Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ulama: Ramadan Adalah Syahrun Mubarakun

Minggu, 23 Maret 2025 | 04:09 WIB Last Updated 2025-03-22T21:22:36Z

Tintasiyasi.ID -- Memperingati Nuzululqur’an bertajuk Al-Qur’an dan Perubahan Dunia di kanal YouTube One Ummah TV Ulama, Ulama K.H. Rokhmat S. Labib menyatakan bahwa makna Ramadan adalah syahrun mubarakun. “Makna Ramadan bagi saya sama seperti yang dikehendaki oleh umat Islam, yakni syahrun mubarakun,” tuturnya, Ahad (16/03/2025).

 

Kiai Labib, sapaan akrabnya, menukil sebuah potongan hadis yang berbunyi:

 

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ

Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah

 

“Dalam bahasa Arab, berkah itu mengandung makna al-khair atau kebaikan. Tetapi al-barakah bukan sekadar kebaikan, di sana ada dua unsur,” sebutnya.

 

“Pertama, tsubut, yaitu ada kebaikan tetap, tidak hilang-hilang; kedua, ziyadah, yakni ada pertambahan dan pertumbuhan,” ulasnya.

 

Ia menyimpulkan, disebut berkah itu adalah tsubutul khair waziyadatuhu. “Jadi tetapnya kebaikan dan bertambahnya kebaikan itu,” sebutnya.

 

“Kalau kita semua yang ada dalam Ramadan penuh dengan kebaikan, dan kebaikan itu bukan sekadar kebaikan tetapi kata Ar-Raghib Al-Asfahani di dalam bukunya Al-Mufradat fi Gharibil Qur'an mengatakan al-barakah adalah al-khairul Ilahi, kebaikan yang sifatnya Ilahi,” ungkapnya.

 

Lanjut dikatakan, kalau disebut al-khairul Ilahi itu berarti kebaikan yang sebenar-benarnya, hakiki, dan betul-betul berakibat dan mengakibatkan kebaikan.

 

“Sebab banyak kebaikan-kebaikan yang disangka oleh manusia baik, nyatanya berakibat sebaliknya. Kalau itu kebaikan yang bukan ilahi. Tetapi ketika disebut al-khair al-ilahi fi syai' berarti kebaikan yang sifatnya tsubut tadi. Itu selalu dikaitkan dalam perkara iman dan takwa,” imbuhnya.

 

Kiai Labib mengaitkan kata barakah itu dengan firman Allah Taala dalam surah Al-A'raf ayat 96:

 

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ...

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi...

 

“Kata barakaat dalam ayat tersebut adalah bentuk jamak dari kata barakah, jadi artinya barakah-barakah. Barakah-barakah itu dikaitkan dengan amanu wattaqau,” urainya.

 

“Oleh karena itu, ketika Ramadan itu berpuasa, melipatgandakan ibadah, ketaatan, kesabaran, dan perjuangan, maka dari situ akan banyak barakah,” tuntasnya menjelaskan.[] Rere

Opini

×
Berita Terbaru Update