Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kewajiban Umat Islam terhadap Al-Qur'an

Jumat, 21 November 2025 | 19:52 WIB Last Updated 2025-11-21T12:52:56Z

Sumber Petunjuk, Cahaya Kehidupan, dan Jalan Lurus bagi Hamba Allah

TintaSiyasi.id — Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan sebagai cahaya kehidupan. Ia bukan sekadar kitab bacaan, bukan pula hanya simbol kesalehan, tetapi merupakan panduan hidup yang harus diimani, dibaca, dipelajari, diamalkan dan diperjuangkan. Dalam banyak ayat, Allah menegaskan bahwa kemuliaan umat bergantung pada hubungannya dengan Al-Qur’an. Semakin dekat seorang muslim dengan Al-Qur’an, semakin berkah hidupnya; semakin jauh ia darinya, semakin gelap perjalanan hidupnya.

Berikut kewajiban utama umat Islam terhadap Al-Qur’an yang menjadi pendorong untuk kembali memperkuat hubungan kita dengan kitab suci.

1. Mengimani Al-Qur’an Sepenuh Hati
Kewajiban pertama dan paling mendasar adalah beriman bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah, bukan karangan manusia, bukan hasil sejarah, dan bukan produk budaya.
Allah berfirman:
“Kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi orang yang bertakwa.”
(QS. Al-Baqarah: 2)
Mengimani Al-Qur’an berarti meyakini:
• Kebenaran setiap ayat
• Kesempurnaan syariat yang dibawanya
• Bahwa ia relevan sepanjang zaman
• Tidak ada kontradiksi dalam kandungannya
Iman ini menumbuhkan hubungan yang hidup antara seorang hamba dengan kalam Tuhannya.

2. Membaca dan Melantunkannya dengan Tartil
Salah satu kewajiban penting adalah membaca Al-Qur’an secara rutin, dengan adab dan tartil.
Allah memerintahkan:
“Bacalah Al-Qur’an dengan tartil.” (QS. Al-Muzzammil: 4)
Membaca Al-Qur’an:
• Melapangkan hati
• Menenangkan jiwa
• Mendatangkan ketenangan rumah
• Menghalau syaitan
• Mengundang rahmat dan keberkahan
Setiap hurufnya bernilai pahala. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf.”

3. Menghafalkannya dan Menjaga Kemurniannya
Menghafal Al-Qur’an adalah kemuliaan besar. Para penghafal Al-Qur’an dijanjikan:
• Derajat tinggi di surga
• Syafaat di hari kiamat
• Mahkota kemuliaan untuk mereka dan kedua orang tuanya
Walaupun tidak semua mampu menghafal seluruhnya, menghafal sebagian ayat tetap dianjurkan sebagai bentuk penjagaan terhadap wahyu Allah.

4. Memahami Makna, Tafsir, dan Kandungannya
Membaca tanpa memahami makna bagaikan memiliki harta terpendam tanpa pernah menggunakannya.
Allah berfirman:
“Maka apakah mereka tidak mentadabburi Al-Qur’an?”
(QS. Muhammad: 24)
Kewajiban ini meliputi:
• Mempelajari tafsir para ulama
• Mengkaji makna ayat
• Memahami hukum-hukum syariat
• Mengetahui konteks turunnya ayat (asbâbun nuzûl)
Pemahaman menjadikan Al-Qur’an hidup dalam hati dan meresap dalam perilaku.

5. Mengamalkan Ajarannya dalam Kehidupan
Al-Qur’an bukan hanya untuk dikenang, tetapi untuk diamalkan. Tidak berguna bacaan tanpa perilaku, tidak berarti hafalan tanpa akhlak.
Rasulullah ﷺ adalah contoh nyata Al-Qur’an yang hidup. Ummul Mukminin Aisyah berkata:
“Akhlak Nabi adalah Al-Qur’an.”
Mengamalkan Al-Qur’an berarti:
• Mengutamakan kejujuran
• Membiasakan sabar dan syukur
• Menjaga adab dan akhlak
• Menegakkan keadilan
• Menjalankan perintah dan menjauhi larangan

6. Menyampaikan dan Mengajarkan Al-Qur’an
Umat Islam diwajibkan untuk mendakwahkan Al-Qur’an, minimal pada keluarganya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
Mengajarkan tidak harus menjadi ulama besar — tetapi:
• Mengajarkan bacaan kepada anak
• Mengingatkan teman tentang ayat
• Membagikan kebaikan Al-Qur’an
• Mengajak masyarakat mencintai Al-Qur’an
Semua itu bernilai dakwah dan pahala yang mengalir terus.

7. Menjunjung Tinggi Adab terhadap Al-Qur’an
Termasuk adab yang wajib adalah:
• Membacanya dalam keadaan suci
• Memegangnya dengan penuh hormat
• Menempatkannya di tempat mulia
• Tidak membacanya sambil lalai
• Tidak memperoloknya
Al-Qur’an adalah kalam Allah — harus dimuliakan melebihi seluruh kitab di dunia.

8. Menjadikan Al-Qur’an sebagai Hakim dan Solusi
Allah memerintahkan agar setiap masalah diputuskan berdasarkan Al-Qur’an:
“Jika kamu berselisih dalam suatu perkara, kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul…”
(QS. An-Nisa: 59)
Al-Qur’an adalah:
• Sumber hukum
• Kompas moral
• Penuntun sosial
• Pedoman keluarga
• Penegak keadilan
Umat akan mulia selama Al-Qur’an menjadi sumber keputusan mereka.

Penutup: Kembali kepada Al-Qur’an, Kembali kepada Cahaya
Al-Qur’an adalah amanah, petunjuk, rahmat, penyembuh, dan cahaya. Hubungan kita dengan Al-Qur’an menentukan keberkahan hidup kita. Jika kita ingin:
• Hati menjadi lapang
• Keluarga menjadi harmonis
• Rezeki menjadi berkah
• Hidup menjadi terarah
• Akhirat menjadi selamat
Maka kembalilah kepada Al-Qur’an, baca, pahami, amalkan, dan dakwahkan.
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang hidup bersama Al-Qur’an dan mati dalam keadaan mencintainya.

Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update