Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Apa yang Terjadi Setelah Kematian?

Sabtu, 12 Juli 2025 | 23:29 WIB Last Updated 2025-07-12T16:41:05Z

TintaSiyasi.id -- Menjelajahi Kehidupan Pasca-Mati Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah.

قُلۡ إِنَّ ٱلۡمَوۡتَ ٱلَّذِي تَفِرُّونَ مِنۡهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمۡۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ  

“Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya itu pasti akan menemui kamu. Kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(QS. Al-Jumu’ah: 8)

Dunia: Hanya Persinggahan, Bukan Tujuan

Banyak manusia terjebak pada anggapan bahwa hidup ini adalah segalanya. Mereka mengejar dunia seakan-akan tidak akan pernah mati. Padahal Islam dengan tegas menegaskan bahwa kehidupan dunia hanyalah fase awal dari sebuah perjalanan panjang menuju kehidupan yang hakiki, yaitu kehidupan akhirat.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Jadilah kamu di dunia ini seperti orang asing atau musafir yang sedang menyeberangi jalan."
(HR. Bukhari)
Allah menyebut dunia sebagai mata'ul ghurur — kesenangan yang menipu (QS. Al-Hadid: 20). Dunia bukan tempat tinggal, tapi tempat meninggal. Maka memahami apa yang terjadi setelah kematian adalah pijakan dasar bagi setiap Muslim dalam membentuk sikap hidup yang benar.

Tahapan Kehidupan Setelah Mati: Panduan Lengkap dari Wahyu

1. Sakaratul Maut: Detik-Detik Terakhir yang Menentukan
Setiap yang hidup pasti akan mati. Tidak ada yang bisa menghindar, walau bersembunyi di balik benteng yang kokoh.
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, walaupun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh.”
(QS. An-Nisa: 78)

Saat itu, ruh mulai dicabut oleh Malaikatul Maut. Ia datang dengan kelembutan atau kekerasan tergantung pada keadaan ruh.
• Bagi orang beriman, ruh dicabut dengan lembut. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Ketika ruh orang mukmin keluar, itu seperti air mengalir dari mulut kendi.”
(HR. Ahmad)
• Bagi orang kafir atau pendosa, ruh dicabut dengan kasar dan menyakitkan. Malaikat menariknya seperti besi panas yang diseret dalam bulu domba.
Momen ini sangat menentukan. Ia menjadi penutup amal dan pembuka nasib akhir.

2. Alam Barzakh: Dunia Ghaib antara Dunia dan Akhirat

Barzakh adalah alam penantian yang dimulai sejak ruh dicabut hingga dibangkitkan kembali di Hari Kiamat. Di sanalah manusia akan merasakan nikmat kubur atau azab kubur, sesuai amalnya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya apabila seorang hamba telah diletakkan di dalam kuburnya, dan teman-temannya telah meninggalkannya... dua malaikat datang kepadanya...”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Pertanyaan kubur pun diajukan:
• Siapa Tuhanmu?
• Apa agamamu?
• Siapa nabimu?
Bagi orang yang beriman, kubur menjadi taman dari taman-taman surga, luas dan penuh cahaya. Tapi bagi yang durhaka, ia menjadi lubang neraka, penuh sempit dan siksaan.

Allah berfirman:
“Di hadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan.”
(QS. Al-Mu’minun: 100)

3. Hari Kebangkitan (Yaumul Ba’ats): Manusia Kembali Hidup

Ketika sangkakala ditiup untuk kedua kalinya oleh Malaikat Israfil, semua manusia akan dibangkitkan dari kuburnya.
“Kemudian ditiup lagi sangkakala itu, maka tiba-tiba mereka bangun dari kubur mereka dan melihat.”
(QS. Az-Zumar: 68)
Manusia akan bangkit dalam keadaan:
• Telanjang
• Belum disunat
• Bertelanjang kaki
• Gelisah dan bingung

Aisyah RA berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin manusia telanjang melihat satu sama lain?” Beliau menjawab:
“Wahai Aisyah, urusannya sangat dahsyat hingga tidak sempat mereka saling memperhatikan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

4. Padang Mahsyar: Perhimpunan Seluruh Manusia

Setelah bangkit, semua manusia akan digiring ke Padang Mahsyar, tempat pengadilan akhirat. Matahari didekatkan hanya sejengkal, manusia tenggelam dalam peluhnya sesuai amalnya. Keringat bisa sampai mata, telinga, bahkan dada.

