersebut, khilafah akan melindungi negeri kaum Muslim dan membebaskan seluruh negeri Muslim termasuk Palestina dari para penjajah dan dengan tegaknya khilafah akan bisa diwujudkan kembali izul Islam wal Muslimin.

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan lahir dan batin kepada penduduk Palestina dan semoga Allah SWT memberikan surga firdaus yang paling tinggi untuk para syuhada dan memohonkan kesembuhan sempurna bagi yang terluka serta perlindungan bagi seluruh kaum Muslimin yang ada di sana, aamiin. []


Nabila Zidane
Jurnalis

Opini

×
Berita Terbaru Update