Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Salam Lintas Agama Merupakan Sinkretisme dalam Agama dan Haram

Selasa, 02 Juli 2024 | 17:47 WIB Last Updated 2024-07-02T10:47:29Z
TintaSiyasi.com -- Aktivis Dakwah Islam Ustaz Adi Victoria menegaskan bahwa salam lintas agama merupakan sinkretisme dalam agama hukumnya haram.
 
"Salam lintas agama merupakan sinkretisme dalam agama dan hukumnya haram," tegasnya dalam Kabar Petang: Benar, Salam Lintas Agama Haram di kanal Youtube Khilafah News, Jumat (28/6/2024).

Ia menyatakan, sepakat dengan fatwa ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang fatwa Prof. K.H Asrorun Ni'am yang mengharamkan salam lintas agama. Sebab hal tersebut telah masuk pada ranah akidah dan ibadah yang mana keduanya telah tercampur dengan apa yang disebut sinkretisme dalam masalah agama.

"Sinkretisme dalam masalah agama adalah konsep atau praktik yang menggabungkan atau menyatukan unsur-unsur yang berbeda dari dua atau lebih yang terkait kepercayaan, yang itu semuanya berbeda kemudian menjadi satu, menjadi satu kesatuan sistem kepercayaan baru," terangnya.

Sehingga dari situ menurutnya, kemudian terjadi dalam praktik salam lintas agama tadi. Jadi, menggabungkan perbedaan salam di masing-masing agama kemudian menjadi satu kebiasaan. Padahal, diketahui bahwasanya salam masuk pada ranah akidah dan ibadah ubudiah (peribadahan).

"Di dalam salam itu ada makna doa di dalamnya. Misalnya kalau salam dalam Islam kita lafazkan "Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh," itu kan memiliki makna yang artinya semoga keselamatan, rahmat, dan keberkahan Allah itu untuk kalian semua," tuturnya.

Kemudian lanjutnya, kalau salam yang lain "Om Swasti astu" maknanya semoga dalam keadaan selamat atas karunia Sang Hiang Widhi. Sedangkan kalau Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, om swasti astu, namo buddhaya, salam kebajikan. Sedangkan makna namo buddha itu kan terpujilah Sang Buddha. 

"Coba perhatikan dalam salam ini, masing-masing kan ada doa, yakni doa pengharapan kepada Tuhannya masing-masing," tegasnya.

Maka kata Adi, kalau kemudian salamnya diucapkan oleh satu orang yang memiliki keyakinan satu, tetapi salamnya lebih daripada satu, sedangkan salam tersebut maknanya berbeda-beda, yaitu meminta doa pengharapan kepada Tuhannya masing-masing. Maka itulah yang disebut dengan sinkretisme, yakni mencampuradukkan semua kepercayaan menjadi satu hal yang baru dalam masalah beragama.

"Jadi, jelas sekali jika salam lintas agama ini bertentangan dengan Islam karena sudah masuk pada ranah akidah," tuntasnya.[] Nurmilati

Opini

×
Berita Terbaru Update