×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Muharram, Bulan Istimewa Mewujudkan Kebangkitan Umat yang Hakiki

Rabu, 02 Juli 2025 | 16:34 WIB Last Updated 2025-07-02T09:34:17Z
TintaSiyasi.id -- Tahun Baru Islam 1447 H sebentar lagi tiba. Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan bahwa Jumat, 27 Juni 2025 adalah Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H.

Pergantian tahun adalah salah satu momentum untuk memperbaiki diri dari tahun-tahun sebelumnya. Di penghujung tahun inilah menjadi waktu yang pas untuk memperbaiki diri supaya tahun berikutnya lebih baik. 1 Muharram sebagai awal tahun dalam kalender Hijriah mengandung makna mendalam dan menjadi waktu yang tepat untuk refleksi spiritual, serta memperkuat keimanan dan meningkatkan ketakwaan. Puasa di bulan ini dinilai memiliki keutamaan lebih tinggi dibanding puasa yang lain setelah Ramadan.

Tahun Baru Islam kini kembali hadir di tengah persoalan umat Islam yang semakin tidak terarah dalam kehidupannya. Genosida Palestina masih terus terjadi di tengah pengkhianatan penguasa negeri-negeri muslim. Tahun Baru Islam menjadi salah satu momentum untuk introspeksi diri umat Islam. Dengan adanya peristiwa hijrah, seharusnya menjadi titik awal terwujudnya kemuliaan bagi umat. Umat Islam harus bersatu di bawah naungan Daulah Islam, supaya hidup sejahtera di bawah aturan Allah, serta Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Dalam sebuah hadis disebutkan beberapa amalan sunah yang dianjurkan untuk dilakukan pada Muharram.

Pertama, berpuasa sunah pada Muharram memiliki keutamaan jika dilakukan seorang muslim. Rasulullah saw. bersabda, “Puasa yang paling afdal setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram.” (HR Muslim)

Kedua, perbanyaklah amalan saleh. Dengan perbuatan baik akan dibalas dengan pahala yang besar pula, dan sebaliknya jika berbuat dosa akan dibalas dengan dosa pula di Muharram. Perbuatan seperti bersedekah, berdakwah, mengajarkan ilmu yang bermanfaat, birrul walidain (berbakti kepada orang tua), dan masih banyak amal saleh lainnya. Setiap kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan amalnya pada bulan ini karena berharap pahala yang berlipat ganda pula.

Ketiga, bertobat. Tobat adalah suatu perbuatan mengembalikan diri kembali kepada Allah Swt. atas perkara yang Allah benci secara batin ataupun lahir menuju kembali pada perkara yang Allah Swt. senangi. Dengan cara menyesali semua dosa yang telah dilakukan, meninggalkan kemaksiatan, dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Setiap muslim harus menyegerakan tobat sebelum kematian menjemputnya.

Tetapi saat ini, predikat sebagai umat terbaik sudah tidak tampak nyata dalam kehidupan. Umat Islam harus merenungkan kembali akar masalah yang memperburuk kondisi umat saat ini, sehingga umat Islam kehilangan kemuliaannya sebagai umat terbaik di muka bumi.
"Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." (QS. Thaha [20]: 124)

Para penguasa di setiap negeri muslim tidak menjadikan Al-Qur’an dan sunah sebagai dasar landasan utama dalam pemerintahan. Mereka lebih memilih pemikiran yang dibawa oleh orang-orang kafir, seakan-akan perbuatan mereka benar dan tidak menduakan Allah Swt.

Menjadikan momentum Muharram sebagai titik balik mengembalikan kehidupan Islam dan berjuang dalam penegakan aturan Allah Swt., bukan hanya dari individu saja, melainkan dari negara juga.

Salah satu cara meraih kemuliaan adalah dengan mengembalikan semua aturan kepada aturan Allah dan menerapkannya dalam kehidupan secara kaffah. Umat harus disadarkan akan kebutuhannya pada Khilafah sebagai institusi yang akan menjadi junnah bagi umat. Oleh karena itu, umat harus disadarkan pada hakikatnya sebagai muslim dan didorong untuk ikut memperjuangkan dan menegakkannya. Penyadaran umat ini membutuhkan bimbingan dari jamaah dakwah yang tulus dan istiqamah berjuang di jalan Allah.

Wallahu a‘lam bish-shawab.

Oleh: Fitri Susilowati
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update