Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Siapa Wali-Wali Allah dalam Pandangan Islam?

Sabtu, 06 Juli 2024 | 22:34 WIB Last Updated 2024-07-06T15:34:32Z

TintaSiyasi.id -- Dalam pandangan Islam, wali Allah (awliya’ Allah) adalah orang-orang yang memiliki kedekatan khusus dengan Allah karena keimanan dan ketakwaan mereka yang luar biasa. Mereka adalah individu yang sangat dicintai oleh Allah karena ketaatan mereka, akhlak yang mulia, dan usaha mereka dalam menjauhi segala bentuk dosa. Berikut ini adalah beberapa konsep dan karakteristik tentang wali-wali Allah dalam Islam:

Definisi Wali Allah

Wali Allah adalah seseorang yang sangat dekat dengan Allah dan mendapatkan perlindungan serta cinta dari-Nya. Mereka adalah orang-orang yang selalu berusaha menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan sebaik-baiknya.

Ciri-Ciri Wali Allah

1. Keimanan yang Kuat (Iman) Wali Allah memiliki iman yang kokoh dan tidak tergoyahkan. Mereka percaya sepenuhnya kepada Allah dan Rasul-Nya serta meyakini ajaran Islam secara menyeluruh.

2. Ketakwaan yang Tinggi (Taqwa) Ketakwaan adalah salah satu ciri utama wali Allah. Mereka selalu berusaha menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala bentuk dosa.

3. Kesabaran (Sabr) Wali Allah dikenal karena kesabaran mereka dalam menghadapi cobaan dan ujian kehidupan. Mereka tetap teguh dalam iman dan tidak mudah putus asa.

4. Keikhlasan (Ikhlas) Keikhlasan dalam beribadah dan beramal merupakan salah satu tanda dari wali Allah. Mereka melakukan segala sesuatu semata-mata karena Allah dan tidak mencari pujian dari manusia.

5. Akhlak yang Mulia Wali Allah memiliki akhlak yang mulia, termasuk sifat-sifat seperti kejujuran, rendah hati, kasih sayang, dan kebaikan kepada sesama.

Dalil Al-Qur’an dan Hadis tentang Wali Allah

Al-Qur’an menyebutkan tentang wali-wali Allah dalam beberapa ayat, di antaranya:
أَلَآ إِنَّ أَوۡلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ لَهُمُ ٱلۡبُشۡرَىٰ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِۚ لَا تَبۡدِيلَ لِكَلِمَٰتِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ  
62. Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. 63. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.64. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (QS. Yunus (10): 62-64)

Sobat. Di ayat ini, Allah mengarahkan perhatian kaum Muslimin agar mereka mempunyai kesadaran penuh, bahwa sesungguhnya wali-wali Allah, tidak akan merasakan kekhawatiran dan gundah hati.

Wali-wali Allah dalam ayat ini ialah orang-orang yang beriman dan bertakwa, sebagai sebutan bagi orang-orang yang membela agama Allah dan orang-orang yang menegakkan hukum-hukum-Nya di tengah-tengah masyarakat, dan sebagai lawan kata dari orang-orang yang memusuhi agama-Nya, seperti orang-orang musyrik dan orang kafir (lihat tafsir Surah al-Anam/6: 51-55).

Dikatakan tidak ada rasa takut bagi mereka, karena mereka yakin bahwa janji Allah pasti akan datang, dan pertolongan-Nya tentu akan tiba, serta petunjuk-Nya tentu membimbing mereka ke jalan yang lurus. Dan apabila ada bencana menimpa mereka, mereka tetap sabar menghadapi dan mengatasinya dengan penuh ketabahan dan tawakal kepada Allah. (lihat tafsir Surah al-Baqarah/2: 249).

Hati mereka tidak pula gundah, karena mereka telah meyakini dan rela bahwa segala sesuatu yang terjadi di bawah hukum-hukum Allah berada dalam genggaman-Nya. Mereka tidak gundah hati lantaran berpisah dengan dunia, dengan semua kenikmatan yang besar. Mereka tidak takut akan menerima azab Allah di hari pembalasan karena mereka dan seluruh sanubarinya telah dipasrahkan kepada kepentingan agama. Mereka tidak merasa kehilangan sesuatu apapun, karena telah mendapatkan petunjuk yang tak ternilai besarnya (lihat tafsir Surah al-Baqarah/2: 2 dan al-Anfal/8: 29).

