Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

UIY: Suriah Tidak Akan Mungkin Dilepaskan dari Islam

Kamis, 16 Januari 2025 | 12:53 WIB Last Updated 2025-01-16T05:54:41Z
TintaSiyasi.id -- Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) menilai, Suriah merupakan wilayah yang luar biasa dan pernah menjadi pusat daulah Umayyah atau kekhalifahan Umayyah. Sehingga, tidak mungkin Suriah dilepaskan dari Islam. 

"Suriah tidak akan mungkin dilepaskan dari Islam. Pernah jadi pusat Daulah Umayyah lebih dari 400 tahun dan sampai dikuasai rezim despot," ucapnya di kanal YouTube UIY Official berjudul Refleksi Dunia Islam: Pelajaran Dari Jatuhnya Rezim Assad, Kamis (9/1/2025).

UIY menilai, Suriah sangat lekat dengan islam dan dikenal dengan sebutan negeri para nabi. "Apabila sampai Suriah mengingkari islam, sama seperti mengingkari identitas dirinya sendiri," tuturnya.

Adapun, tambahnya, Suriah harus meletakkan prinsip dasar islam dengan sistem politik pemerintahan Islam yang tidak lain Khilafah karena Islam memiliki sistem sendiri dalam politik diwakili dengan nama Khilafah atau Imamah. 

"Jadi ini (khilafah) panggilan sangat mendasar untuk penyelesaian menyeluruh atas semua persoalan-persoalan di sana (Suriah). Tetapi disadari ini tidaklah mudah karena berhadapan dengan berbagai kepentingan," terangnya.

Ia menegaskan, meski sangat sulit menegakkan Khilafah karena banyak kepentingan, tetapi jika Allah Swt. menolong, maka tidak akan ada satupun orang yang dapat mengalahkan. 

"Jika Allah Swt. menolong, maka tidak akan ada satupun orang yang akan mengalahkanmu, itu akidah. Tapi jika engkau merendahkan diri tidak menggunakan Islam, maka siapa yang akan menolongmu? Jadi, kita berharap kepada siapa kalau bukan kepada Allah SWT?" tegasnya.

"Memang situasi faktual itu membuat kadang-kadang orang berfikir melepaskan Islam, tetapi begitu melepaskan Islam juga melepaskan pertolongan Allah," lanjutnya.

Alhasil, UIY menerangkan, terkait peperangan pada masa awal Islam bahwasanya pejuang Islam tidak pernah sedikitpun menyerah meski secara logika tidak bisa memenangkan pertempuran. Seperti pada Perang Badar, Perang Mu'tah, dan Perang Khandaq. 

"Jumlah pasukan Muslimin pada perang Mu'tah sebanyak 3 ribu orang melawan pasukan musuh sebanyak 200 ribu orang, out number. Jika menggunakan logika faktual semata-mata selesai sudah peperangan. Dalam keadaan seperti itu pegangan terhadap akidah harus semakin kokoh," tutupnya. [] Taufan

Opini

×
Berita Terbaru Update