TintaSiyasi.id -- Sobat. Tanda keridhaan Allah SWT dapat dilihat dari beberapa aspek dalam kehidupan seorang Muslim. Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan keridhaan Allah SWT:
1. Kemudahan dalam Beribadah:
Seseorang yang merasakan kemudahan dan keinginan kuat untuk melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, membaca Al-Qur'an, dan dzikir. Hal ini menunjukkan bahwa Allah mempermudah jalannya untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
2. Ketenangan Hati dan Jiwa:
Meskipun menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup, seseorang tetap merasakan ketenangan hati dan tidak mudah putus asa. Ketenangan ini merupakan tanda bahwa Allah SWT memberikan ketenangan batin sebagai bagian dari ridha-Nya.
3. Keberkahan dalam Kehidupan:
Allah memberikan keberkahan dalam rezeki, keluarga, dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Keberkahan ini bisa berupa kecukupan, kesehatan, dan ketenangan dalam menjalani kehidupan.
4. Dicintai dan Dihormati oleh Orang Lain:
Orang yang diridhai oleh Allah SWT biasanya akan dicintai dan dihormati oleh orang-orang di sekitarnya. Rasulullah SAW bersabda: “Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan memanggil Jibril dan berkata: 'Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah dia.' Maka Jibril pun mencintai orang tersebut. Lalu Jibril mengumumkan di langit: 'Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah dia oleh kalian.' Maka penduduk langit pun mencintai orang tersebut. Kemudian orang itu akan diterima oleh penduduk bumi” (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Dijauhkan dari Maksiat dan Diberikan Hidayah untuk Bertaubat:
Allah SWT memberikan hidayah kepada orang yang diridhai-Nya untuk menjauhi perbuatan dosa dan maksiat. Jika mereka terjatuh dalam dosa, mereka segera bertaubat dan kembali ke jalan yang benar.
6. Kepuasan dan Rasa Syukur:
Orang yang diridhai oleh Allah SWT akan merasa puas dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan, baik nikmat kecil maupun besar. Mereka tidak selalu merasa kurang atau iri terhadap nikmat yang diberikan kepada orang lain.
7. Kesabaran dalam Menghadapi Cobaan:
Kesabaran yang kuat dalam menghadapi cobaan hidup merupakan tanda keridhaan Allah. Orang tersebut percaya bahwa setiap ujian adalah bentuk kasih sayang Allah dan sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
8. Mendapatkan Pengetahuan dan Pemahaman yang Mendalam tentang Agama:
Allah memberikan pemahaman yang mendalam dan kemudahan dalam mempelajari agama kepada orang yang diridhai-Nya. Ilmu yang bermanfaat ini kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Semua tanda ini adalah anugerah dan rahmat dari Allah SWT yang harus kita syukuri dan jaga dengan terus berusaha untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Ketika Allah mendayagunakan anda untuk melayani agama-Nya, ketahuilah bahwa Dia telah melihat ke dalam hati diri kita untuk meridhainya.
Ucapan tersebut mengandung makna mendalam tentang bagaimana Allah SWT memilih dan mendayagunakan seseorang untuk melayani agama-Nya. Ketika Allah memberikan kesempatan dan kemampuan kepada kita untuk berkontribusi dalam penyebaran dan penegakan ajaran Islam, hal itu merupakan tanda bahwa Allah melihat ada kebaikan dalam hati kita yang layak untuk menerima amanah tersebut. Berikut adalah beberapa poin penting yang bisa kita pahami dari ucapan tersebut:
1. Pemilihan oleh Allah SWT:
Ketika seseorang diberi kesempatan untuk berkhidmat dalam agama, baik melalui dakwah, amal kebajikan, atau kontribusi lainnya, itu adalah bukti bahwa Allah memilihnya untuk peran penting ini. Ini adalah kehormatan besar yang harus disyukuri dan dihargai.
2. Kebersihan Hati:
Allah hanya memilih hamba-hamba yang memiliki niat tulus dan hati yang bersih untuk melayani agama-Nya. Niat yang ikhlas dan motivasi yang murni adalah kunci agar seseorang bisa benar-benar bermanfaat dalam menjalankan amanah ini.
