Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Meninggalkan Kemaksiatan Menuju Ketaatan

Senin, 24 Maret 2025 | 14:52 WIB Last Updated 2025-03-24T07:52:17Z
TintaSiyasi.id -- Rasulullah Saw. bersabda," Siapa yang meninggalkan hinanya kemaksiatan menuju mulianya ketaatan maka:
1. Allah akan memberinya kecukupan tanpa harta.
2. Allah akan memberinya kekuatan tanpa pasukan.
3. Allah akan mengalahkan musuhnya tanpa bala bantuan

Hadis tersebut merupakan sabda Rasulullah Saw. yang menyatakan bahwa siapa yang meninggalkan kemaksiatan dan beralih kepada ketaatan, maka Allah Swt.
akan memberinya tiga keutamaan:

1. Allah akan memberinya kecukupan tanpa harta
Artinya, Allah Swt. akan memberinya kecukupan dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya tanpa harus memiliki banyak harta. Ini karena orang yang taat kepada Allah Swt. akan memiliki hati yang tenang dan damai, sehingga tidak akan terlalu memikirkan tentang harta dan kekayaan.

2. Allah akan memberinya kekuatan tanpa pasukan.
Artinya, Allah Swt. akan memberinya kekuatan dan kemampuan untuk menghadapi kesulitan dan tantangan tanpa harus memiliki pasukan atau kekuatan fisik. Ini karena orang yang taat kepada Allah Swt. akan memiliki kekuatan spiritual yang kuat, sehingga dapat menghadapi kesulitan dengan lebih mudah.

3. Allah akan mengalahkan musuhnya tanpa bala bantuan.
Artinya, Allah Swt. akan mengalahkan musuhnya, baik itu musuh dalam diri sendiri (seperti hawa nafsu) maupun musuh dari luar (seperti orang-orang yang tidak menyukainya), tanpa harus memiliki bala bantuan dari orang lain. Ini karena orang yang taat kepada Allah Swt. akan memiliki perlindungan dan pertolongan dari Allah Swt. sendiri.

Silahkan baca QS. An-Nisa ayat 69 yang menegaskan bahwa orang yang taat kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya akan memiliki keutamaan dan kemuliaan yang tinggi di sisi Allah Swt.

Berikut adalah QS. An-Nisa ayat 69 beserta terjemahannya QS. An-Nisa (4): 69

وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّۦنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُو۟لَـٰٓئِكَ رَفِيقًۭا

"Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul(-Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."

Tafsir dan Makna QS. An-Nisa Ayat 69

1. Keutamaan Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya
Allah menjanjikan derajat yang tinggi bagi orang yang menaati-Nya dan mengikuti ajaran Rasulullah ﷺ.
Ketaatan ini meliputi menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh keikhlasan.

2. Dikumpulkan dengan Golongan Mulia di Akhirat
Orang yang taat akan mendapatkan kebersamaan dengan empat golongan istimewa: 
Para Nabi: Hamba-hamba Allah yang mendapat wahyu.
As-Shiddiqin: Orang-orang yang memiliki keimanan dan kejujuran luar biasa, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Asy-Syuhada: Orang-orang yang mati syahid dalam perjuangan di jalan Allah.
As-Shalihin: Orang-orang saleh yang istiqamah dalam kebaikan.

3. Kemuliaan sebagai Teman yang Baik
Allah menyebutkan bahwa mereka adalah teman terbaik bagi orang yang beriman.
Ini menunjukkan bahwa manusia akan dikumpulkan bersama orang-orang yang sejalan dengan amal dan akidahnya.

Pelajaran dari QS. An-Nisa: 69
Menjadi manusia Qur’ani berarti harus menaati Allah dan Rasul-Nya.
Orang yang beriman dan beramal saleh akan mendapat kebersamaan dengan orang-orang terbaik di dunia dan akhirat.
Pilihlah lingkungan dan pergaulan yang baik karena manusia akan dikumpulkan dengan orang yang dicintainya.

Ayat ini menjadi motivasi bagi kita untuk terus istiqamah dalam kebaikan dan menaati perintah Allah serta Rasul-Nya agar mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi-Nya.

Sobat, untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, berikut beberapa langkah praktis yang bisa kita lakukan:

1. Menjadi Manusia Qur’ani dengan Menaati Allah dan Rasul-Nya
Membiasakan membaca dan memahami Al-Qur’an setiap hari, tidak hanya membaca tetapi juga mengamalkan isinya.
Menjaga ibadah wajib dan sunnah seperti shalat tepat waktu, puasa sunnah, dan memperbanyak doa serta dzikir.
Meneladani akhlak Rasulullah ﷺ, seperti bersikap jujur, sabar, rendah hati, dan penuh kasih sayang terhadap sesama.

2. Beriman dan Beramal Saleh untuk Bersama Orang-orang Terbaik
Bersedekah dan membantu sesama, baik dalam bentuk harta, tenaga atau ilmu.
Menjaga lisan dan hati, menghindari ghibah, fitnah, dan perkataan yang menyakiti orang lain.
Terus menuntut ilmu agar iman makin kuat dan makin paham bagaimana cara beramal dengan benar.

3. Memilih Lingkungan dan Pergaulan yang Baik
Berteman dengan orang-orang yang shalih dan saling mengingatkan dalam kebaikan.
Menghindari lingkungan yang menjauhkan dari Allah, seperti pergaulan yang penuh maksiat atau kebiasaan buruk.
Menjadi contoh yang baik bagi sekitar, agar bisa menginspirasi orang lain untuk hidup sesuai ajaran Islam.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kita bisa makin dekat dengan Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang dicintai oleh-Nya.

Dr. Nasrul Syarif M.Si.  
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana  UIT Lirboyo

Opini

×
Berita Terbaru Update