Di tengah derasnya arus kehidupan modern, manusia sering kali mengejar keberhasilan dalam bentuk materi, popularitas, dan kekuasaan. Namun, banyak yang lupa bahwa keberhasilan sejati bukan hanya diukur dari pencapaian duniawi, melainkan dari keberkahan hidup yang dirasakan. Keberkahan ini bukan sekadar banyaknya harta atau tingginya jabatan, tetapi ketenangan jiwa, ketenteraman hati, dan manfaat yang kita tebarkan. Semua itu bermula dari satu hal: meraih ridho Allah.
Allah berfirman:
"Keridhaan Allah adalah lebih besar (keutamaannya)." (QS. At-Taubah: 72)
Ayat ini menegaskan bahwa ridho Allah adalah puncak kenikmatan bagi orang beriman, bahkan lebih agung daripada surga itu sendiri. Sebab surga adalah tempat, sedangkan ridho Allah adalah sumber kebahagiaan abadi.
Makna Ridho Allah
Ridho Allah adalah kerelaan dan penerimaan-Nya terhadap seorang hamba. Ia adalah tanda bahwa Allah mencintai hamba tersebut, menerima amalnya, dan memberinya keberkahan dalam hidup di dunia serta keselamatan di akhirat.
Ridho Allah tidak bisa dibeli dengan harta, tidak bisa diwarisi, dan tidak datang hanya karena status sosial atau garis keturunan. Ia adalah hasil dari kesungguhan hati yang tulus beribadah, keikhlasan dalam beramal, dan ketaatan kepada syariat.
Mengapa Ridho Allah Membawa Keberkahan Hidup
Keberkahan (barakah) berarti kebaikan yang terus-menerus bertambah, mendalam, dan meluas manfaatnya. Ketika Allah meridhai hidup kita, keberkahan akan hadir dalam berbagai bentuk:
1. Rezeki yang cukup dan menenangkan
Bukan banyaknya rezeki yang membuat bahagia, melainkan rasa cukup (qana'ah) yang Allah tanamkan di hati.
2. Hati yang tenang
Ujian hidup tetap datang, tetapi hati tetap sabar dan yakin akan pertolongan Allah.
3. Amal yang diterima
Amal kecil yang dilakukan dengan ikhlas lebih berharga di sisi Allah daripada amal besar yang dipenuhi riya’.
4. Hubungan yang harmonis
Ridho Allah memancarkan aura kebaikan yang menenangkan keluarga, sahabat, dan lingkungan sekitar.
Langkah-Langkah Meraih Ridho Allah
1. Ikhlas dalam segala perbuatan
Nabi ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya." (HR. Bukhari & Muslim)
Setiap langkah, pekerjaan, bahkan senyuman, niatkan untuk Allah semata.
2. Menjaga ketaatan kepada-Nya
Shalat tepat waktu, menjaga lisan, menjauhi yang haram, dan melaksanakan kewajiban tanpa tawar-menawar.
3. Menebar manfaat kepada sesama
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain." (HR. Ahmad)
Membantu orang lain adalah jalan mulia menuju ridho Allah.
4. Ridho terhadap takdir
Menerima ketentuan Allah dengan lapang dada adalah tanda kedekatan hati kepada-Nya. Apa pun yang Allah takdirkan pasti ada hikmahnya.
5. Bertaubat dan memperbaiki diri
Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan. Namun, ridho Allah terbuka luas bagi hamba yang mau kembali kepada-Nya dengan tulus.
Refleksi Kehidupan
Bayangkan seseorang yang kaya raya namun gelisah setiap malam, dibandingkan dengan seorang pedagang kecil yang tidur nyenyak karena hatinya ridho dengan rezeki yang Allah berikan. Inilah bedanya hidup yang hanya mengejar dunia dengan hidup yang dikehendaki Allah.
Sering kali, kita terjebak pada pandangan bahwa kebahagiaan itu datang dari kepemilikan. Padahal, kebahagiaan sejati datang dari hubungan yang harmonis dengan Allah. Ridho-Nya adalah sumber kekuatan menghadapi badai hidup, sumber cahaya di saat gelap, dan sumber harapan di kala terpuruk.
Penutup
Hidup yang diberkahi Allah adalah hidup yang penuh ketenangan, walaupun sederhana. Ridho Allah adalah kompas yang memastikan kita berada di jalan yang benar. Jika ridho Allah telah kita raih, maka dunia menjadi ladang amal, dan akhirat menjadi tempat pulang yang membahagiakan.
Mari kita jadikan setiap napas, langkah, dan kerja keras kita sebagai persembahan untuk meraih ridho-Nya. Sebab ketika Allah ridho, dunia dan akhirat akan tersenyum kepada kita.
"Barang siapa mencari keridhaan Allah walau manusia membencinya, maka Allah akan ridho kepadanya dan menjadikan manusia juga ridho kepadanya."
(HR. Ibnu Hibban)
( Dr Nasrul Syarif M.Si. Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo )