“Ketersediaan lapangan pekerjaan
erat kaitannya dengan sistem ekonomi yang diterapkan oleh sebuah negara,” terang
saluran tersebut pada Selasa (06/06/2025).
"Di negeri ini, sistem
ekonomi kapitalisme begitu menancap kuat, dan tingginya angka pengangguran
menunjukkan ketidakseimbangan jumlah lapangan pekerjaan dengan jumlah tenaga
siap kerja setiap tahunnya," terangnya.
MMH memberikan bukti yakni
investasi, kapitalisasi, dan privatisasi selalu diambil negara sebagai dasar
merancang roda ekonomi, termasuk menciptakan lapangan pekerjaan.
"Akibatnya penyerapan tenaga
kerja bertumpu pada kebutuhan pasar industry. Industri dalam sistem kapitalisme
bertumpu pada profit oriented," tukasnya.
MMH juga menyebutkan bahwa
kapitalisasi pemilik modal di sektor-sektor vital yang menyerap tenaga kerja
semakin menguat. "Sementara negara abai dari tugasnya untuk mengurus
rakyat," imbuhnya.
"Rakyat membutuhkan negara ra'in
atau pengurus rakyat," tegasnya.
MMH menggambarkan bahwa kehadiran
negara sebagai ra'in akan mengurus rakyat dan tidak berlepas tangan
dalam menjamin kesejahteraan rakyatnya, termasuk membuka lapangan kerja.
"Semua itu dilakukan atas
dasar ketaatan negara dalam menjalankan syariat," ungkapnya.
MMH menceritakan kisah Rasulullah
yang memberikan kapak kepada pemuda, agar kapak tersebut digunakan sebagai alat
untuk mencari rezeki agar pemuda tersebut mampu mencari nafkah.
"Lapangan pekerjaan akan
terbuka secara luas dalam sistem ekonomi ini," lanjutnya.
"Pasalnya, sistem ekonomi
Islam membuat negara memiliki berbagai sektor yang bisa menyerap tenaga kerja.
Apalagi Islam memiliki syariat yang mewajibkan laki-laki untuk mencari nafkah,"
terang saluran MMH lebih lanjut.
"Negara ra'in
bertanggung jawab untuk terus-menerus menyediakan lapangan pekerjaan,"
tuturnya lagi.
MMH menegaskan, ketaatan negara
dalam menjalankan syariat membuat negara berdiri di sisi rakyat, menjamin
kebutuhannya, dan menyediakan keperluannya.
"Kehadiran negara ra'in
hanya bisa terwujud dalam sebuah institusi bernama negara Islam, yakni Daulah
Khilafah," tutupnya.[] Lilis