3. Keridhaan Allah:
Melayani agama-Nya adalah tanda bahwa Allah meridhai hamba-Nya tersebut. Ini menunjukkan bahwa ada kepercayaan dari Allah kepada hamba tersebut untuk menjalankan tugas-tugas yang mulia dan berat.
4. Amanah Besar:
Kesempatan ini juga merupakan amanah besar yang harus dijaga dengan baik. Seseorang yang telah dipilih oleh Allah harus menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan integritas, memastikan bahwa segala yang dilakukan adalah semata-mata untuk mencari keridhaan Allah.
5. Meningkatkan Diri:
Kesempatan untuk melayani agama juga merupakan sarana untuk meningkatkan diri, baik dalam hal keimanan, ilmu, maupun amal. Dengan menjalankan tugas ini, seseorang bisa semakin dekat dengan Allah dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
6. Keberlanjutan Amal:
Pelayanan kepada agama tidak hanya dilakukan sesaat, tetapi harus terus berlanjut sepanjang hayat. Konsistensi dalam beramal dan berkhidmat merupakan bukti kesungguhan dan kesetiaan seseorang terhadap agama.
7. Kepuasan Batin:
Melayani agama Allah juga membawa kepuasan batin yang luar biasa. Merasa bahwa diri kita bermanfaat bagi orang lain dan bagi agama membawa ketenangan dan kebahagiaan yang tak ternilai.
Dalam menjalankan amanah ini, penting bagi kita untuk terus memohon petunjuk dan bantuan dari Allah agar selalu berada di jalan yang benar dan mampu menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Semoga Allah selalu meridhai dan memberkahi setiap usaha kita dalam melayani agama-Nya.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah menjadikan anak cucu Adam dengan delapan sifat. Empat diantarannya menjadi milik penghuni surga:
Hadits yang disebutkan ini menggambarkan sifat-sifat yang menjadi ciri khas dari penghuni surga menurut ajaran Islam. Berikut adalah empat sifat dari delapan sifat yang menjadi milik penghuni surga berdasarkan hadits Rasulullah SAW:
1. Pandangan yang Jernih:
Penghuni surga memiliki pandangan yang jernih dan bersih, baik secara fisik maupun dalam memahami kebenaran. Mereka tidak hanya melihat dengan mata, tetapi juga dengan hati yang penuh keimanan dan kebijaksanaan.
2. Hati yang Lembut:
Mereka memiliki hati yang lembut dan penuh kasih sayang. Hati mereka mudah tersentuh oleh kebaikan, selalu berusaha untuk membantu sesama, dan senantiasa bersikap penyayang serta pemaaf.
3. Tangan yang Dermawan:
Penghuni surga dikenal karena kedermawanan mereka. Mereka tidak ragu untuk memberikan bantuan materi atau non-materi kepada orang yang membutuhkan. Tangan mereka selalu terbuka untuk memberi, bukan untuk mengambil.
4. Perilaku yang Baik:
Akhlak mereka terpuji, mencerminkan kebaikan dalam setiap tindakan dan ucapan. Mereka senantiasa menjaga sopan santun, berkata jujur, dan berperilaku adil serta penuh integritas.
Hadis ini mengajarkan umat Islam untuk meneladani sifat-sifat penghuni surga dengan memperbaiki pandangan, menjaga hati, bersikap dermawan, dan berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan sifat-sifat ini, diharapkan kita bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih ridha-Nya.
Empat lainnya menjadi milik penghuni neraka: Wajah yang cemberut, lidah yang keji, hati yang kasar, dan tangan yang kikir.
Betul sekali, hadis tersebut memberikan peringatan kepada umat Islam tentang sifat-sifat yang dimiliki oleh penghuni neraka. Empat sifat yang menjadi ciri penghuni neraka menurut hadis Rasulullah SAW adalah:
1. Wajah yang Cemberut:
Penghuni neraka sering menunjukkan ekspresi wajah yang tidak menyenangkan, seperti cemberut atau muram. Mereka tidak menunjukkan keceriaan atau keramahan kepada orang lain, bahkan seringkali terlihat marah atau tidak bersahabat.
