Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Solusi Islam terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Indonesia

Rabu, 01 Januari 2025 | 08:20 WIB Last Updated 2025-01-01T01:20:50Z

TintaSiyasi.id -- Kecelakaan lalu lintas di Indonesia menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak setelah penyakit TBC dan HIV/AIDS.

Dilansir dari Tempo.co (15/12/2024), data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka kecelakaan di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, yang disebabkan oleh pelanggaran lalu lintas. Pada tahun 2019, angka kecelakaan mencapai 116.411 kejadian. Sempat menurun akibat pandemi Covid-19, angka kecelakaan pada tahun 2020 tercatat 100.028, kemudian meningkat menjadi 103.645 pada 2021 dan 139.258 pada 2022.

Pada tahun 2023, angka tersebut melonjak mencapai lebih dari 152.000 kejadian. Sepanjang tahun 2024, sebanyak 1.150.000 kecelakaan terjadi dalam kurun Januari–Desember, yang mengakibatkan 27.000 korban jiwa—meningkat hampir sepuluh kali lipat.

Menurut tirto.id (15/12/2024), korban terbanyak berasal dari kalangan laki-laki usia produktif. Tenaga medis hanya mampu menyelamatkan sekitar 5.000 jiwa dalam kecelakaan tahun 2024, jumlah yang sangat kecil dibandingkan total kecelakaan yang terjadi.

Faktor Penyebab Kecelakaan

Maraknya kecelakaan lalu lintas bukan hanya disebabkan oleh kecerobohan masyarakat atau kurangnya edukasi mengenai rambu lalu lintas, tetapi juga akibat kondisi fasilitas jalan yang buruk, seperti banyaknya jalan berlubang. Hal ini memperparah situasi dan menimbulkan bahaya bagi pengguna jalan.

Di media sosial, masyarakat sering menyindir pemerintah terkait kondisi jalan dengan berbagai guyonan. Beberapa masalah yang sering dikeluhkan antara lain: Pengaspalan jalan yang tidak merata atau cepat rusak, Jalan berlubang besar dan dalam, Jalan becek dan sulit dilalui.

Masalah ini menunjukkan bahwa kecelakaan lalu lintas tidak hanya disebabkan oleh kesalahan pengguna jalan, tetapi juga kurangnya evaluasi pemerintah terhadap infrastruktur transportasi, baik di perkotaan maupun pedesaan.

Prosedur perbaikan jalan yang berbelit juga menjadi alasan utama lambatnya perbaikan, meskipun kondisi jalan sudah urgen untuk diperbaiki. Sistem kapitalisme yang diterapkan di Indonesia sering kali menghasilkan kebijakan yang berbelit-belit, hanya efektif jika ada keuntungan finansial (cuan), dan kurang memberikan kenyamanan serta ketenangan bagi masyarakat.

Solusi Islam untuk Mengatasi Kecelakaan Lalu Lintas

Dalam Islam, tanggung jawab pemimpin adalah memperhatikan kebutuhan rakyat, termasuk menyediakan jalan yang aman dan nyaman. Pemimpin dalam sistem Islam sadar akan kewajiban ini dan menjadikannya sebagai prioritas utama.

1. Tanggung Jawab Pemimpin
Islam menjadikan pemimpin bertanggung jawab penuh atas fasilitas publik. Contoh nyata adalah kepemimpinan Umar bin Khaththab, yang sangat memperhatikan kondisi jalan. Dalam sejarah, Umar memastikan jalanan bebas dari lubang agar hewan seperti keledai atau kuda tidak terperosok. Bahkan, ia mendesain jalan agar burung dapat minum dari air yang tersedia.

2. Sistem Ekonomi Islam
Sistem ekonomi Islam menjamin ketersediaan dana untuk memperbaiki fasilitas publik, termasuk jalan. Anggaran bersifat mutlak dan tanpa batas waktu untuk kebutuhan mendesak. Sumber dana yang beragam dalam sistem ini memastikan bahwa ketiadaan dana tidak menjadi penghalang.

Dengan sistem Islam yang bersumber dari syariat Allah, kebutuhan rakyat terpenuhi tanpa komplikasi birokrasi. Kehidupan di bawah naungan sistem Islam memberikan ketenangan dan keberkahan karena seluruh aturan dirancang untuk kebaikan umat manusia.

Wallahu a'lam bish-shawwab.

Oleh: Wilda Nusva Lilasari S.M
Aktivis Muslimah


Opini

×
Berita Terbaru Update