Sobat. Allah menjelaskan siapa yang dimaksud dengan wali-wali Allah yang berbahagia itu dan apa sebabnya mereka demikian. Penjelasan yang didapat dalam ayat ini menunjukkan bahwa wali itu ialah orang-orang yang beriman dan bertakwa. Dimaksud beriman di sini ialah orang yang beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada rasul-rasul-Nya, kepada hari akhir, segala kejadian yang baik dan yang buruk semuanya dari Allah, serta melaksanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang beriman. Sedang yang dimaksud dengan bertakwa ialah memelihara diri dari segala tindakan yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah, baik hukum-hukum Allah yang mengatur tata alam semesta, ataupun hukum syara yang mengatur tata hidup manusia di dunia (lihat tafsir Surah al-Anfal/8: 10).

Sobat. Allah menjelaskan bahwa mereka mendapat kabar gembira, yang mereka rasakan dalam kehidupan mereka di dunia dan di akhirat. Kabar gembira yang mereka dapati ini ialah kabar gembira yang telah dijanjikan Allah melalui Rasul-Nya. Di dunia, kabar gembira itu antara lain berbentuk kemenangan yang mereka peroleh dalam menegakkan kalimah Allah, kesuksesan hidup karena menempuh jalan yang benar, dan harapan yang diperoleh sebagai khalifah di dunia. Selama mereka tetap berpegang kepada hukum Allah dan membela kebenaran agama Allah, mereka akan mendapat husnul khatimah. Adapun kabar gembira yang akan mereka dapati di akhirat yaitu, selamat dari siksa kubur, dari sentuhan api neraka dan kekalnya mereka di dalam surga Adn (lihat tafsir Surah al-Anfal/8: 10).

Allah menegaskan bahwa tidak ada perubahan dari janji-janji Allah. Maksudnya bahwa kabar gembira yang telah dijanjikan Allah di dalam kitab-Nya dan ditetapkan oleh sabda Rasul-Nya, baik janji Allah yang mereka dapati di dunia dan yang akan mereka dapati di akhirat, tidak akan berubah karena hal itu adalah buah dari iman yang benar, yang mereka hayati dan dari takwa yang mereka jalankan.

Di akhir ayat ini Allah menyatakan bahwa apa yang mereka peroleh adalah kemenangan yang gilang gemilang yang tak ada tandingannya di dunia, yaitu kebahagiaan hidup di surga dan terlepas dari siksa neraka.

Hadis juga menyebutkan tentang wali-wali Allah, salah satunya: Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman, 'Barang siapa memusuhi wali-Ku, maka Aku menyatakan perang kepadanya. Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang Aku wajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku terus mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengaran yang dengannya ia mendengar, penglihatan yang dengannya ia melihat, tangan yang dengannya ia memegang, dan kaki yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, pasti Aku berikan, dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, pasti Aku lindungi.'" (HR. Bukhari)

Peran Wali Allah

1. Pembimbing dan Contoh Teladan Wali-wali Allah seringkali menjadi pembimbing spiritual dan contoh teladan bagi masyarakat. Mereka menunjukkan bagaimana hidup yang sesuai dengan ajaran Islam melalui tindakan dan perilaku mereka.

2. Penyebar Kebaikan Mereka berusaha menyebarkan kebaikan dan memberikan manfaat kepada orang lain. Wali Allah sering terlibat dalam kegiatan amal, pendidikan, dan dakwah untuk meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan umat.

3. Pendoa Wali-wali Allah juga dikenal karena kekuatan doa mereka. Doa mereka sering kali dianggap memiliki kekuatan khusus karena kedekatan mereka dengan Allah.

Kesimpulan

Wali-wali Allah adalah individu yang memiliki hubungan khusus dengan Allah karena keimanan dan ketakwaan mereka. Mereka adalah orang-orang yang menjalani hidup dengan penuh kesabaran, keikhlasan, dan akhlak yang mulia. Dalam Al-Qur’an dan Hadis, mereka disebut sebagai orang-orang yang dicintai dan dilindungi oleh Allah. Wali-wali Allah berperan sebagai pembimbing, teladan, penyebar kebaikan, dan pendoa yang menginspirasi masyarakat untuk hidup sesuai dengan ajaran Islam.

Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pacasarjana UIT LIrboyo

Opini

×
Berita Terbaru Update