Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Inilah Alasan Negeri Muslim Jarang Melakukan Aksi Besar Bela Palestina

Minggu, 26 Januari 2025 | 22:10 WIB Last Updated 2025-01-26T15:10:57Z
TintaSiyasi.id -- Merespons perbedaan aksi bela Palestina yang dilakukan di negeri-negeri Barat dengan yang dilakukan di negeri muslim, Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana, mengungkapkan ada beberapa faktor.

"Pertama, penguasanya yang sedemikian takut dan khawatir. Kedua, saya melihat khawatirnya ada kebosanan gitu ya kok masalah Palestina ini enggak selesai-selesai gitu ya seolah menjadi sebuah aksi yang berulang berulang berulang lama-lama menjadi kebal ya umat Islam," ungkapnya dalam Live 2601, Puluhan Ribu Massa Di Depan Kedubes AS! Ahad (26/1/2025) di kanal YouTube One Ummah TV
Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana.

Oleh karena itu ia mengingatkan, pentingnya umat Islam melakukan aksi-aksi bela Palestina yang dikaitkan dengan momentum misalnya Isra Mikraj, pembelaan Al-Aqsha, sehingga umat Islam itu diingatkan lagi bahwa ada hubungan keimanan, hubungan persaudaraan, hubungan tempat suci di sana, dan ini PR umat Islam yang belum selesai.

Ia membandingkan aksi yang dilakukan di negeri-negeri Barat dengan aksi yang dilakukan di negeri muslim. 

"Ada perbedaan aksi yang dilakukan di negeri-negeri Barat termasuk di Amerika Serikat, dalam pembelaan atau respon terhadap apa yang terjadi Palestina dengan apa yang kemudian dilakukan di negeri-negeri Muslim, di barat sana tadi sudah jelaskan, bahwa memang itu adalah bentuk respon terhadap kekejaman yang luar biasa, genosida melewati batas-batas kemanusiaan yang mereka sendiri kan berharap itu jadi nilai universal yang mereka usung, dan ternyata mereka kangkangngi oleh teman mereka sendiri gitu, makanya mereka berusaha untuk memberikan respon seperti itu," paparnya.

"Tapi kalau di negeri muslim tadi sudah disebutkan juga bahwa semestinya kan pembelaan kita itu dilandasi oleh landasan akidah saudara seiman, termasuk juga tentang posisi bahwa itulah tanahnya kaum muslimin, termasuk kalau kita kaitkan dengan itu adalah tempatnya Masjid Al-aqsa tempat sucinya umat Islam, cuman masalahnya kenapa kok di negeri-negeri muslim seolah-olah tidak sedemikian kuat upaya pembelaan itu memang ada beberapa sebab salah satunya adalah represifnya penguasa-penguasa muslim," tambahnya.

Sehingga, ia menilai adanya sikap represif dari penguasa muslim, ketakutan dengan aksi bela Palestina.

"Jangankan tadi didorong melakukan jihad pergi ke sana membantu mengangkat senjata gitu ya, untuk memberikan respon aksi saja muncul ketakutan, karena ternyata yang menopang penjajahan entitas Yahudi di tanah Palestina itu tidak hanya Barat ternyata penguasa-penguasa muslim di sekitar sana termasuk juga di negeri muslim lain, secara wacana mungkin mereka bicara membela tetapi secara faktual mereka mensupport penjajahan," tegasnya.

Ia memberikan contoh, Mesir yang bersebelahan dengan Palestina, sebenarnya tinggal membuka perbatasan untuk mempersilahkan saudara Muslim yang di Palestina untuk mendapatkan keluasan hidup, namun Mesir menutup perbatasan itu, apalagi kalau mau membantu jihad kan tidak dilakukan karena memang sudah di cocok hidungnya dengan bantuan militer Amerika yang sedemikian luar biasa besarnya terhadap Mesir.

"Demikian juga misalkan Yordan yang juga berbatasan bahkan Yordan menjadi Negeri muslim kedua yang menormalisasi hubungan dengan Zionis Yahudi gitu, punya kedutaan di sana bahkan menjadi pintu gerbang untuk umat Islam itu masuk gitu melaksanakan ziarah, padahal di situ adalah semestinya kan mereka melakukan pembelaan," pungkasnya. [] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update