Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Keistimewaan dan Keagungan Nabi Muhammad SAW

Selasa, 15 Juli 2025 | 12:01 WIB Last Updated 2025-07-15T05:02:00Z
TintaSiyasi.id -- "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu..." (QS. Al-Ahzab: 21).

Rasulullah Muhammad Saw. bukanlah manusia biasa. Beliau adalah kekasih Allah, penutup para nabi, pemimpin para rasul, dan rahmat bagi seluruh alam. Keistimewaan beliau tidak hanya tampak dalam sejarah kehidupannya yang agung, tetapi juga dalam cahaya akhlaknya, keluasan ilmunya, keteguhan imannya, dan keberkahan risalahnya yang melintasi zaman.

1. Manusia Pilihan yang Disucikan

Nabi Muhammad Saw. dipilih langsung oleh Allah dari sekian milyar manusia yang hidup di muka bumi. Beliau bukan hanya ditunjuk sebagai Rasul, tetapi juga dipersiapkan sejak sebelum kelahirannya. Hatinya disucikan, akhlaknya dijaga, pikirannya dituntun dalam kesucian fitrah. Bahkan, sebelum kenabian, masyarakat Makkah telah mengenalnya sebagai al-Amin, yakni pribadi yang jujur dan terpercaya.

Rasulullah bersabda:
"Aku adalah hasil dari doa kakekku, Ibrahim, dan kabar gembira dari Isa." (HR. Ahmad).

Ini menunjukkan bahwa risalah Nabi Muhammad Saw. telah dinantikan oleh umat-umat terdahulu.

2. Akhlak Beliau adalah Al-Qur’an

Keagungan Rasulullah tidak terletak pada kekuasaan, harta atau kemewahan dunia. Justru kemuliaannya bersinar karena akhlaknya yang sempurna. Dalam sebuah riwayat, Sayyidah Aisyah R.A. menyatakan:
"Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an." 
(HR. Muslim).

Beliau adalah perwujudan nyata nilai-nilai Al-Qur’an. Penuh kasih sayang, sabar dalam menghadapi kebodohan manusia, gigih dalam dakwah, tegas terhadap kebatilan, dan lembut terhadap sesama.

3. Rahmat bagi Semesta Alam

Allah Swt. berfirman:
"Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam." (QS. Al-Anbiya: 107).

Rahmat Rasulullah tidak hanya untuk kaum Muslimin. Bahkan terhadap orang kafir, beliau mendoakan, mengajak dengan hikmah, dan menyampaikan kebenaran dengan cinta, bukan kebencian.

Beliau memaafkan orang-orang yang menyakitinya. Ketika beliau menguasai Makkah, beliau tidak membalas dendam, justru bersabda:
"Pergilah kalian, kalian semua bebas."

Ini adalah puncak dari rahmat dan kemanusiaan sejati.

4. Mukjizat Abadi: Al-Qur’anul Karim

Salah satu keistimewaan terbesar Rasulullah Saw. adalah diturunkannya Al-Qur’an, yaitu mukjizat abadi yang tak lekang oleh waktu dan tak terkalahkan oleh teknologi. Jika para nabi lain mukjizatnya bersifat fisik dan terbatas waktu, maka mukjizat Nabi Muhammad Saw. masih bisa disaksikan dan ditadaburi hingga hari ini.

Al-Qur’an bukan hanya kitab suci, tetapi petunjuk kehidupan, sumber ilmu, cahaya akal, dan pembimbing ruhani.

5. Syafaat Agung di Hari Kiamat

Pada hari yang semua nabi mengatakan "nafsi-nafsi" (diriku, diriku), Rasulullah justru bersujud dan memohon syafaat bagi umatnya. Inilah maqam mahmud yang dijanjikan Allah:

"Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji (maqaman mahmudan)." (QS. Al-Isra: 79).

Beliau memikirkan umatnya, bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Dalam banyak riwayat, beliau sering berdoa, menangis, bahkan menahan lapar demi keselamatan umat.

6. Umatnya adalah Umat Terbaik

Berkat Nabi Muhammad Saw, umat Islam memiliki kedudukan istimewa:
"Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia..." (QS. Ali Imran: 110).

Namun, keistimewaan ini datang bersama tanggung jawab besar. Menegakkan kebaikan, mencegah kemungkaran, dan beriman kepada Allah.

7. Nama Beliau Disandingkan dengan Nama Allah

Dalam syahadat, azan, iqamah, dan shalat kita, nama Nabi Muhammad Saw. selalu disebut bersama nama Allah. Ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan beliau. Bahkan Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada beliau:

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan." (QS. Al-Ahzab: 56).

Penutup: Cinta Sejati adalah Meneladani

Keistimewaan dan keagungan Nabi Muhammad Saw. bukanlah sekadar untuk dikagumi, tetapi untuk diteladani. Cinta sejati kepada Rasulullah bukan hanya dengan lisan, tetapi dibuktikan dalam akhlak, ibadah, dakwah, kesabaran, dan perjuangan hidup kita.

Rasulullah bersabda:
"Barang siapa yang mencintaiku, maka ia akan bersamaku di surga." (HR. Bukhari).

Maka, tugas kita adalah: memperbanyak shalawat, mencintai sunnahnya, menjaga akhlak, dan terus menyebarkan risalahnya dengan kasih sayang.

Shalawat dan Salam untuk Rasulullah Saw.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarga Nabi Muhammad.

Dr. Nasrul Syarif, M.Si. 
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo

Opini

×
Berita Terbaru Update