TintaSiyasi.id—Dalam pendidikan Islam, perilaku atau akhlak memainkan peran penting, karena salah satu tujuan utama pendidikan dalam Islam adalah pembentukan pribadi yang berakhlak mulia. Pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga mengintegrasikan aspek moral dan spiritual yang mendalam, sehingga menghasilkan manusia yang berilmu dan beretika.
Berikut adalah beberapa perilaku penting yang harus ditanamkan dalam pendidikan Islam:
1. Akhlak Terhadap Allah (Hablu Minallah)
Perilaku terhadap Allah mencakup sikap kepatuhan dan ketaatan kepada segala perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Ini adalah inti dari keimanan seseorang yang diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.
• Kepatuhan dalam ibadah: Melaksanakan shalat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya sebagai bentuk kepatuhan dan pengabdian kepada Allah.
• Sikap tawakal: Bersandar dan berpasrah kepada Allah setelah berusaha dengan sebaik-baiknya.
• Syukur dan sabar: Mensyukuri nikmat yang diberikan dan bersabar ketika menghadapi cobaan atau kesulitan.
Tujuan: Mengembangkan hubungan yang kuat dengan Allah, membentuk pribadi yang religius dan berintegritas tinggi.
2. Akhlak Terhadap Sesama Manusia (Hablu Minannas)
Perilaku terhadap sesama manusia dalam Islam menekankan pada pentingnya hubungan sosial yang harmonis, yang didasarkan pada kasih sayang, keadilan, dan rasa hormat.
• Menghormati orang tua dan guru: Dalam pendidikan Islam, siswa dididik untuk menghormati dan mematuhi orang tua dan guru sebagai bentuk adab yang baik.
• Jujur dan amanah: Kejujuran merupakan akhlak yang sangat dijunjung tinggi dalam Islam. Amanah (dapat dipercaya) juga menjadi fondasi penting dalam menjaga kepercayaan dalam segala bentuk hubungan sosial.
• Sikap adil dan tidak diskriminatif: Islam mengajarkan untuk memperlakukan semua orang dengan adil, tanpa memandang status sosial, ras, atau agama.
• Tolong-menolong dan peduli terhadap sesama: Perilaku peduli dan membantu orang lain, terutama yang membutuhkan, sangat ditekankan dalam Islam, seperti dalam konsep sedekah, zakat, dan waqaf.
Tujuan: Membentuk masyarakat yang damai, adil, dan penuh kasih sayang melalui perilaku sosial yang baik.
3. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
Islam mengajarkan pentingnya menjaga diri sendiri, baik secara fisik, mental, maupun spiritual. Ini termasuk menjaga keseimbangan dalam menjalani kehidupan serta menjauhkan diri dari perilaku yang merusak.
• Menjaga kesehatan: Menjaga tubuh dari hal-hal yang berbahaya seperti makanan dan minuman yang haram atau tidak sehat, dan menjaga kebersihan.
• Menjaga amanah ilmu: Menuntut ilmu adalah kewajiban dalam Islam, dan menjaga amanah ini berarti menggunakan ilmu yang diperoleh dengan sebaik-baiknya untuk kebaikan diri dan orang lain.
• Mengendalikan hawa nafsu: Islam menekankan pentingnya menahan diri dari hawa nafsu yang merusak, seperti keserakahan, kemarahan, atau kedengkian, serta mengedepankan sikap sabar dan tawadhu (rendah hati).
Tujuan: Membangun karakter pribadi yang bertanggung jawab dan memiliki kontrol diri yang kuat.
4. Akhlak Terhadap Lingkungan
Islam juga mengajarkan pentingnya menjaga alam dan lingkungan sebagai bagian dari amanah Allah kepada manusia sebagai khalifah di bumi.
• Tidak merusak lingkungan: Islam melarang segala bentuk kerusakan di bumi, termasuk penebangan hutan secara ilegal, pencemaran lingkungan, dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.
• Menjaga keseimbangan alam: Konsep mizan (keseimbangan) dalam Islam menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan menghargai ciptaan Allah lainnya seperti binatang dan tumbuhan.
