TintaSiyasi.id -- "Alhamdulillah, akhirnya TNI berhasil melakukan operasi senyap pembebasan warga Palestina dari tangan Zionis Yahudi Israel. Dan dari pihak China pun juga berhasil memasukkan bantuan ke dalam Gaza dengan menembus blokade pertahanan Zionis Yahudi."
Tapi sayangnya kabar viral di media sosial di atas adalah hoaks semata. Video-video viral tersebut dikonfirmasi hoaks atau palsu oleh beberapa akun, di antaranya akun Instagram Husein_gaza dan akun-akun pribadi milik orang Palestina. Husein_gaza mengkonfirmasi video-video ini dibuat oleh para buzzer dan orang-orang fasik yang mengabarkan tentang perkembangan terbaru kondisi dan situasi Palestina adalah perbuatan yang tidak bertanggung jawab. Demi views dan mengisi kantong, mereka tidak mempertimbangkan dampak dari postingan-postingan yang tersebar luas itu. Melihat kondisi yang ada, jangankan setiap Muslim, bahkan kafir sekalipun jika memiliki perasaan yang normal akan merasakan sedih, marah, dan ingin membela.
Dampak dari beredarnya video hoaks ini bukan bantuan yang didapat saudara kita di Palestina, tapi justru malah membantu menenggelamkan berita-berita yang seharusnya dikabarkan tentang keadaan sebenarnya di Palestina. Kondisi bumi Gaza semakin hancur bahkan Muslim di dalamnya terus dibantai dan dihacurkan, baik tubuhnya, mentalnya, hartanya serta semua yang mereka miliki. Genosida juga masih terus berlangsung, suara dentuman bom dan rudal terdengar tiap detik, rumah-rumah dan bangunan-bangunan rata dengan tanah. Tangis rintihan penderitaan hingga nyawa warga Palestina dan para syuhada setiap harinya terus berguguran.
Bantuan-bantuan kemanusiaan, medis, makanan dan lain sebagainya memang telah dikirimkan dari seluruh dunia. Tapi fakta di lapangan yang terjadi pada bantuan-bantuan itu harus melewati blokade Zionis Yahudi. Yang mana Zionis Yahudi tidak mengizinkan bantuan tersebut masuk ke bumi Gaza. Kini Gaza seakan menjadi penjara terbesar di dunia. Itulah berita fakta yang seharusnya diketahui oleh dunia, bukan malah berita bohong yang tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya.
Belum lama ini pun media massa dalam dan luar negeri memberitakan berita politik yang cukup kontroversial dari pemerintahan Indonesia. Berita datang dari Presiden Indonesia, Prabowo Subianto yang menjamu tamu kenegaraan dari Prancis, yaitu Presiden Prancis Emmanuel Macron (28/05/2025). Presiden Emmanuel Macron datang ke Indonesia bersama dengan istri serta jajarannya.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo Subianto mencuatkan opini kontroversial saat berpidato di depan Emmanuel Macron. Di dalam isi pidatonya yang cukup menjadi perhatian saat Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia akan mengakui kedaulatan negara Israel dan membuka hubungan diplomatik jika Israel terlebih dahulu mengakui kemerdekaan Palestina. Ditegaskannya pula kita harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat dan dijamin keamanannya.
Beliau juga menyebut solusi untuk perdamaian yang benar bagi Palestina dan penjajah Zionis Yahudi Israel adalah two state solution atau solusi dua negara. Solusi dua negara adalah membagi wilayah menjadi dua bagian antara Negara Palestina dan Penjajah Zionis Yahudi Israel atas bagian wilayah lain Palestina. Perlu diketahui bahwa Palestina adalah tanahnya orang-orang Muslim yang berdampingan dengan orang-orang non-Muslim lainnya. Yang telah menetap di Palestina lebih dari ratusan tahun jauh sebelum penjajah Zionis Yahudi Israel datang.
Two state solution adalah solusi yang keliru dan akan menambah polemik-polemik lain. Mengakui negara Israel adalah penghinaan bagi rakyat Palestina dan pengkhianatan kepada umat Islam dunia serta imannya sendiri. Sebagai umat Islam yang beriman dan paham akan perpolitikan dunia tentu akan menentang statement two state solution tersebut. Bahkan pembuktian keimanan salah satunya adalah mencintai apa saja untuk saudara Muslim kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda:
(لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ) رَوَاهُ اْلبُخَارِيّ وَمُسْلِمٌ
“Tidaklah salah seorang di antara kalian beriman (dengan keimanan yang sempurna) sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Jika diri mengaku Muslim, yakin diri beriman, siapa pun itu! Maka seharusnya keselamatan untuk saudara seiman kita di Gaza juga mestinya menjadi prioritas utama sebagaimana diri kita juga inginkan keselamatan, tidak dijajah, tidak dibantai seperti yang dialami rakyat Gaza
Namun jika mengakui hak penjajah di tanah yang dia jajah, walaupun niat untuk menjadi solusi agar tidak lagi terjadi pembantaian oleh penjajah. Itu sama saja membagi dua bagian rumah saat perampok juga ingin tinggal di rumah saudara kita, dengan harapan menjadi solusi agar perampok tidak lagi menyakiti saudara kita dan perampok berhasil merampok atas sebagian rumah saudara kita.
Umat Islam dunia harus segera bersatu dengan meniadakan sekat-sekat nasionalisme. Menunjuk seorang khalifah sebagai pemimpin umat Muslim dunia dan segera menyerukan seruan jihad untuk membantu saudara kita di Palestina. Karena selama ini rakyat Palestina dan para mujahidnya berjuang sendirian melawan penjajah demi menjaga tanah Palestina, tanahnya umat Islam.
Umat Islam sudah saatnya mandiri, umat Islam tidak bisa berharap kepada pemimpin-pemimpin Muslim dunia yang selama ini diam dan anti Islam, terlebih pemimpin yang menjadikan Mustafa Kemal Attaturk sebagai idola, kemudian berencana mengakui negara penjajah Zionis Yahudi. []
Oleh: Awan Kurniawan
Aktivis Dakwah Islam Ideologis