Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

HIV Meningkat, Aktivis Dakwah: Pentingnya Agama dalam Mengatur Nafsu

Rabu, 25 Juni 2025 | 04:48 WIB Last Updated 2025-06-24T21:48:16Z

Tintasiyasi.ID -- Aktivis Dakwah Syamsiyah Jamil menyatakan bahwa pengetahuan agama dalam mengelola nafsu sangat penting sebagai panduan dalam menyelesaikan masalah terkait HIV yang semakin meningkat.

 

“Dalam Islam sendiri memang ditekankan bahwa pengetahuan agama dalam pengelolaan nafsu itu sangat penting. Mengapa? Karena agama berfungsi sebagai panduan bagi manusia untuk menjalani hidup sesuai dengan aturan Allah Swt.,” ujarnya dalam program Open Circle Seri Ratu Hatiku dengan judul HIV Meningkat: Apa Sudah Jadi Pada Anak Muda?, Sabtu (21/06/2025).

 

Ia menjelaskan bahwa dengan pengetahuan agama, kebutuhan biologis dan naluri manusia diatur sesuai dengan fitrahnya sebagai hamba Allah Swt.

 

“Dengan pengetahuan agama inilah segala kebutuhan biologis dan kecenderungan naluri manusia itu dipenuhi sesuai dengan fitrah penciptaannya sebagai manusia,” jelasnya.

 

Ia mengutip data statistik dari laporan pemantauan AIDS Global (Malaysia) tahun 2024, yaitu 90 persen dari 85.283 penderita HIV di Malaysia merupakan laki-laki dan didapati berasal dari hubungan seks sesama jenis (homoseksual).

 

“Ini yang kita khawatirkan. Kalau dulu HIV itu banyak ditularkan melalui penggunaan jarum suntik di kalangan pecandu narkoba, ya kan? Dulu kampanye jangan berbagi jarum suntik itu sangat gencar. Sekarang ini kasus-kasus HIV banyak ditemukan di kalangan laki-laki yang berasal dari hubungan seks sesama jenis, yaitu homoseksual,” ungkapnya.

 

Tambahnya lagi, penyebaran infeksi HIV di kalangan pelajar juga sangat mengkhawatirkan karena mereka adalah generasi yang diharapkan untuk memimpin negara di masa depan.

 

“Peningkatan infeksi HIV masih belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Malah menunjukkan situasi yang lebih parah ketika melibatkan kalangan pelajar yang seharusnya fokus pada pembelajaran demi membangun generasi pemimpin yang berkualitas di masa depan,” katanya.

 

Syamsiyah berbagi solusi Islam terkait hal itu, “Potensi akal pemberian Allah Swt. harus digunakan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, serta merenungi hakikat penciptaan manusia dan menyadari bahwa setiap amal di dunia akan diperhitungkan di akhirat.”

 

“Agamalah yang memandu kita, yang memberitahu kita apa yang benar, apa yang salah. Anak muda juga perlu diajak berpikir tentang tiga pertanyaan utama dalam kehidupan seseorang manusia, yaitu dari mana ia diciptakan, untuk apa ia diciptakan di dunia, dan ke mana ia akan pergi setelah mati,” jelasnya.

 

Namun menurutnya, pengelolaan nafsu pada skala individu saja tidak akan berhasil karena selain masalah perilaku individu, paham liberalisme juga telah memengaruhi pemikiran individu hingga merasa bebas untuk bertingkah laku.

 

“Jadi, kalau pengelolaan nafsu dalam diri individu tidak cukup, bagaimana kita bisa memastikan masalah ini diselesaikan dengan cara yang baik? Maka negara sebagai pengurus rakyat wajib melindungi rakyatnya dari bahaya pemikiran ini dan akibat-akibatnya. Negara sebagai penjaga umat wajib menjaga agama setiap individu rakyatnya agar tetap dalam ketakwaan kepada Allah Swt.,” jelasnya.

 

Empat Langkah Negara

 

Pertama, proses mendidik rakyat untuk memahami syariat Islam dengan benar agar mereka menjadikan syariat Islam sebagai pegangan hidup.

 

“Kalau pemerintah bisa melakukan kampanye HIV dengan efektif sampai masuk ke sekolah-sekolah, universitas-universitas, seharusnya mereka juga bisa melakukan kampanye pendidikan tentang syariat Islam, tentang haramnya homoseksual, lesbian, biseksual, transgender termasuk zina,” katanya.

 

Kedua, mengatur pergaulan antara laki-laki dan perempuan dengan baik. “Negara wajib menutup semua pintu-pintu yang memungkinkan laki-laki dan perempuan bergaul bebas,” tegasnya.

 

Ketiga, menguasai media dengan memblokir semua media cetak atau elektronik yang menampilkan materi-materi yang merusak pemikiran dan perilaku.

 

“Dokter spesialis itu mengatakan bahwa menghindari pornografi adalah salah satu hal yang sangat penting dalam mengatur nafsu. Masalahnya, bagaimana bisa menghindar kalau konten itu sangat mudah diakses?” tanyanya.

 

Keempat, menjatuhkan hukuman kepada siapa pun yang melanggar syariat Allah Swt.. “Negara akan menjatuhkan hukuman sebagai penebus dosa mereka dan sebagai pencegah bagi orang lain, sehingga orang akan takut, karena kalau melanggar akan dihukum,” katanya.

 

Ia menyimpulkan bahwa sebagai panduan hidup, Islam mampu mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar.

 

“Islam dijadikan panduan hidup manusia yang mampu mencegah manusia dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, sekaligus mencegah penyakit,” pungkasnya.[] Rahmah

Opini

×
Berita Terbaru Update