Tujuan: Menumbuhkan kesadaran ekologis dan tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.
5. Akhlak dalam Menuntut Ilmu
Dalam pendidikan Islam, proses menuntut ilmu bukan hanya soal penguasaan pengetahuan, tetapi juga tentang bagaimana cara yang tepat dalam mencari dan menggunakan ilmu tersebut.
• Niat yang ikhlas: Menuntut ilmu harus didasarkan pada niat untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar untuk kepentingan duniawi atau kebanggaan pribadi.
• Menghormati ilmu dan ulama: Sikap hormat terhadap ilmu pengetahuan dan orang yang menyampaikannya (ulama, guru) adalah bagian dari adab yang sangat penting.
• Kesabaran dalam belajar: Menuntut ilmu membutuhkan kesabaran dan ketekunan, serta keterbukaan untuk terus belajar sepanjang hayat.
• Mengamalkan ilmu: Ilmu yang diperoleh harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat bagi orang lain.
Menggunakan ilmu untuk tujuan yang tidak baik, seperti penipuan atau eksploitasi, sangat dilarang.
Tujuan: Menghasilkan individu yang berilmu, beradab, dan bertanggung jawab atas pengetahuan yang dimiliki.
6. Akhlak dalam Bermuamalah (Interaksi Sosial dan Ekonomi)
Islam memberikan pedoman tentang bagaimana perilaku yang baik dalam bermuamalah, baik dalam konteks sosial maupun ekonomi.
• Jujur dalam berdagang: Islam mengajarkan agar setiap individu bersikap jujur dalam perdagangan dan bisnis, menghindari penipuan, kecurangan, atau manipulasi.
• Adil dalam transaksi: Setiap bentuk transaksi ekonomi harus dilakukan secara adil dan transparan, tanpa merugikan salah satu pihak.
• Memenuhi janji: Kewajiban untuk menepati janji adalah hal yang sangat ditekankan dalam muamalah. Pelanggaran janji atau kontrak dianggap sebagai akhlak yang buruk.
Tujuan: Menciptakan masyarakat yang sehat dalam hubungan sosial dan ekonomi, serta menjaga keadilan dan kejujuran dalam berinteraksi.
7. Akhlak Terhadap Hewan
Islam menekankan pentingnya berperilaku baik terhadap semua makhluk hidup, termasuk hewan.
• Memperlakukan hewan dengan baik: Islam mengajarkan untuk merawat dan memperlakukan hewan dengan kasih sayang. Penyiksaan atau penganiayaan terhadap hewan dilarang keras.
• Menghormati hak-hak hewan: Islam memperbolehkan pemanfaatan hewan untuk kebutuhan manusia (misalnya, untuk makanan), tetapi tetap harus dilakukan dengan cara yang baik dan manusiawi, seperti dalam proses penyembelihan yang syar'i.
Tujuan: Membangun sikap tanggung jawab dan kasih sayang terhadap seluruh ciptaan Allah.
Peran Akhlak dalam Pendidikan Islam
Dalam Islam, akhlak menjadi inti dari tujuan pendidikan. Pendidikan Islam tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan intelektual, tetapi juga untuk membentuk kepribadian yang mulia.
Akhlak yang baik merupakan cerminan dari kualitas iman seseorang, dan pendidikan akhlak diharapkan dapat menciptakan generasi yang:
• Beriman dan bertakwa kepada Allah.
• Berakhlak mulia dalam berhubungan dengan sesama manusia.
• Berperan aktif dalam masyarakat dengan mengedepankan nilai-nilai kebaikan, keadilan, dan tanggung jawab.
• Menjaga amanah sebagai khalifah di bumi dengan merawat lingkungan dan seluruh ciptaan-Nya.
Pendidikan Islam menekankan bahwa ilmu yang dimiliki harus digunakan untuk membangun peradaban yang lebih baik dan selalu diiringi dengan perilaku yang etis. Akhlak yang baik bukan hanya membawa manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat luas dan lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, akhlak dan perilaku dalam pendidikan Islam menjadi fondasi penting dalam membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter dan kepribadian yang baik sesuai dengan ajaran Islam.
Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo