"Hati-hati yang dipuji sama
yang memuji dicela oleh Rasulullah saw.," tegasnya.
Ia juga menegaskan hadis Rasul
saw.:
وَيْحَكَ، قَطَعْتَ عُنُقَ صَاحِبِكَ
Celakalah kamu karena kamu
sudah memotong leher saudaramu.
“Artinya yang memuji dicela oleh
nabi , yang dipuji juga jangan bangga naik hidungnya karena sebetulnya dia
sedang dipotong lehernya oleh orang yang sedang memujinya tadi. Jadi dua-duanya
sama-sama tidak mendapatkan kebaikan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan
"Lebih bahaya lagi kalau yang dipuji itu adalah orang yang zalim. Maka
tidak pantas dipuji, karena kalau ada seorang Muslim yang memuji orang yang
zalim, tukang bohong, dan menyusahkan rakyatnya."
Ia mempertegas untuk berhati-hati
memberikan pujian. “Karena Nabi saw. mengingatkan kita semua dengan mengatakan
kalau orang fasik dipuji, Allah marah dan arsy sampai bergetar. Kadang menahan
kemarahan Allah, akibat ada orang yang suka memuji-muji adalah orang yang
sebetulnya fasik yang tidak layak dipuji,” tutupnya.[] Asma Ridha