Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Jauhilah Kemunafikan

Selasa, 25 Maret 2025 | 04:41 WIB Last Updated 2025-03-24T21:41:53Z
TintaSiyasi.id-- Betul sekali! Kemunafikan adalah sikap yang harus dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Islam, orang munafik digambarkan sebagai mereka yang berkata sesuatu tetapi melakukan hal yang bertentangan. Seperti dalam firman Allah: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka." (QS. An-Nisa: 145)

Salah satu tanda kemunafikan yang disebutkan dalam hadis adalah:
1. Jika berbicara, ia berdusta.
2. Jika berjanji, ia mengingkari.
3. Jika diberi amanah, ia berkhianat.
Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha untuk jujur, amanah, dan menepati janji agar terhindar dari sifat munafik. Semoga kita semua senantiasa dijauhkan dari sifat tersebut. Aamiin. 

Mencari-cari aib adalah termasuk cabang-cabang kemunafikan. Berbaik sangka adalah termasuk cabang-cabang keimanan. 
Demikian kata Abu Hatim.

Betul sekali, pernyataan Abu Hatim sangat mendalam. Mencari-cari aib orang lain memang termasuk dalam salah satu cabang kemunafikan karena itu menunjukkan sikap yang tidak jujur dan tidak menghormati privasi orang lain. 

Dalam Islam, kita diajarkan untuk menutup aib orang lain, bukan justru mencarinya. Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Barang siapa yang menutup aib seorang Muslim, Allah akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat." (HR. Muslim)

Sebaliknya, berbaik sangka adalah salah satu cabang keimanan yang sangat penting. Berbaik sangka membantu kita menjaga hati agar tidak mudah terjebak dalam prasangka buruk terhadap sesama, yang bisa berujung pada keretakan hubungan. Allah juga mengingatkan kita dalam Al-Qur'an:
"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa." (QS. Al-Hujurat: 12)

Berbaik sangka adalah cara untuk menjaga kedamaian dalam hubungan sosial dan memperkuat ikatan persaudaraan. Semoga kita semua selalu diberi kekuatan untuk berbaik sangka dan menutup aib sesama. Aamiin. 

Bagaimana Menjaga Diri dari Kemunafikan?

Menjaga diri dari kemunafikan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Kemunafikan bukan hanya berhubungan dengan tindakan, tetapi juga dengan niat dan keadaan hati. Berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk 
menjaga diri dari sifat munafik:

1. Memperbaiki Niat dan Ikhlas
Setiap amal perbuatan yang kita lakukan harus diniatkan untuk mencari ridha Allah, bukan karena riya atau untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Niat yang ikhlas adalah langkah pertama untuk menjauhkan diri dari kemunafikan. Ingatlah sabda Rasulullah SAW:
"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Menepati Janji
Salah satu ciri orang munafik adalah mereka yang tidak menepati janji. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menepati janji yang kita buat, sekecil apapun itu. Rasulullah SAW bersabda:
"Tanda orang munafik ada tiga, yaitu: apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, dan apabila diberi amanah ia berkhianat." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Berbicara dengan Jujur
Jangan pernah berdusta atau berbicara yang tidak sesuai dengan kenyataan. Selalu usahakan untuk berbicara dengan kebenaran meskipun itu berat. Rasulullah SAW bersabda:
"Kebenaran itu membawa kepada kebajikan, dan kebajikan itu membawa ke surga." (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Menjaga Hati dan Pikiran
Kemunafikan sering kali dimulai dari hati. Jagalah hati agar tidak terjangkiti penyakit hati seperti iri, dengki, atau rasa tidak puas terhadap orang lain. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman:
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra: 36)

5. Bertaubat dan Memperbaiki Diri
Jika merasa telah melakukan hal-hal yang mendekatkan diri kepada kemunafikan, segera bertaubat kepada Allah dengan taubat yang tulus. Berusaha untuk memperbaiki diri adalah langkah terbaik. Allah berfirman:
"Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba-Nya, dan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. At-Tahrim: 8)

6. Mendekatkan Diri kepada Allah
Sering-seringlah beribadah, berdzikir, dan merenung untuk membersihkan hati dan pikiran. Dengan mendekatkan diri kepada Allah, kita akan terhindar dari sifat-sifat buruk, termasuk kemunafikan. Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuhnya. Namun jika segumpal daging itu rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati." (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Berusaha untuk Selalu Ikhlas dalam Berbuat Baik
Salah satu penyebab kemunafikan adalah melakukan perbuatan baik hanya untuk mendapatkan pujian atau keuntungan pribadi. Untuk itu, lakukan segala amal kebaikan dengan niat yang benar, yaitu untuk Allah semata.

8. Menghindari Riya dan Pamer
Jangan lakukan ibadah atau kebaikan hanya untuk dilihat oleh orang lain. Hal ini dapat membawa pada kemunafikan dalam amal ibadah. Allah berfirman dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya orang-orang yang riya itu hanyalah menyembunyikan amalannya, dan hanya untuk dilihat oleh orang lain." (QS. Al-Baqarah: 264)

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut dan selalu menjaga niat serta sikap hati, kita bisa terhindar dari sifat munafik dan menjalani hidup dengan lebih baik dan lebih dekat kepada Allah. Semoga kita senantiasa dijauhkan dari sifat kemunafikan dan selalu diberi kekuatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Aamiin. 

Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update