“Selama umat Islam terus dipimpin oleh mereka yang
tunduk pada kekuasaan penjajah, maka kehinaan akan menimpa umat Islam,” katanya
dalam akun Facebook Abdul Hakim Othman - Jubir HTM, berjudul Surat
untuk Trump: Simbol Politik Tanpa Martabat, Rabu (28/05/25).
"Tindakan Perdana Menteri Malaysia yang menulis
surat kepada Presiden Amerika Serikat yang berisi permintaan agar satu sidang
kemuncak ASEAN-AS diadakan menunjukkan
realitas menyedihkan di dunia Islam," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa hal itu mencerminkan bentuk
ketergantungan politik dan ekonomi pada kekuatan asing.
"Meskipun dibungkus atas nama diplomasi dan
kepentingan regional, pada hakikatnya hal itu merupakan cerminan ketundukan
terhadap sistem dan kekuasaan yang mendominasi masyarakat global,"
imbuhnya
Dia menjelaskan bahwa Amerika Serikat adalah kekuatan
kolonial yang secara konsisten menjalankan kebijakan luar negeri yang represif
terhadap dunia Islam - dari Timur Tengah hingga Asia Tenggara.
"Ia menekan negara lain melalui tarif, sanksi,
dan perjanjian dagang yang sepihak. Menjadikan Amerika sebagai pihak yang
diajak berdialog dan mengharapkan Amerika bertindak adil adalah bentuk ilusi
yang merendahkan martabat negara dan komunitas Muslim," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa negara yang benar-benar merdeka
dan bermartabat tidak akan pernah mengemis perhatian atau belas kasihan dari
kekuatan penjajah, atau memohon kepada mereka, atau membujuk mereka untuk
bersikap adil.
"Negara-negara Muslim saat ini tidak memiliki
kedaulatan sejati. Mereka hanya bertindak sebagai satelit bagi negara-negara
besar dan kebijakan luar negeri mereka didorong bukan atas dasar Islam, tetapi
karena tekanan dan kepentingan geopolitik yang sempit," tegasnya.
Ia menegaskan, jalan penyelesaian terhadap kehinaan
ini bukanlah dengan memperkuat lagi kerjasama dengan kuasa penjajah, tetapi
dengan khilafah adalah satu-satunya jalan keluar bagi umat Islam untuk bebas
dari cengkaman hegemoni Barat.
"Solusi yang sesungguhnya adalah menciptakan
entitas kekuatan yang terbebas dari dominasi sistem kapitalis dan kekuasaan
kaum kafir, yaitu negara Islam yang dipimpin oleh syariat, menjaga kehormatan
rakyat, dan berdiri dengan kekuatannya sendiri di panggung internasional,”
sebutnya.
“Hanya dengan keberadaan Khilafah Islam yang tegak di
atas metode kenabian, umat Islam akan memiliki kekuatan yang nyata untuk
menentukan politik luar negeri secara independen dan Islami, mengatur hubungan
internasional berdasarkan hukum Islam, dan melindungi kehormatan dan
kepentingan rakyat dengan kekuatan negara yang independen dari
penjajahan," pungkasnya.[] Hidayah Muhammad