×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Berpeganglah pada Kesabaran, Tegakkan Hidupmu dengan Ziarah dan Kebaikan

Sabtu, 12 Juli 2025 | 23:33 WIB Last Updated 2025-07-12T16:33:27Z

TintaSiyasi.id -- "Berpeganglah pada kesabaran, niscaya kalian akan melihat kebaikan dunia dan akhiratnya. Kalian juga harus berziarah kubur, mengunjungi orang-orang sholeh, dan melakukan kebaikan, niscaya urusan kalian akan tegak."
— Sayyid Abdul Qadir al-Jailani, Fathur Rabbani

Hidup ini penuh ketidakpastian. Kadang kita merasa kehilangan arah. Ada harapan yang tak terwujud, ada doa yang belum terjawab, ada derita yang terasa tak berujung. Namun dalam gelapnya hidup, para wali memberi lentera. Sayyid Abdul Qadir al-Jailani, sang sulthanul auliya’, menunjukkan jalan menegakkan hidup dan menjemput keberkahan dunia serta akhirat melalui tiga hal: kesabaran, ziarah, dan amal kebaikan.

1. Berpeganglah pada Kesabaran: Kunci Kebaikan Dunia dan Akhirat

Kesabaran bukan pilihan yang ringan, tapi ia adalah tangga naik menuju maqam ruhani yang tinggi. Dalam sabar terkandung kekuatan ilahiah yang menguatkan batin dan meluaskan pandangan.
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."
(QS. Az-Zumar: 10)
Sabar dalam:
• Menahan hawa nafsu.
• Menghadapi ujian hidup.
• Menanti jawaban Allah atas doa.

Sabar bukan sekadar menunggu, tapi menunggu dalam keimanan. Rasulullah SAW sendiri pun memenangkan dakwahnya bukan dengan kekuatan fisik semata, tetapi dengan kesabaran yang agung.
Refleksi: Sabar hari ini mungkin pahit, tetapi buahnya adalah manisnya pertolongan Allah, baik di dunia maupun akhirat.

2. Ziarah Kubur dan Mengunjungi Orang Sholeh: Menghidupkan Hati

Ziarah kubur bukan sekadar ritual. Ia adalah pengingat hakikat kehidupan, pemurni niat, dan penyadaran akan kefanaan dunia.
"Aku dulu melarang kalian ziarah kubur. Sekarang berziarahlah, karena ia mengingatkan kalian akan kematian."
(HR. Muslim)
Ziarah adalah:
• Menyegarkan kesadaran tentang akhirat.
• Menghapus keangkuhan dan kelalaian.
• Menghubungkan hati dengan ruh para wali dan orang-orang shaleh.

Mengunjungi orang-orang saleh juga termasuk bentuk ziarah hidup. Duduk bersama mereka, memohon doa mereka, dan mengambil ilmu serta keberkahan dari mereka—itu adalah sumber kekuatan ruhani yang besar.
Refleksi: Seberapa sering kita membersihkan hati kita dengan ziarah? Apakah kita lebih sering ke mall atau ke makam orang tua?

3. Lakukan Kebaikan: Penegak Urusan Hidup

Dalam dunia yang keras dan penuh kompetisi, banyak orang mengejar keberhasilan dengan jalan pintas, kadang tanpa nilai. Tapi Sayyid al-Jailani memberi jalan lurus: tegakkan urusan hidupmu dengan amal kebaikan.

"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya)."
(QS. Az-Zalzalah: 7)

Kebaikan itu:
• Melembutkan hati yang keras.
• Menarik pertolongan Allah secara tak terduga.
• Membuka pintu rezeki, cinta manusia, dan ampunan Tuhan.

Kebaikan bukan hanya berupa sedekah. Tapi juga senyuman, memaafkan, membantu orang lain, mengajarkan ilmu, atau sekadar mendoakan yang lain.
Refleksi: Kebaikan kecil hari ini bisa menjadi penopang besar di hari akhir nanti. Sudahkah hari ini kita berbuat kebaikan?

Penutup: Menegakkan Hidup dengan Jalan Para Wali

Wahai jiwa-jiwa yang mencari ketenangan.
Bila hidup terasa rapuh,
Bila urusan terasa semrawut,
Bila hatimu terasa jauh dari Allah,
maka ingatlah pesan Sayyid Abdul Qadir al-Jailani:
• Bersabarlah, meski sulit.
• Ziarahlah, meski tak ramai.
• Berbuat baiklah, meski tak dilihat.

Karena ketika ketiganya menjadi bagian dari dirimu, Allah akan menegakkan urusanmu,menguatkan langkahmu,
dan membukakan kebaikan dunia dan akhiratmu. "Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 153)

"Dan Dia mencintai orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Baqarah: 195)
"Dan hati-hatilah, sesungguhnya dengan mengingat kematian, dunia menjadi kecil dan akhirat menjadi dekat."

Oleh. Dr Nasrul Syarif M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update