Namun, ada tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah, ketika tiada naungan kecuali naungan-Nya:

1. Pemimpin yang adil
2. Pemuda yang tumbuh dalam ibadah
3. Orang yang hatinya terpaut dengan masjid
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah
5. Orang yang menolak zina karena takut kepada Allah
6. Orang yang bersedekah secara sembunyi
7. Orang yang menangis karena Allah dalam kesendirian
(HR. Bukhari dan Muslim)

5. Hisab dan Mizan: Pengadilan Amal

Setiap amal manusia akan ditimbang dalam Mizan (timbangan amal) dan diperiksa dalam Hisab (perhitungan amal). Tak ada yang luput.
“Kami akan memasang timbangan yang adil pada hari kiamat, maka tidak ada seorang pun yang dirugikan walau seberat biji sawi.”
(QS. Al-Anbiya: 47)

Amal yang paling berat dalam timbangan adalah:
• Laa ilaha illallah
• Akhlak yang baik
• Shalat dan sedekah

6. Ash-Shirath: Jembatan di Atas Neraka

Setelah hisab, manusia harus melewati Shirath — jembatan di atas Neraka Jahannam. Shirath lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang.
• Orang beriman melaluinya dengan cepat, seperti kilat atau angin.
• Orang munafik akan tergelincir ke dalam neraka.

Di ujung shirath, ada jembatan penyucian, tempat dosa antar sesama manusia diselesaikan sebelum masuk surga.

7. Surga dan Neraka: Tempat Kembali yang Abadi

Setelah seluruh proses, manusia menuju tempat terakhirnya:
A. Surga: Balasan Tertinggi bagi Orang Beriman
Surga adalah tempat penuh kenikmatan:
• Sungai-sungai susu, madu, dan khamar
• Istana dari emas dan permata
• Bidadari dan para pelayan muda
• Tidak ada rasa sakit, tua, atau sedih
“Tak seorang pun mengetahui betapa banyak kenikmatan yang menanti mereka sebagai penyejuk mata, sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan.”
(QS. As-Sajdah: 17)
Namun yang paling mulia adalah: Melihat wajah Allah (ru’yatullah).

B. Neraka: Azab bagi yang Kufur dan Durhaka
Neraka adalah tempat azab bagi yang ingkar:
• Api membakar kulit dan hati
• Rantai dan belenggu
• Makanan dari zaqqum dan minuman nanah mendidih
“Sesungguhnya orang-orang kafir akan kekal di dalam neraka Jahannam, tidak diringankan bagi mereka azabnya.”
(QS. Az-Zukhruf: 74)

Penutup: Kematian adalah Awal Kehidupan yang Sebenarnya

Islam mengajarkan bahwa kehidupan dunia ini adalah ladang amal, sementara kematian adalah awal panen amal itu sendiri. Siapa yang hidup dengan iman dan amal shalih, akan menemui kebahagiaan abadi. Tapi siapa yang hidup dengan kesombongan dan kelalaian, akan menemui kehinaan yang tiada akhir.

Maka Rasulullah ﷺ mengingatkan:
“Perbanyaklah mengingat pemutus segala kenikmatan (kematian), karena ia akan memutus angan-angan dan memperbaiki amal.”
(HR. Tirmidzi)

Refleksi untuk Umat:
• Dunia ini sementara, akhirat selamanya.
• Jangan korbankan yang abadi demi yang fana.
• Siapkan bekal terbaik sebelum ruh terpisah dari jasad.

“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.”
(QS. Al-Fajr: 27–30)

Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
(Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana  UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update