Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ulama: Begini Kisah Awal Mula Penentuan Penanggalan Hijriah

Minggu, 06 Juli 2025 | 05:32 WIB Last Updated 2025-07-05T22:34:52Z

Tintasiyasi.ID -- Ulama K.H. Hafidz Abdurrahman, M.A. membeberkan awal mula penanggalan hijriah terjadi pada masa Khalifah Umar bin Khattab, lantas sahabat bermusyawarah dan terdapat empat patokan untuk menentukan tahun baru.

 

"Pada saat Umar bin Khattab menjadi khalifah itu ada murasalah, jadi surat menyurat antara Umar dan para sahabat di luar wilayah, kemudian mereka harus mengirim report tetapi tidak ada tanggalnya, ketika itu belum ada untuk dijadikan patokan. Lalu sahabat bermusyawarah, ‘Ini kita mau memutuskan pakai tanggal ini standarnya apa? Ada empat yang dijadikan patokan," ujarnya kanal YouTube UIY Official; Hijrah, Inspirasi Perjuangan Menuju Peradaban Baru, Minggu (29/06/2025).

 

Lanjutnya, ia memaparkan patokan tersebut. “Pertama, kelahiran Rasulullah saw.; kedua, waktu diutusnya Rasulullah saw.; ketiga, wafatnya Rasulullah saw.; keempat, hijrahnya Rasulullah saw.,” bebernya.

 

"Dua yang pertama ini ada ikhtilaf. Kapan Rasulullah saw. lahir itu kan ikhtilaf, pada tahun gajah itu tanggal berapa dan sebagainya. Tentang wafatnya mereka tidak sepakat karena wafat itu kan kesedihan, kenapa kesedihan harus dijadikan sebagai tahun baru, enggak masuk. Tinggal terakhir ini terkait dengan momen hijrahnya Nabi, dan karena itu mereka sepakat," jelasnya.

 

Namun, ia menilai, usai diputuskan hijrahnya Nabi sebagai awal tahun baru, maka muncul pertanyaan kapan dimulainya hijrahnya Nabi. “Dari sinilah para sahabat berdebat hingga menentukan awal tahun baru terinspirasi dari firman Allah swt. dalam Al-Qur'an لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ,” nukil Kiai dari surah At-Taubah ayat 108.

 

"Jadi makna مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ itu jadi hari di mana Islam itu mendapatkan kemuliaan, Islam mendapatkan kemenangan," ucapnya.

 

Sehingga, ia meyakini seharusnya peristiwa hijrah terjadi pada bulan Rabiulawal dan bulan Muharam sebelumnya. “Lantas, mengapa tahun baru dimulai pada bulan Muharam?” ujar Kiai.

 

"Nah penjelasan yang paling masuk akal dan kemudian ini dikuatkan Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari juz yang ke delapan halaman 577, itu beliau mengatakan begini, ‘Jadi yang dijadikan sebagai awal itu hari di mana Islam mendatangkan kemuliaan itu adalah peristiwa baiat," ungkapnya.

 

"Nah, karena peristiwa baiat itu terjadi di bulan Zulhijah, maka hilal yang pertama itu adalah tanggal 1 Muharam setelah peristiwa Baiat Aqabah di mana Baiat Aqabah terjadi di bulan Zulhijah. Itu pendapat paling kuat yang diadopsi Ibnu Hajar Al-Asqalani," pungkasnya.[] Taufan

Opini

×
Berita Terbaru Update