Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Nasihat Aktivis Muslim: PM Malaysia Jangan Akui Entitas Yahudi Zionis

Jumat, 17 Januari 2025 | 17:35 WIB Last Updated 2025-01-17T10:35:35Z
Tintasiyasi.ID -- Juru Cakap Hizbut Tahrir Malaysia Al-Ustaz Abdul Hakim Othman menasihati Perdana Menteri (PM) Malaysia supaya bertaubat, karena secara tidak langsung mengakui keberadaan entitas Yahudi Zionis di tanah kaum Muslim dan menyeru supaya mengambil tindakan yang benar.

 

“Wahai Perdana Menteri, sesungguhnya kami tidak terkejut dengan pendirian Anda, bahwa entitas Yahudi berhak ada. Karena Anda menyokong penyelesaian dua negara yang diatur Amerika. Sebuah penyelesaian yang mengakui keberadaan entitas Yahudi di tanah Palestina”, ujarnya dalam Kenyataan Media di akun rasmi TikTok bertajuk Juru Cakap HTM: Entitas Yahudi Berhak Wujud dan Mempertahankan Dirinya?, Kamis (21/11/2024).

 

Lanjutnya, pendirian tersebut secara jelas dan nyata merupakan sebuah pengkhianatan kepada Palestina karena telah memberikan hak kepada entitas Yahudi Zionis untuk menduduki tanah umat Islam.

 

Ustaz Hakim memberikan pertanyaan retorika, “Adakah si penjajah berhak mempertahankan diri mereka daripada serangan orang yang dijajah ketika orang yang dijajah melawan untuk menghalau mereka dari tanah jajahan?”

 

“Jika Perdana Menteri Malaysia mengakui penjajahan Israel terhadap tanah Palestin, maka beliau mesti turut mengakui penjajahan Belanda, Jepang, dan Inggris terhadap tanah Melayu dan mengakui hak semua penjajah ini untuk mempertahankan diri daripada serangan orang Melayu yang berjuang menghalau mereka,” ujarnya.

 

Ia mengatakan, PM Malaysia telah masuk ke dalam perangkap musuh kerana ungkapan “Israel berhak mempertahankan diri” adalah slogan dan propaganda Yahudi Zionis yang didukung oleh Amerika dan sekutu-sekutunya untuk menunjukkan mereka tidak bersalah apabila membantai umat Islam dan menghancurkan Gaza.

 

“Keberadaan entitas Yahudi adalah haram di sisi Islam, kerana ia berdiri di atas tanah rampasan milik umat Islam,” tegas mantan advokat tersebut.  

 

“Penyelesaian dua negara yang diterima dari Amerika juga haram di sisi Islam, karena mengakui kebberadaan Israel di atas tanah milik umat Islam. Ia juga haram untuk menyerahkan walau sejengkal tanah Palestin kepada musuh Islam,” tandasnya.

 

Satu-satunya tindakan yang wajib diambil ke atas Yahudi adalah perang, lanjutnya, karena mereka adalah kaum kafir harbi fi’lan, yaitu kaum yang sedang berperang dengan umat Islam.

 

“Sebagai seorang perdana menteri, kewajiban Anda dan rekan-rekan sejawat yang Muslim di seluruh dunia ialah menggerakkan tentara untuk menghapuskan entitas haram dan pelaku kriminal tersebut. Bukan malah mengakui keberadaan atau hak mereka untuk mempertahankan diri, apatah lagi menjadi ‘iron dome’ mereka," tutupnya.[] Syamsiyah Jamil


  


Opini

×
Berita Terbaru Update