TintaSiyasi.id -- Aktivis Muslimah Ustazah Siti Nafidah, menjelaskan peran khilafah untuk ibu. "Pertama, kesejahteraan para ibu dijamin oleh khilafah," ungkapnya di kanal YouTube Mercusuar Ummat, Peran Khilafah dalam Mengoptimalkan Peran Ibu Sebagai Arsitek Peradaban, Ahad (16/3/2025).
Ia menjelaskan, fungsi khilafah sebagai ra'in sekaligus junnah. Ra'in artinya yang mengurus, semua kebutuhan, urusan sedemikian rupa diatur oleh khilafah. Kemudian junnah artinya pelindung. Apapun yang bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan, merusak kebaikan yang ada pada masyarakat termasuk para ibu itu dicegah oleh kepemimpinan khilafah. Dengan penerapan syariat Islam secara kaffah menjadikan khilafah memiliki kemampuan untuk men-support peran terbaik, strategis para ibu.
"Seperti apa wujudnya yaitu pertama, menjamin kesejahteraan adanya jaminan finansial. Jadi bagaimana mekanisme yang membuat kebutuhan finansial para ibu terwujud dikondisikan oleh khilafah, misalnya betapa lapangan pekerjaan bagi para bapak atau para wali itu sedemikian luas, jadi tidak seperti sekarang," ungkapnya.
Kemudian, lanjutnya, kalau ada kesulitan dari para bapak itu untuk memberikan nafkah, itu ada mekanismenya. Intinya semua mekanisme itu memberikan jaminan finansial kepada para ibu sehingga mereka tidak seperti sekarang terdistrak perannya itu karena harus memikirkan juga soal ekonomi keluarga.
Kedua, penerapan sistem pendidikan. Para ibu dididik untuk mampu melaksanakan tupoksinya. Sebagai ibu, punya kapasitas untuk mendidik anak karena untuk melahirkan generasi yang terbaik, menjadi pemimpin dan sebagainya. Untuk menjadi pemimpin peradaban itu tidak mungkin anak-anak itu dididik oleh para ibu yang tidak memiliki kapasitas kecerdasan. Jadi selain kepribadian yang mumpuni, skill nuga harus memiliki pengetahuan tentang politik, ekonomi dan sebagainya kemudian tentang syariat yang kemudian itu ditransfer, di ajarkan kepada anak-anak mereka.
"Jadi pendidikan para ibu itu diberikan atau dijamin oleh khilafah. makanya salah kalau ada orang yang mengatakan kalau syariat Islam diterapkan maka yang pertama kali menderita itulah kaum perempuan, karena enggak boleh sekolah, itu tuh sebetulnya kan propaganda," tukasnya.
Ketiga, kesehatan. Ketika ibu mendidik anaknya, melahirkan generasi cemerlang harus sehat baik fisik maupun mental.
Keempat, keamanannya juga terjaga. Ini benar-benar disupport oleh support sistem terbaik yaitu khilafah, yang memang dia berasal dari Allah Swt. Sehingga pada akhirnya ada kebutuhan bagi kita untuk kaum Muslimin pada hari ini itu bisa mewujudkan situasi yang demikian," jelasnya.
Kedua, khilafah akan mensuasanakan masyarakat dengan tradisi amar makruf nahi mungkar. Sehingga ketika ada kerusakan atau benih kerusakan sedikitpun, itu dicegah dengan sendirinya oleh tradisi tadi.
"Faktanya, hari ini karena tradisi itu sudah hilang, orang sudah masing-masing enggak berpikir tentang kerusakan masyarakat. Sudah berpikirnya itu kan egosentris. Akhirnya kan tersebar luas kemaksiatan di tengah-tengah masyarakat, akhirnya merusak keidealan peran ibu di dalam mendidik generasi. Di rumah sudah didik dengan sedemikian, tetapi lingkungan tidak mensupport," ungkapnya.
Ia menjelaskan, fakta sejarah bahwa sepanjang khilafah itu tegak benar-benar umat Islam itu menjadi umat yang kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nāsi itu benar-benar memang terwujud selama 13 abad. Selama itu umat Islam menjadi umat yang terdepan dalam inovasi, ilmu pengetahuan, dalam hal-hal yang saat Eropa itu mengalami peradaban gelap. Umat Islam itu sudah terdepan memimpin peradaban, kita sebut generasi umat Islam berhasil menjadi generasi pemimpin.
"Munculnya peradaban yang sedemikian hebat ini itu tidak mungkin dilepaskan dari peran ibu, karena tokoh-tokoh penemu ilmu pengetahuan, inovasi, atau tokoh-tokoh pemimpin yang menakjubkan mereka tidak lahir dari yang lain-lain (sistem yang lain), makanya nyambung antara keberadaan khilafah dengan munculnya para ibu yang mampu mengoptimasi peran politik dan strategisnya dengan lahirnya generasi pemimpin peradaban cemerlang tadi," pungkasnya. [] Alfia Purwanti