TintaSiyasi.id -- Sebagai Muslim tentu sudah tahu bahwa shalat merupakan ibadah yang paling utama di dalam Islam. Shalat adalah amal ibadah yang pertama kali dihisab di hari Kiamat nanti. Dan shalat sebagai barometer diterima atau tidaknya amal ibadah seseorang. Untuk itulah harus menjadi perhatian ekstra dari kita.
Tapi sayang tidak sedikit dari umat Islam yang shalatnya acak-acakan, terburu-buru, tidak khusuk dan bahkan tidak thuma’ninah. Terkait shalatnya orang yang tidak thuma’ninah, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ الرَّجُلَ لَيُصَلِّي سِتِّينَ سَنَةً مَا تُقْبَلُ لَهُ صَلَاةٌ، لَعَلَّهُ يُتِمُّ الرُّكُوعَ وَلَا يُتِمُّ السُّجُودَ، وَيُتِمُّ السُّجُودَ وَلَا يُتِمُّ الرُّكُوعَ
“Sesungguhnya ada seseorang yang shalat selama 60 tahun, namun tidak diterima (oleh Allah) amalan shalatnya selama itu walau satu shalatpun. Boleh jadi (sebabnya) dia sempurnakan ruku’-nya tetapi sujudnya kurang sempurna, demikian pula sebaliknya.” (Hadis Hasan, riwayat Ibn Abi Syaibah dari Abu Hurairah ra, Shahih al-Targhib, no. 596)
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW juga bersabda,
أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِي يَسْرِقُ مِنْ صَلَاتِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلَاتِهِ قَالَ لاَ يُتِمُّ رُكُوعَهَا وَلاَ سُجُودَهَا أَوْ قَالَ لاَ يُقِيمُ صُلْبَهُ فِي الرُّكُوعِ وَالسُّجُودِ
“Manusia paling buruk pencuriannya adalah orang yang mencuri dari shalat”. Mereka (para sahabat) berkata, “Bagaimana ia mencuri shalatnya?” Beliau bersabda, “Dia tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya”, atau beliau bersabda, “Dia tidak meluruskan punggungnya ketika ruku’ dan sujud.” [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (5/310). Hadis ini di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Takhrij Al-Misykah (no. 885)]
Pada suatu hari Rasulullah SAW melihat seseorang sedang shalat dengan gerakan yang cepat, tanpa menyempurnakan posisi sujud dan ruku’-nya, maka Rasulullah SAW bersabda:
لَوْ مَاتَ هَذَا عَلَى حَالِهِ هَذِهِ مَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"(Kalau dia mati dalam kondisi shalat model begini, maka dia mati bukan di atas (petunjuk) agama Muhammad SAW.” HR. Ibnu Abi Syaibah, At-Thabrany, dll. Shahih al-Targhib no. 528)
Rasulullah SAW pernah menyuruh seorang laki-laki mengulangi shalatnya sampai tiga kali karena tidak sempurna dalam ruku’ dan sujudnya, sampai laki-laki itu berkata:
“Demi Dzat yang mengutus anda dengan kebenaran, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari shalat seperti ini, maka ajarilah aku.” Beliau pun bersabda:”Jika kamu berdiri untuk shalat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat yang mudah dari Al-Qur’an. Kemudian ruku’-lah hingga benar-benar thuma’ninah (tenang/mapan) dalam ruku’, lalu bangkitlah (dari ruku’) hingga kamu berdiri tegak (lurus), kemudian sujudlah sampai engkau thuma’ninah dalam sujud, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk hingga thuma’ninah dalam keadaan dudukmu. Kemudian lakukanlah semua itu di seluruh shalat (rakaat) mu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hal ini diperkuat oleh hadis Rasulullah SAW:
لاَ تُجْزِئُ صَلَاةُ الرَّجُلِ حَتَّى يُقِيمَ ظَهْرَهُ فِي الرُّكُوعِ وَالسُّجُودِ
“Tak sah shalat seseorang sampai ia meluruskan punggungnya dalam ruku’ dan sujud.” [HR. Ahmad (4/122), Abu Dawud (855), At-Tirmidziy, dll. Hadis ini di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih Al-Jami’ (no. 7224 & 7225)
Imam Ahmad bin Hambal menyatakan dalam risalahnya, terdapat riwayat dari al-Bashri bahwa ia berkata:
التسبيح التام سبع والوسط خمسوادناه ثلا ث
“Tasbih yang sempurna itu tujuh, pertengahan itu lima dan yang paling sedikit itu tiga.” (Baca: “99 Tanya Jawab Seputar Shalat” oleh Ustadz Abdul Shomad).
Insyaallah jika ruku’ kita baca tasbih ” سبحان ربي العظيم tiga kali, sudah thuma’ninah; dan jika sujud baca tasbih : سبحان ربي الاعلى tiga kali insyaallah sudah thuma’ninah sebagai salah satu rukun dalam shalat.
Ayo, kita laksanakan shalat dengan sebaik-baiknya. Karena ketika kita shalat sejatinya kita sedang bermunajat dengan Allah Ta’ala, jangan sampai kita shalat dari kecil hingga tua 60 tahun, shalatnya ‘acak-acakan’ seperti ayam yang sedang ‘mematuk’ makanannya.
Kalau demikian halnya kita akan menjadi orang yang merugi. Na’udzubillahi mindzalik. Dan,tentu saja kita harus rajin-rajin belajar tentang shalat yang baik sesuai tuntunan sunah Rasulullah SAW. Wallahu a’lam. []
Kuala Tungkal, 26 September 2024
Abdul Mukti
Pemerhati Kehidupan