Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kunci Langit Terbuka: Zikir, Ikhtiar dan Tawakal dalam Meraih Rezeki dan Terkabulnya Hajat

Jumat, 13 Juni 2025 | 11:22 WIB Last Updated 2025-06-13T04:22:11Z

TintaSiyasi.id -- "Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka..."
(QS. At-Thalaq: 2-3)

Pendahuluan: Di Mana Letak Pintu Rezeki dan Hajat?

Manusia hidup dalam pusaran harapan dan kebutuhan. Setiap pagi ia berangkat membawa impian, dan setiap malam ia pulang dengan setumpuk doa. Rezeki dan terkabulnya hajat adalah dua dari sekian banyak hal yang terus diperjuangkan, didambakan, dan diperjuangkan kembali. Namun pertanyaannya: di mana letak pintu rezeki itu? Di mana hajat dikabulkan?

Jawabannya bukan sekadar di pasar, kantor, atau ladang. Ia ada di langit, tapi juga memancar dari dalam hati yang bersih. Ia tergantung bukan hanya dari usaha, tetapi juga dari kehendak Ilahi. Maka, dibutuhkan satu kunci yang membuka pintu langit: dzikir, ikhtiar, dan tawakal.

Makna Rezeki: Lebih dari Sekadar Materi

Rezeki bukan hanya uang atau makanan. Rezeki adalah kesehatan, ketenangan, keberkahan waktu, anak yang saleh, pasangan yang setia, bahkan kesempatan untuk beribadah adalah bagian dari rezeki. Syaikh Ibnu Athaillah berkata:

“Betapa banyak rezeki yang datang bukan karena usaha keras, tetapi karena keberkahan doa dan ketaatan.”

Inilah alasan mengapa Islam tidak pernah memisahkan antara aspek lahir dan batin dalam mencari rezeki. Sholat dhuha, dzikir, istighfar, sholawat—semua ini bukan hanya ritual, tapi jalan batin yang membuka limpahan anugerah dari Allah.

Amalan Pagi yang Membuka Pintu Langit

Para salafush shalih mengajarkan bahwa pagi adalah waktu emas. Pagi adalah saat di mana keberkahan turun, malaikat menyaksikan, dan pintu-pintu langit terbuka lebar. Maka, siapa yang ingin rezekinya lapang dan hajatnya diijabah, jangan lewatkan pagi tanpa amalan-amalan ini:

1. Sholat Dhuha (Minimal 2 Rakaat)

Sholat ini adalah simbol syukur kepada Allah atas nikmat anggota tubuh, sekaligus bentuk permohonan rezeki. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Pada setiap persendian kalian terdapat sedekah... dua rakaat dhuha cukup sebagai gantinya.”
(HR. Muslim)

Dhuha adalah sholat orang yang yakin bahwa Allah-lah Sang Pemberi.

2. Istighfar 100 Kali

Istighfar bukan hanya permohonan ampun. Ia adalah sarana pembersih hati yang menghalangi turunnya rezeki. Allah berfirman:

“Maka Aku katakan kepada mereka, ‘Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan yang lebat kepadamu, memperbanyak harta dan anak-anakmu...’”
(QS. Nuh: 10-12)

100 kali istighfar setiap pagi akan melapangkan dada, menyapu dosa, dan memanggil rezeki.

3. Membaca Bismillah 100 Kali

Basmalah adalah kalimat pembuka segala kebaikan. Dengan menyebut nama Allah, setiap langkah kita dilindungi dari kesia-siaan dan gangguan setan.

4. Sholawat kepada Nabi 100 Kali

Rasulullah ﷺ adalah pintu rahmat Allah. Bershalawat adalah bentuk cinta dan permohonan wasilah agar doa kita sampai dan dikabulkan.

“Barang siapa bershalawat untukku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali…”
(HR. Muslim)

5. Doa Sholat Dhuha

Doa yang berisi permintaan agar rezeki yang jauh didekatkan, yang sempit diluaskan, yang haram disucikan, dan yang tersembunyi dimunculkan.

Ikhtiar Adalah Jalan Sunnatullah

Jangan salah, zikir bukan pengganti usaha. Justru zikir adalah energi spiritual yang menguatkan langkah dalam ikhtiar. Allah tidak memerintahkan untuk pasrah tanpa gerak, tapi bergerak sambil yakin.

Para ulama mengatakan:

“Orang yang hanya mengandalkan dzikir tanpa usaha adalah malas. Orang yang hanya mengandalkan usaha tanpa dzikir adalah sombong. Tapi orang yang menyatukan keduanya, itulah orang bertawakal.”

Maka, bangunlah lebih awal. Rancang strategi kerja. Perbaiki pelayanan. Pelajari pasar. Tapi jangan lupakan sholat dhuha dan dzikir sebagai penguat ruhani.

Tawakal: Menyerahkan Hasil, Bukan Berhenti Berusaha

Tawakal bukan diam pasrah, tapi menyerahkan hasil setelah maksimal berjuang. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Ikatlah untamu, lalu bertawakallah.”
(HR. Tirmidzi)

Tawakal adalah saat hati kita tidak menggantungkan hasil kepada siapa pun kecuali Allah. Tidak kecewa ketika gagal, tidak sombong ketika berhasil. Itulah buah dari dzikir yang benar.

Penutup: Jalan Terang Menuju Ridha Allah

Kita hidup di zaman yang serba cepat, namun bukan berarti harus kehilangan kedalaman. Di tengah ikhtiar duniawi, hadirkan dimensi ruhani. Kembalilah kepada dzikir. Bangun komunikasi hati dengan Allah. Jadikan sholat dhuha dan dzikir sebagai bagian dari gaya hidup harian.

“Carilah rezeki dengan ketaatan, karena rezeki itu lebih cepat datang kepada orang yang taat daripada anak panah yang meluncur dari busurnya.”
— (Imam Hasan al-Bashri)

Semoga kita semua menjadi hamba yang tidak hanya mengejar dunia, tetapi juga mengejar keberkahan dalam dunia. Semoga rezeki kita dilapangkan, hajat kita diijabah, dan hidup kita selalu dalam naungan kasih sayang Allah ﷻ.

Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.

Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
(Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen pascasarjana UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update