Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Orang-Orang yang Dicintai oleh Allah SWT: Orang-Orang yang Berbuat Kebaikan

Minggu, 28 Juli 2024 | 22:51 WIB Last Updated 2024-07-28T15:51:51Z

TintaSiyasi.id -- Allah SWT berfirman: 

وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلۡقُواْ بِأَيۡدِيكُمۡ إِلَى ٱلتَّهۡلُكَةِ وَأَحۡسِنُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ  

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah (2): 195)

Sobat. Orang-orang mukmin diperintahkan membelanjakan harta kekayaannya untuk berjihad fi sabilillah dan dilarang menjatuhkan dirinya ke dalam jurang kebinasaan karena kebakhilannya. Jika suatu kaum menghadapi peperangan sedangkan mereka kikir, tidak mau membiayai peperangan itu, maka perbuatannya itu berarti membinasakan diri mereka.

Menghadapi jihad dengan tidak ada persiapan serta persediaan yang lengkap dan berjihad bersama-sama dengan orang-orang yang lemah iman dan kemauannya, niscaya akan membawa kepada kebinasaan. Dalam hal infaq fi sabilillah orang harus mempunyai niat yang baik, agar dengan demikian ia akan selalu memperoleh pertolongan Allah.

Sobat. Dalam perspektif Al-Qur'an, Allah SWT menyatakan dengan jelas siapa saja yang dicintai oleh-Nya. Berikut ini adalah beberapa kategori orang yang dicintai oleh Allah SWT, disertai dengan ayat-ayat Al-Qur'an yang relevan:

1. Orang-orang yang Bertakwa (Muttaqin)
o Ayat: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah: 4)
o Penjelasan: Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang selalu berusaha menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

2. Orang-orang yang Berbuat Kebaikan (Muhsinun)
o Ayat: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. Al-Baqarah: 195)
o Penjelasan: Orang-orang yang berbuat kebaikan adalah mereka yang senantiasa melakukan perbuatan baik kepada sesama, baik dalam hal ibadah maupun dalam muamalah (hubungan sosial).

3. Orang-orang yang Bertawakkal (Mutawakkilun)
o Ayat: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali Imran: 159)
o Penjelasan: Orang-orang yang bertawakkal adalah mereka yang senantiasa menyerahkan segala urusan mereka kepada Allah setelah melakukan usaha yang maksimal.

4. Orang-orang yang Bertaubat (Tawwabin) dan yang Mensucikan Diri (Mutathahhirin)
o Ayat: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222)
o Penjelasan: Orang-orang yang bertaubat adalah mereka yang selalu kembali kepada Allah dengan memohon ampun atas dosa-dosa mereka, dan orang-orang yang mensucikan diri adalah mereka yang menjaga kebersihan fisik dan spiritual.

5. Orang-orang yang Adil (Muqsitin)
o Ayat: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil." (QS. Al-Mumtahanah: 8)
o Penjelasan: Orang-orang yang adil adalah mereka yang selalu berusaha untuk berlaku adil dalam segala urusan, baik terhadap diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat.

6. Orang-orang yang Sabar (Sabirin)
o Ayat: "Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar." (QS. Ali Imran: 146)
o Penjelasan: Orang-orang yang sabar adalah mereka yang tabah menghadapi segala ujian dan cobaan dengan penuh kesabaran dan keteguhan iman.

Dengan memahami kategori-kategori di atas, kita dapat berusaha untuk menjadi pribadi yang dicintai oleh Allah SWT dengan mengamalkan sifat-sifat dan perbuatan yang disebutkan dalam Al-Qur'an.

الٓمٓ تِلۡكَ ءَايَٰتُ ٱلۡكِتَٰبِ ٱلۡحَكِيمِ هُدٗى وَرَحۡمَةٗ لِّلۡمُحۡسِنِينَ ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُم بِٱلۡأٓخِرَةِ هُمۡ يُوقِنُونَ أُوْلَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدٗى مِّن رَّبِّهِمۡۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ  

1.Alif Laam Miim. 2. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmat, 3.  menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,4.  (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.5.  Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Luqman (31): 1–5)

Sobat. Ayat ini menerangkan bahwa ayat-ayat Al-Qur'an itu disusun dengan rapi dan teliti, dengan gaya bahasa yang tinggi nilai sastranya, dan dengan tujuan yang agung dan mulia bagi manusia yang mengikuti petunjuk-petunjuknya. Tidak terdapat di dalamnya cacat, cela, dan kekurangan walaupun sedikit. Juga tidak ada satu pun dari ayat-ayatnya yang bertentangan satu sama lain. Perintah-perintahnya mudah dilaksanakan oleh siapa pun, dalam keadaan bagaimanapun dan di mana pun ia berada.

