×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

FIWS: Iran digunakan dan dikhianati oleh AS (Dinamika Hubungan Iran-Israel – Bagian 1)

Minggu, 29 Juni 2025 | 11:42 WIB Last Updated 2025-06-29T04:42:18Z

Tintasiyasi.ID -- Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi beberkan dinamika hubungan Iran-Israel kepada TintaSiyasi.ID. “Begini dinamika hubungan Iran-Israel,” ujarnya, Jumat (27/06/2025).

 

Iran selama ini digunakan dan dikhianati oleh Amerika Serikat (AS), yakni sebagai alat strategis AS,” katanya.

 

Pertama, Iran membantu Amerika dalam berbagai konflik besar, yaitu perang melawan Irak.

 

Kedua, Iran digunakan untuk menekan dan mengancam negara-negara Teluk.

 

Ketiga, invasi ke Afganistan dan Irak, yakni Iran membantu AS menjatuhkan rezim Kabul dan Baghdad.

 

Farid mengutip pernyataan pemimpin Iran untuk memperkuat pernyataannya:

 

Pertama, Muhammad Abtahi (Wakil Presiden Iran, era Muhammad Khatami), dalam pidatonya pada Konferensi Teluk dan Tantangan Masa Depan, 13 Januari 2004 yang menyatakan, "Iran telah memberikan bantuan yang signifikan kepada Amerika dalam perangnya melawan Afganistan dan Irak. Tanpa kerja sama Iran, Kabul, dan Baghdad tidak akan jatuh semudah itu."

 

Kedua, Hashemi Rafsanjani  sebagai Ketua Dewan Kebijaksanaan Iran mengulangi pernyataan serupa, "Tanpa Iran, Kabul, dan Baghdad tidak akan jatuh."

 

Pengkhianatan AS terhadap Iran

 

Meski Iran telah melayani kepentingan geopolitik AS, ujar Farid, namun AS tetap memberi lampu hijau kepada entitas Yahudi (Israel) untuk menyerang Iran.

 

Iran hanya dianggap sebagai alat sementara, lalu ditinggalkan ketika sudah tidak berguna,” tandasnya.

 

Selain itu, AS memanfaatkan Iran untuk agenda kotornya. “Laporan Baker-Hamilton menyebut bahwa AS mensubkontrakkan Irak kepada Iran dan Suriah, memanfaatkan Iran untuk menekan revolusi di Suriah dan Lebanon, dan membiarkan milisi Iran seperti Hizbullah diserang oleh Israel tanpa pembelaan,” sebutnya.

 

“Iran menjadi boneka AS, digunakan dalam agenda-agenda besar, namun dikhianati di saat genting, dan dibiarkan diserang dan dilemahkan. Iran mengira perlindungan AS akan menyelamatkannya dari Israel, padahal AS sendiri yang mendukung serangan Israel ke Iran,” bebernya.

 

Ia menyatakan bahwa AS dan Israel melakukan kolaborasi intelijen dan serangan terkoordinasi. “The Guardian dan laporan lain menyatakan bahwa meski Israel yang melakukan penyerangan terhadap situs nuklir Iran pada 13 Juni 2025, namun AS memberikan akses data intelijen dan dukungan militer penuh, termasuk serangan rudal dan bom bunker-buster dari B-2,” ulasnya.

 

“Pentagon menyampaikan bahwa serangan tersebut adalah "U.S.-operated, U.S.-led", menunjukkan peran langsung Washington, bukan hanya Israel,” tandasnya.

 

Fakta lain yang diungkapnya adala pembocoran Intelijen AS-Israel tentang Iran. “Pertama, dokumen intelijen yang bocor pada Oktober 2024 menunjukkan bahwa AS membocorkan rencana serangan Israel ke Iran, termasuk rute serangan dan aset militer Israel, yang kemudian dipakai untuk menyiapkan ofensif,” sebutnya.

 

Kedua, kasus ini mengungkap betapa eratnya kerja sama intelijen AS-Israel dalam konteks penyerangan ke Iran,” tegasnya.

 

Ia pun menyebutkan, Iran sebagai alat dalam operasi AS di Afganistan dan Irak. “PBS Frontline mengungkap bahwa Iran melalui Jenderal Qassem Soleimani berperan dalam melatih dan mendukung pasukan dalam invasi AS ke Afganistanm,” ulasnya.

 

Kemudian dari laporan 2008 dari Institute for the Study of War, Farid menunjukkan pengaruh signifikan Iran dalam Irak, Lebanon, dan Suriah demi menekan musuh-musuh pro-AS.

 

“Ada juga pengabaian dan eksploitasi AS terhadap Iran. Meskipun Iran membantu AS, tekanan militer AS (melalui Israel) tetap dialamatkan ke Iran secara agresif, bahkan AS ikut dalam serangan tersebut,” katanya.

 

“Pernyataan diplomat Iran yang mengutuk AS yang 'mengkhianati' diplomasi dengan cara menyerang situs nuklir Iran meski sempat bekerja sama,” pungkasnya.[] Rere

 

 

Bersambung ke: FIWS: Kolaborasi AS–Iran di Afganistan (Dinamika Hubungan Iran-Israel – Bagian 2)

Opini

×
Berita Terbaru Update