"Pada saat Umar bin Khattab menjadi khalifah itu
ada murasalah, jadi surat menyurat antara Umar dan para sahabat di luar
wilayah, kemudian mereka harus mengirim report tetapi tidak ada
tanggalnya, ketika itu belum ada untuk dijadikan patokan. Lalu sahabat
bermusyawarah, ‘Ini kita mau memutuskan pakai tanggal ini standarnya apa? Ada
empat yang dijadikan patokan," ujarnya kanal YouTube UIY Official;
Hijrah, Inspirasi Perjuangan Menuju Peradaban Baru, Minggu (29/06/2025).
Lanjutnya, ia memaparkan patokan tersebut. “Pertama,
kelahiran Rasulullah saw.; kedua, waktu diutusnya Rasulullah saw.; ketiga,
wafatnya Rasulullah saw.; keempat, hijrahnya Rasulullah saw.,” bebernya.
"Dua yang pertama ini ada ikhtilaf. Kapan
Rasulullah saw. lahir itu kan ikhtilaf, pada tahun gajah itu tanggal berapa dan
sebagainya. Tentang wafatnya mereka tidak sepakat karena wafat itu kan
kesedihan, kenapa kesedihan harus dijadikan sebagai tahun baru, enggak masuk.
Tinggal terakhir ini terkait dengan momen hijrahnya Nabi, dan karena itu mereka
sepakat," jelasnya.
Namun, ia menilai, usai diputuskan hijrahnya Nabi
sebagai awal tahun baru, maka muncul pertanyaan kapan dimulainya hijrahnya Nabi.
“Dari sinilah para sahabat berdebat hingga menentukan awal tahun baru
terinspirasi dari firman Allah swt. dalam Al-Qur'an لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ
مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ,” nukil Kiai dari surah At-Taubah ayat
108.
"Jadi makna مِنْ
أَوَّلِ يَوْمٍ itu
jadi hari di mana Islam itu mendapatkan kemuliaan, Islam mendapatkan
kemenangan," ucapnya.
Sehingga, ia meyakini seharusnya peristiwa hijrah
terjadi pada bulan Rabiulawal dan bulan Muharam sebelumnya. “Lantas, mengapa
tahun baru dimulai pada bulan Muharam?” ujar Kiai.
"Nah penjelasan yang paling masuk akal dan
kemudian ini dikuatkan Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari
juz yang ke delapan halaman 577, itu beliau mengatakan begini, ‘Jadi yang
dijadikan sebagai awal itu hari di mana Islam mendatangkan kemuliaan itu adalah
peristiwa baiat," ungkapnya.
"Nah, karena peristiwa baiat itu terjadi di bulan
Zulhijah, maka hilal yang pertama itu adalah tanggal 1 Muharam setelah
peristiwa Baiat Aqabah di mana Baiat Aqabah terjadi di bulan Zulhijah. Itu
pendapat paling kuat yang diadopsi Ibnu Hajar Al-Asqalani," pungkasnya.[] Taufan