"Madinah itu kalau kita lihat kan diapit bukit
atau gunung, kalau kita bicara dalam konteks sebuah negara dan pertahanan ini
adalah tempat yang sangat strategis," ujarnya kanal YouTube UIY
Official; Hijrah, Inspirasi Perjuangan Menuju Peradaban Baru, Minggu (29/06/2025).
Lanjutnya, ia menjelaskan, sebelum menduduki Madinah,
Rasulullah saw. pernah mencoba peruntungan di Yatsrib namun gagal. “Peristiwa
itu terjadi sebelum peristiwa Baiat Aqabah,” ulasnya.
"Peristiwa itu terjadi sebelum peristiwa Isra dan
Mikraj, setelah wafatnya ibunda Khadijah dan wafatnya Abu Thalib,"
ungkapnya.
"Pertanyaannya kemudian, kenapa Rasulullah
mentargetkan Yatsrib? Yatsrib itu tempat sangat strategis karena posisinya di
lereng gunung, artinya kalau seandainya orang-orang Bani Tsaqif ketika itu
memberikan nushrah kepada Nabi itu tempat sangat strategis untuk
membangun sebuah pertahanan," terangnya menambahkan.
Alhasil, ia melihat dua sisi yang sangat menguntungkan
dari Madinah, yakni dari sisi pertahanan secara fisik dan kedua penduduk Aus
dan Khazraj yang sudah terlibat perang selama puluhan tahun.
"Secara tidak langsung ketika mereka terlibat
peperangan itu seperti latihan militer. Itulah caranya Allah menyiapkan mereka
sehingga mereka itu diakui atau tidak sudah siap perang," terangnya.
Menurutnya, ketika penduduk Aus dan Khazraj menerima
kehadiran Rasulullah menjadi kepada negara, secara tidak langsung mereka sudah
siap berperang. "Makanya ketika itu mereka mau pulang. Mereka minta izin
kepada Nabi untuk berperang, tetapi kata Rasulullah saw. belum diperintahkan
untuk itu," ujarnya.
Sehingga, ia menilai, kekuatan Madinah sangat tampak
dari sisi pertahanan yakni benteng alami dan dari sisi SDM yang mereka sudah
siap untuk berperang. "Inilah yang kemudian saya sebut dalam sejarah itu
sebagai orang-orang kuat yang kemudian memberikan dukungan kepada Rasulullah
saw.," pungkasnya.[] Taufan