Sobat. Ayat-ayat ini menegaskan bahwa ayat-ayat Al-Qur'an berisi petunjuk-petunjuk bagi manusia dalam mengarungi semua sisi kehidupan di dunia yang mengantar dan memimpinnya mencapai kebahagiaan hidup di akhirat kelak.

Jika manusia membuka lembaran-lembaran sejarah dari zaman dahulu sampai sekarang, ia akan berkesimpulan bahwa dengan diutusnya Nabi Muhammad oleh Allah dengan membawa Al-Qur'an yang berisi pokok-pokok risalah yang dibawanya, maka terbukalah pintu-pintu kebajikan bagi semesta alam. Dengan hal itu, bertambah pulalah perkembangan ilmu pengetahuan dengan segala macam cabangnya.

Sekalipun telah ada kebudayaan yang tinggi sebagai hasil pemikiran manusia pada periode sebelum ini, seperti kebudayaan Mesir kuno, Babilonia, Yunani, dan sebagainya, namun semua itu belum mempunyai dasar-dasar yang kuat dan kukuh untuk mencapai perkembangan manusia lebih lanjut dan sempurna di kemudian hari.

Dalam bidang hidup dan kehidupan manusia, Al-Qur'an memberi petunjuk agar manusia menjaga keseimbangan antara kehidupan jasmani dan rohani, serta keseimbangan dalam mencapai kehidupan duniawi dan ukhrawi. Demikian pula dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, apa yang halal dan baik untuk dimakan boleh dimakan dan apa yang tidak baik jangan dimakan. 

Juga terdapat tuntunan cara berbicara dan bergaul yang baik dan sebagainya. Al-Qur'an memberi petunjuk dan aturannya, kemudian manusia mengolah dan menyesuaikan dirinya dengan alam sekelilingnya berdasarkan petunjuk dan aturan itu, mana yang paling baik dan tepat untuk dilaksanakan, dan mana yang harus dijauhi dan ditinggalkan. Orang-orang yang memikirkan, merenungkan, mengolah, dan mengamalkan petunjuk-petunjuk Al-Qur'an dengan sebaik-baiknya adalah "orang-orang yang muhsin".

Sobat. Pada ayat-ayat ini disebutkan bahwa di antara tanda-tanda orang yang muhsin itu adalah:

1.  Selalu mengerjakan salat lima waktu yang diwajibkan kepadanya pada setiap waktu yang telah ditentukan. Ia selalu berusaha untuk melaksanakan salat itu dengan sebaik-baiknya lengkap dengan rukun dan syaratnya.

2.  Selalu menunaikan zakat jika telah terpenuhi syarat-syarat wajibnya. Ia yakin bahwa menunaikan zakat itu adalah kewajiban karena dalam hartanya itu terdapat hak orang lain yang harus segera diserahkan.

3.  Yakin bahwa masih ada hidup sesudah mati, yaitu di akhirat. Pada kehidupan akhirat itu setiap manusia akan memperoleh keadilan yang sempurna dari Allah. Perbuatan baik di balas dengan surga dan perbuatan jahat dibalas dengan siksaan neraka.

Sobat. Orang-orang yang mempunyai tanda-tanda dan sifat-sifat yang disebutkan pada ayat-ayat yang lalu adalah orang-orang yang mengikuti petunjuk Tuhannya. Ia mendapatkan keberuntungan karena memperoleh hasil yang baik dan menyenangkan hatinya, setelah bekerja dan berusaha mengikuti petunjuk-petunjuk Al-Qur'an. Seorang yang beramal saleh akan mendapatkan keberuntungan hidup di dunia dan di akhirat nanti, dan hal itu diperoleh dengan melakukan perbuatan yang baik.

Oleh. Dr. Nasrul Syarif M.Si.  Penulis Buku Gizi Spiritul. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update