×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tanda Rahmat Allah Sedang Mengetuk Pintu Hatimu

Jumat, 13 Juni 2025 | 11:17 WIB Last Updated 2025-06-13T04:18:27Z

Renungan Ruhani di Tengah Arus Duniawi

TintaSiyasi.id -- Mukadimah: Pintu Langit Tidak Pernah Tertutup

Dalam hidup yang penuh kesibukan ini, sering kali kita terjebak dalam rutinitas yang menguras jiwa. Kita berlari mengejar dunia, namun merasa hampa di dalam hati. Di saat itulah, tanpa kita sadari, ada tanda-tanda lembut dari Rahmat Allah yang mulai mengetuk pintu jiwa kita. Ia tidak datang dengan gegap gempita, tetapi hadir dalam bentuk-bentuk kecil namun bermakna: rasa ingin kembali ke masjid, keinginan untuk belajar agama, air mata yang tiba-tiba mengalir saat mendengar ayat Al-Qur’an, atau panggilan hati untuk berhenti sejenak dan merenung.

Tanda-tanda itu bukan kebetulan. Ia adalah bentuk undangan Ilahi. Tanda bahwa Allah sedang menanti kita kembali kepada-Nya.

1. Ketika Dunia Tak Lagi Menggembirakan

Apakah engkau pernah merasa semua yang kau cari tak lagi menyenangkan? Pekerjaan, harta, popularitas — semua tampak tak berarti. Hati kosong meski dompet penuh. Di saat itulah, sadarilah:
Rahmat Allah sedang mengetuk pintumu.

Allah mencabut rasa nikmat dari dunia agar engkau kembali mencari kelezatan di hadapan-Nya. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Sesungguhnya Allah berkata: Wahai anak Adam, luangkanlah waktu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan penuhi hatimu dengan kekayaan dan tanganmu dengan rezeki." (HR. Tirmidzi)

2. Hati Tersentuh oleh Ayat dan Dzikir

Tiba-tiba engkau menangis saat mendengar lantunan ayat suci? Atau dadamu terasa lapang saat mengucap “Astaghfirullah” atau “La ilaha illa Allah”?

Itu bukan kebetulan. Itu adalah siraman rahmat dari langit, mengalir masuk ke hatimu yang mulai bersih.

"Sesungguhnya dalam hati terdapat karat, dan yang dapat membersihkannya adalah dzikir kepada Allah."
(HR. Baihaqi)

Air mata yang keluar bukan karena sedih dunia, tapi karena rindu kepada Allah — itulah tanda hatimu mulai hidup. Itu tanda Allah sedang menoleh ke arahmu.

3. Ujian Datang Bertubi-tubi? Itulah Rahmat yang Membungkus Hikmah

Musibah, kegagalan, sakit, kehilangan — semua itu tidak datang kecuali atas izin Allah. Namun bagi hamba yang dicintai-Nya, ujian bukanlah hukuman, melainkan panggilan. Ia adalah cara Allah membentuk hati kita agar lebih lembut dan kembali kepada-Nya.

"Dan sungguh Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar."
(QS. Al-Baqarah: 155)

Jika engkau diuji, jangan berburuk sangka. Bisa jadi, ujian itu adalah pintu masukmu ke dalam Rahmat Allah yang lebih luas.

4. Tiba-tiba Rindu Sujud dan Shalat Malam

Saat engkau mulai merasa ingin shalat tepat waktu, atau tiba-tiba hatimu tergerak untuk bangun malam — yakinlah, itu bukanlah gerakan hatimu semata. Itu adalah seruan lembut dari Allah. Rahmat-Nya telah turun menghampiri hati yang selama ini tertutup oleh debu kelalaian.

Allah tidak menunggu kita sempurna untuk mencintai kita. Ia hanya ingin kita mengetuk pintu-Nya. Dan sering kali, Dialah yang lebih dahulu mengetuk pintu hati kita.

“Dan Rabbmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”
(QS. Ghafir: 60)

5. Ketika Ada Rasa Ingin Berubah dan Menjadi Lebih Baik

Setiap keinginan untuk hijrah, untuk memperbaiki diri, untuk menjauhi dosa dan mendekat kepada kebaikan — semua itu adalah tanda bahwa Allah menghendaki kebaikan padamu.

“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agama.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Jangan tunda. Jangan biarkan cahaya itu padam. Karena hidayah adalah tamu yang tak selalu datang dua kali.

Penutup: Saat Allah Mengetuk, Bukalah Pintu Hatimu

Saudaraku, ketika Rahmat Allah mulai mengetuk pintumu, sambutlah. Jangan biarkan hatimu tetap tertutup. Bukalah pintu itu dengan taubat, dzikir, shalat, dan air mata cinta.

Allah tidak pernah bosan memberi rahmat. Tapi kitalah yang sering menutup diri.

Bersyukurlah jika hari ini engkau masih diberi getaran iman. Itu artinya, Allah masih mencintaimu. Dan ketika Allah mencintai seorang hamba, maka seluruh langit pun akan ikut mendoakan dan memudahkan jalannya.

“Maka barangsiapa yang dikehendaki Allah untuk mendapat petunjuk, niscaya Dia akan melapangkan dadanya untuk (menerima) Islam.”
(QS. Al-An'am: 125)

Wahai jiwa-jiwa yang tenang, mari kita pulang. Pulang kepada Allah sebelum dipanggil pulang oleh-Nya. Karena hakikat bahagia bukan di dunia, tapi ketika Allah ridha kepada kita dan mengundang kita menjadi tamu-Nya.

Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
(Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update