Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Bulan Rajab, Sejarah Kekuatan Islam

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:57 WIB Last Updated 2025-01-24T11:57:38Z
TintaSiyasi.id -- Bulan Rajab adalah bulan penuh kemuliaan. Terdapat banyak sejarah penting bagi umat Islam di bulan ini, bukan hanya peristiwa religius, tetapi juga berbagai peristiwa politis yang tidak boleh dilupakan oleh umat Islam. Salah satu peristiwa religius yang terjadi di bulan Rajab adalah peristiwa Isra dan Mi'raj, saat Rasulullah Saw. mendapat perintah langsung dari Allah berupa kewajiban salat lima waktu.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Peristiwa Politis

Peristiwa penting kedua yang terjadi di bulan Rajab adalah Perang Tabuk. Perang ini terjadi antara kaum Muslim dan Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur). Perang ini dipimpin langsung oleh Rasulullah Saw. sebagai pemimpin umat Islam kala itu, sementara Kekaisaran Bizantium dipimpin oleh Kaisar Heraklius. Perang Tabuk terjadi pada bulan Rajab tahun ke-9 Hijriah.

Peristiwa penting ketiga adalah Perang Yarmuk. Perang ini dipimpin oleh Panglima Khalid bin Walid dan terjadi pada bulan Rajab tahun ke-15 H (636 M). Perang Yarmuk memiliki sejarah besar bagi kaum Muslim karena perang ini dimenangkan oleh kaum Muslim itu sendiri. Setelah kemenangan dalam peperangan ini, kekuasaan Romawi di wilayah Syam runtuh.

Peristiwa penting keempat adalah pembebasan Baitul Maqdis. Peristiwa bersejarah ini terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab ra. pada tahun ke-15 H (637 M). Pembebasan ini dipimpin oleh Abu Ubaidah bin al-Jarrah ra. Pemimpin umat Kristen di Baitul Maqdis, Pendeta Sophronius, menyatakan kesediaannya menyerahkan kota itu dengan satu syarat: Khalifah Umar sendiri yang datang untuk menerima penyerahan kota tersebut.

Peristiwa penting kelima adalah pembebasan Baitul Maqdis untuk kedua kalinya, pada tanggal 2 Oktober 1187 M (27 Rajab 583 H). Berbeda dengan perlakuan kejam pasukan Salib terhadap kaum Muslim ketika mereka menaklukkan Yerusalem sebelumnya, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi, selaku pemimpin kaum Muslim kala itu, justru memberikan uang untuk membantu perjalanan non-Muslim meninggalkan kota Yerusalem.

Demikianlah peristiwa penting di bulan Rajab yang terangkum jelas dalam benak kaum Muslim. Sudah seharusnya kita sebagai umat Islam belajar sejarah, supaya tidak hilang tertelan zaman.

Saat ini, kekuasaan Islam tidak ada, dan umat Islam mengalami kemunduran yang sangat jauh. Kemunduran ini merupakan akibat sistem sekuler yang menjauhkan umat Islam dari agamanya itu sendiri. Tidak ada sistem yang menjaga ketakwaan umat dalam beragama selain sistem Islam (khilafah). Aturan hidup bersumber dari Allah Swt. yang terhimpun rapi dalam Al-Qur'an dan sunnah. Kemudian, aturan itu diterapkan pada suatu negara yang disebut khilafah.

Sudah sepatutnya kaum Muslim memperjuangkan kembali aturan Allah Swt. ini dengan menegakkan kembali sistem mulia yang telah lama runtuh, yaitu khilafah. Kita harus bisa membangunkan kembali umat Islam yang telah lama tertidur. Bahkan, Rasulullah Saw. mengabarkan bahwa kekhilafahan Islam seperti pada masa Khulafaur Rasyidin akan kembali tegak sekali lagi.

"Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah ala minhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah Ta'ala mengangkatnya." (HR Ahmad).

Tidak ada alasan untuk bermalas-malasan dan tidak memetik hikmah dari sejarah penting di bulan mulia ini. Semoga peristiwa besar di bulan Rajab ini mampu membangkitkan kembali semangat dakwah kaum Muslimin di mana pun berada. Bangkitnya Islam dan tegaknya khilafah segera tercapai, sehingga Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin terwujud secara sempurna.

Oleh: Sri Mulyawati
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update