TintaSiyasi.id-- Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, seorang ulama sufi besar, banyak membahas pentingnya menjaga hati dari penyakit batin. Menurut beliau, hati adalah pusat ruhani manusia, dan jika hati terjaga, maka seluruh kehidupan akan dipenuhi dengan cahaya kebaikan dan kedekatan dengan Allah SWT.
Siapa yang Disebut Para Penjaga Hati?
Para penjaga hati adalah orang-orang yang senantiasa menjaga hati mereka dari hal-hal yang dapat merusaknya, seperti penyakit iri, dengki, sombong, cinta dunia berlebihan, dan kelalaian dari mengingat Allah. Mereka menjaga kesucian hati melalui:
1. Dzikir dan Mengingat Allah
o Syekh Abdul Qadir Al-Jailani berkata:
"Orang yang hatinya selalu mengingat Allah tidak akan terjatuh dalam kegelapan dunia."
o Mereka senantiasa menjaga hati tetap bersih dengan berdzikir dan beribadah.
2. Menghindari Penyakit Hati
o Penjaga hati selalu berusaha menjauhkan diri dari sifat iri, dengki, ujub (bangga diri), dan riya (pamer ibadah).
o Mereka sadar bahwa penyakit hati dapat merusak hubungan dengan Allah dan manusia.
3. Bersikap Tawakal dan Ridha
o Mereka tidak mengeluh atas takdir Allah, tetapi menerima dengan penuh kesabaran dan ketawakalan.
o Syekh Abdul Qadir Al-Jailani berkata:
"Ketika engkau menyerahkan hatimu kepada Allah, dunia tidak akan mampu mengguncangkannya."
4. Mengendalikan Hawa Nafsu
o Mereka selalu melawan hawa nafsu yang mengarah pada keburukan.
o Puasa, shalat malam, dan muhasabah (introspeksi diri) menjadi bagian dari kehidupan mereka.
5. Berbuat Baik kepada Sesama
o Hati yang bersih selalu mencerminkan akhlak yang mulia.
o Para penjaga hati senantiasa memiliki sifat kasih sayang, rendah hati, dan suka menolong orang lain.
Bagaimana Cara Menjadi Penjaga Hati?
1. Perbanyak Dzikir & Doa
o Bacaan La ilaha illallah dan Astaghfirullah harus menjadi kebiasaan sehari-hari.
o Doa yang dianjurkan:
“Ya Allah, jadikanlah hatiku bersih dari segala penyakit yang menjauhkanku dari-Mu.”
2. Tinggalkan Sifat Buruk & Jauhi Maksiat
o Jangan biarkan dengki, sombong, dan riya’ merusak hati kita.
3. Bersyukur & Bersabar dalam Setiap Keadaan
o Hati yang selalu bersyukur akan mendapatkan ketenangan dan keberkahan dari Allah.
4. Dekatkan Diri dengan Ulama dan Orang Saleh
o Belajar dari mereka yang hatinya bersih dapat membantu kita menjaga hati kita sendiri.
Kesimpulan
Para penjaga hati adalah mereka yang selalu menjaga kesucian hati dengan dzikir, tawakal, dan menjauhi penyakit hati. Mereka memiliki cahaya iman yang kuat, sehingga tidak mudah tergoda oleh dunia.
Mari kita berusaha menjadi penjaga hati, agar hidup kita penuh berkah dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.
Hadapi Ujian Agar Menjadi Terpuji
Dalam kehidupan, ujian adalah bagian dari perjalanan menuju kedewasaan dan kemuliaan di sisi Allah SWT. Tidak ada manusia yang luput dari ujian, tetapi bagaimana kita menyikapinya yang akan menentukan apakah kita menjadi orang yang mulia atau justru semakin jauh dari kebaikan.
Mengapa Kita Harus Menghadapi Ujian dengan Sabar?
1. Ujian adalah Tanda Cinta dari Allah
o Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka.” (HR. Tirmidzi)
o Semakin besar ujian yang diberikan, semakin besar peluang kita untuk naik derajat di sisi Allah.
2. Ujian Menghapus Dosa
o Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah, kecuali Allah menghapus dosa-dosanya, bahkan sekadar tertusuk duri.” (HR. Bukhari & Muslim)
o Setiap kesulitan yang kita hadapi dengan kesabaran dan
keikhlasan akan menjadi penghapus dosa-dosa kita.
3. Ujian Melatih Kesabaran dan Keteguhan Iman
o Syekh Abdul Qadir Al-Jailani berkata:
“Jika engkau bersabar atas ujian, maka Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.”
o Seseorang yang bersabar dalam menghadapi ujian akan menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih dekat kepada Allah.
4. Hidup yang Terpuji Datang dari Kesabaran
o Semua orang hebat dalam sejarah Islam pernah mengalami ujian berat, tetapi mereka tetap sabar dan istiqamah.
o Nabi Ayyub AS diuji dengan penyakit, Nabi Yusuf AS diuji dengan fitnah, Nabi Muhammad ﷺ diuji dengan berbagai cobaan dalam dakwahnya.
Bagaimana Cara Menghadapi Ujian Agar Menjadi Terpuji?
1. Sabar dan Tawakal
o Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
o Jangan mengeluh, tetapi hadapi dengan doa dan usaha yang terbaik.
2. Perbanyak Dzikir dan Doa
o “Hasbunallahu wa ni’mal wakil” (Cukuplah Allah sebagai penolong kami).
o Dzikir ini mengajarkan kita untuk selalu percaya bahwa Allah akan memberi jalan keluar.
3. Ambil Hikmah dari Setiap Ujian
o Setiap kesulitan pasti ada pelajaran berharga.
o Jangan fokus pada penderitaan, tetapi cari hikmah dan solusi dari masalah yang dihadapi.
4. Yakin Akan Janji Allah
o Allah berfirman:
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6)
o Tidak ada ujian yang abadi. Setelah kesulitan, pasti ada kemudahan dan kebahagiaan yang Allah siapkan.
Kesimpulan
• Ujian bukanlah hukuman, tetapi bentuk kasih sayang Allah agar kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih terpuji.
• Sabar, tawakal, dan tetap berbuat baik adalah kunci untuk menghadapi ujian dengan baik.
• Setiap kesulitan pasti akan berakhir, dan Allah menjanjikan kemudahan setelahnya.
Hadapi ujian dengan kesabaran dan keikhlasan, agar kita menjadi hamba yang dicintai dan dimuliakan oleh Allah SWT.
Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)