"Tanpa adanya Abu Thalib dan
Khadijah ra, Rasulullah saw. diliputi kesedihan luar biasa. Di situlah peran
Allah swt. untuk menghibur baginda Nabi dengan mukjizat luar biasa berupa Isra
Mikraj," ujarnya di kanal YouTube Ngaji Shubuh dengan judul Isra'
Mi'raj Rasul Makna Politis dan Mukjizat Besar Rasulullah saw., Rabu (22/01/2025).
Lanjutnya, ia menerangkan bahwa Rasulullah
saw. pada hakikatnya juga seorang manusia yang memiliki perasaan serta
pemikiran. “Sehingga wajar apabila Rasulullah saw. mengalami kesedihan luar
biasa kala ditinggal pamannya Abu Thalib yang selalu menjaga dan melindunginya,”
tuturnya.
"Rasulullah saw. merasakan
kesedihan yang luar biasa juga ketika ditinggal motivator, pemicu semangat,
pemicu gairah, dan pemicu energi untuk mengemban risalah, yaitu istrinya
Khadijah," ungkapnya.
Sehingga, ia mengungkapkan,
peristiwa kesedihan luar biasa Rasulullah saw. ketika ditinggal paman dan
istrinya dikenal sebagai amul huzni atau tahun kesedihan. “Alhasil pada
tanggal 27 Rajab atau 620 Masehi, Rasulullah saw. mengalami peristiwa Isra
diperjalankan malam oleh Allah Swt. dari Masjidilharam menuju Masjidilaqsa,”
kisahnya.
"Tentu jaraknya sangat jauh
dibandingkan Isranya Nabi Yakub as. dari Kanaan menuju Elia. Begitu juga Mikrajnya
Rasulullah saw. dari Masjidilaqsa menuju Sidratulmuntaha, melewati langit lapis
ketujuh, sedangkan Isa as. hanya menempuh langit kedua atau ketiga,"
terangnya.
"Rasulullah saw. tiba di
Sidratulmuntaha untuk bertemu langsung dengan Allah Swt.," tambahnya.
Adapun ia menegaskan bahwasanya
hanya ada dua nabi yang pernah berjumpa langsung dengan Allah swt., yakni Nabi
Adam as. dan Nabi Muhammad saw.
"Adam as. bertemu Allah Swt.
di surga, sedangkan Nabi Muhammad saw. bertemu Allah Swt. di Sidratulmuntaha.
Di situlah bertemu Rabb-nya untuk menerima wahyu salat fardu lima waktu,”
ujarnya.
Salman menegaskan, hanya kekasih
Allah Swt., ialah Muhammad saw., yang diizinkan bertemu dan berkomunikasi
langsung, di mana keintiman ibadah salat fardu diajarkan secara langsung.[] Taufan