Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

MMH: Solusi Hakiki Palestina Hanya Jihad dan Khilafah

Rabu, 05 Februari 2025 | 10:55 WIB Last Updated 2025-02-05T03:56:35Z
TintaSiyasi.id -- Narator Muslimah Media Hub (MMH) mengatakan bahwa solusi hakiki Palestina hanya dengan jihad dan persatuan kaum Muslim di bawah naungan negara Khilafah Islamiah.

"Semoga aksi hari ini makin menyadarkan umat Islam bahwa solusi hakiki atas Palestina hanya dengan jihad dan persatuan kaum Muslimin di bawah naungan negara Khilafah Islamiah," ujarnya di kanal YouTube Muslimah Media Hub, Senin (3/2/2025).

MMH memaparkan, gema pembebasan Palestina kembali tersaji pada 2 Februari 2025 diberbagai kota di penjuru tanah air, salah satunya adalah kota Surabaya. Aksi Bela Palestina di Surabaya berlangsung di depan Gedung Grahadi. Sekitar 15.000 umat Islam menghadiri aksi tersebut. Tak hanya warga Surabaya, peserta aksi juga datang dari berbagai kota seperti Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, Kediri, Banyuwangi, Madura, Lumajang, Jember dan berbagai kota lainnya di Jawa Timur.

"Mereka tampak semangat saat tiba di lokasi, meski telah menempuh perjalanan panjang dari luar kota Surabaya. Tema yang diangkat pada aksi kali ini adalah Isra Mikraj bela Palestina, bebaskan Masjidil Aqsa dan Palestina dari penjajahan Zionis Yahudi. Ustaz Faiq Furqon dalam orasinya menyampaikan bahwa saat kaum Muslim bersatu di bawah kepemimpinan negara khilafah, tanah Palestina berada di bawah perlindungan negara khilafah. Namun sejak khilafah runtuh tahun 1924 Palestina berada di bawah dominasi Amerika dan Eropa. Oleh karena itu, saatnya umat hari ini menyuarakan persatuan umat. Inilah pesan penting pada momen Isra Mikraj saat ini," paparnya

MMH membeberkan, orasi selanjutnya oleh Ustad Yunus yang menyampaikan bahwa Masjidil Aqsa masih dalam genggaman Zionis laknatullah. Dia menegaskan bahwa tugas umat Islam adalah membebaskan kembali Al Aqsa ke pangkuan kaum Muslim sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab dalam membebaskan tanah Palestina yang diberkahi bahkan dengan tanpa peperangan. Hal yang sama dilakukan oleh Salahuddin Al Ayyubi ketika Palestina jatuh ke tangan kaum kafir dalam beberapa waktu.

"Orasi selanjutnya disampaikan oleh Ustaz Ali Tamam, beliau mengingatkan bahwa iman dan Jihad di jalan Allah dengan harta dan nyawa adalah bagian dari perniagaan dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tidak ada bahasa diplomasi yang ada adalah bahasa jihad fisabilillah sebagai solusi atas Palestina. Dengan bersatunya umat Islam di bawah naungan negara khilafah adalah satu-satunya yang mampu mewujudkan jihad fisabilillah yang mampu menghentikan penjajahan kaum Zionis," yakinnya. 

Kemudian MMH menyampaikan, orasi dari Ustaz Abdus Samid menyampaikan bahwa seluruh penjajahan di muka bumi harus dihapuskan, termasuk penjajahan yang terjadi di Palestina. Beliau mengingatkan, peristiwa Isra Mikraj yang pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pada peristiwa inilah turun perintah salat lima waktu yang wajib dikerjakan oleh umat Islam. Artinya, dimensi ketaatan harus ada pada diri umat Islam.

"Ustaz Azizi Fathoni dalam aksi kali ini menyampaikan orasinya dalam berbahasa Arab terkait keistimewaan momen Rajab. Sejak terakhir kali perang kembali meletus pada 7 Oktober 2023 di awal tahun 2025 gencatan senjata akhirnya disepakati oleh zionis Yahudi dan kaum Muslim Palestina, namun faktanya gencatan senjata tidak menghentikan penyerangan kaum Zionis di Palestina. Mereka juga tak kunjung hengkang dari tanah para nabi itu," geramnya.

MMH menambahkan para peserta aksi pun menyuarakan yel-yel dalam respon gencatan senjata tersebut, yaitu

"Lobi-lobi gagal, gencatan tak mempan tak ada solusi." 

"PBB hilang, negeri Muslim bimbang tak ada harapan."

"Jihad, jihad, jihad solusinya. Bersama bersatu tegakkan khilafah bebaskan Al-Aqsha, Allahuakbar."

Puisi yang menggetarkan yang mewarnai aksi tersebut lanjutnya, estafet Al Liwa dan Arroya, teatrikal yang mewarnai aksi semakin membuat peserta hanyut terhadap nasib buruk yang menimpa saudara Muslim di Palestina. Emosi jiwa semakin memuncak tatkala aksi teatrikal menggambarkan sikap penguasa negeri-negeri Muslim yang seolah bersembunyi dan acuh terhadap persoalan Palestina. Padahal, mereka memiliki tentara yang seharusnya mampu mengusir zionis Yahudi dari tanah Palestina. 

"Teriakan anak-anak Palestina yang juga menjadi korban bahkan di usianya yang masih belia sebagian mereka harus berhadapan langsung dengan tentara Zionis laknatullah. Kondisi itu sama sekali tidak membuka mata dan hati para penguasa negeri-negeri Arab khususnya untuk berjihad membebaskan tanah Palestina dari bayang-bayang penjajahan Zionis laknatullah," sesalnya

"Jika umat Islam bersatu, maka penjajahan di atas bumi ini pasti akan sirna. Bersatulah wahai kaum Muslim, Bersatulah! Maka Allah akan memenangkan kita," demikianlah seruan di akhir aksi teatrikal yang semakin menegaskan pentingnya persatuan umat Islam seluruh dunia di bawah naungan Khilafah Islamiah.

Selanjutnya kata MMH, Kiai Muhammad Asrori Muzzaki memaparkan orasinya terkait solusi paripurna permasalahan Palestina. Neliau menjelaskan bahwa permasalahan Palestina adalah pendudukan dan perampasan sehingga solusi dua negara adalah solusi culas yang harus ditolak. Demikian pula lanjut beliau, solusi gencatan senjata juga bukan solusi penjajahan Zionis atas Palestina. Sebab, karakter orang Yahudi adalah penghianat dan pendusta. Solusi paripurna Palestina adalah jihad dan khilafah. Khilafah adalah junnah atau perisai. Dengan khilafah, kesatuan umat bisa diwujudkan dan khalifah bisa menyerukan resolusi jihad dan menggerakkan seluruh kaum Muslim untuk menyerang entitas Zionis.

"Setelah para orator menyampaikan orasinya, para peserta aksi melakukan long march. Aksi ini cukup mendapat perhatian dari pengguna jalan. Aksi ini diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Kiai Toha Kholili," pungkasnya.[] Nabila Zidane

Opini

×
Berita Terbaru Update