2. Lidah yang Keji:
Mereka menggunakan lidah mereka untuk berkata-kata kasar, mengumpat, memfitnah, dan menyebarkan kebohongan. Lidah yang keji mencerminkan hati yang tidak bersih dan sering menimbulkan konflik serta perpecahan di antara manusia.
3. Hati yang Kasar:
Hati mereka penuh dengan kekerasan, kebencian, dan tidak memiliki kasih sayang. Mereka tidak mudah tergerak oleh penderitaan orang lain dan seringkali menunjukkan sikap yang tidak peduli atau bahkan zalim.
4. Tangan yang Kikir:
Mereka sangat kikir dan enggan memberikan bantuan kepada orang lain. Meskipun memiliki kemampuan untuk membantu, tangan mereka tertutup rapat dan tidak mau berbagi, baik dalam bentuk harta maupun pertolongan lainnya.
Hadis ini mengajarkan kepada umat Islam untuk menjauhi sifat-sifat buruk ini dan berusaha untuk memperbaiki diri dengan mengadopsi sifat-sifat baik yang dimiliki oleh penghuni surga. Dengan begitu, diharapkan kita dapat menjalani kehidupan yang lebih baik, penuh dengan kebaikan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa sholat shubuh, kemudian duduk untuk mengingat Allah SWT Maka Allah SWT memberinya dalam surga tujuh puluh istana dari emas dan perak."
Hadis yang disebutkan menekankan pentingnya shalat subuh dan zikir kepada Allah SWT setelahnya. Berikut adalah penjelasan dan makna dari hadis tersebut:
Makna Hadis
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa shalat shubuh, kemudian duduk untuk mengingat Allah SWT, maka Allah SWT memberinya dalam surga tujuh puluh istana dari emas dan perak."
Penjelasan Hadis
1. Keutamaan Shalat Shubuh:
Shalat shubuh adalah salah satu shalat fardhu yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Melaksanakannya tepat waktu menunjukkan ketaatan dan komitmen seorang Muslim terhadap perintah Allah SWT.
2. Zikir Setelah Shalat:
Duduk mengingat Allah setelah melaksanakan shalat subuh merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Zikir setelah shalat adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, menunjukkan rasa syukur, dan memohon petunjuk serta perlindungan-Nya.
3. Ganjaran yang Besar:
Hadis ini menyebutkan bahwa Allah akan memberi ganjaran berupa tujuh puluh istana dari emas dan perak di surga bagi mereka yang melakukan shalat subuh dan kemudian duduk untuk berzikir. Ini menunjukkan betapa besar pahala yang Allah siapkan bagi hamba-Nya yang taat dan istiqamah dalam beribadah.
4. Motivasi untuk Beramal Saleh:
Hadis ini bertujuan untuk memotivasi umat Islam agar memperbanyak amal saleh, terutama setelah melaksanakan shalat fardhu. Dengan mengetahui besarnya ganjaran, diharapkan umat Islam akan semakin semangat dalam melaksanakan ibadah dan berzikir.
Praktik dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Meningkatkan Kualitas Shalat:
Berusaha untuk selalu melaksanakan shalat subuh tepat waktu dan dengan khusyuk. Memahami keutamaan shalat subuh bisa menjadi motivasi tambahan untuk tidak meninggalkannya.
2. Melanjutkan dengan Zikir dan Doa:
Setelah shalat subuh, luangkan waktu untuk berzikir dan berdoa. Beberapa zikir yang dianjurkan antara lain membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Selain itu, membaca Al-Qur'an dan doa pagi juga sangat baik.
3. Menjaga Konsistensi:
Jadikan zikir setelah shalat subuh sebagai rutinitas harian. Konsistensi dalam berzikir dan berdoa setelah shalat akan membawa ketenangan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan mengamalkan hadits ini, diharapkan kita dapat meraih keberkahan dan pahala yang besar dari Allah SWT serta memperkuat hubungan spiritual kita dengan-Nya.
Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Psikologi Pendidikan Pascasarjana UIT Lirboyo