Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Refleksi Hari Guru Dunia 5 Oktober

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:38 WIB Last Updated 2024-10-10T02:38:16Z
TintaSiyasi.id -- Berbicara profesi guru saat ini, ibarat melukis diatas cabaran kaca. Tertulis namun tak terbaca. Baru-baru ini diperingati hari guru se-Dunia bertepatan pada tanggal 5 Oktober 2024. Pada peringatan hari guru se dunia itu, mengusung tema "Valuing teacher voices: towards A new social contract for education (Menghargai suara guru: menuju kontrak sosial baru untuk pendidikan)". Karena suara guru sangat penting dalam pendidikan yaitu untuk melakukan pembinaan dan memanfaatkan potensi terbaik dari setiap anak didiknya. 

Peran guru sangat krusial dan tidak dapat digantikan. Seorang guru tidak hanya mentransfer pengetahuan, namun juga membimbing, memotivasi dan memberikan inspirasi kepada peserta didiknya. Dengan adanya peringatan hari guru se-Dunia dimana suara guru sangat perlu di dengar dan kiranya dapat memberikan kedudukan atau penghargaan atas kompetensi dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai guru. (www.kompas.com, 5/10/2024)

Hal ini menunjukkan bahwa kedudukan seorang guru tidak boleh di pandang rendah atau remeh. Seorang guru selain mentransfer knowledge (pengetahuan), peran guru membentuk kepribadian siswa. Hal ini tidak mudah. Sebagaimana yang terjadi di beberapa sekolah, dimana seorang guru harus melempar kayu karena muridnya tidak segera berangkat mandi untuk berangkat sekolah (sekolah boarding). Ada juga guru yang melakukan kekerasan, untuk mendisiplinkan murid-muridnya dengan menghukum muridnya melakukan squat jump sebanyak 100x. Meskipun sudah diberikan Permendikbud nomor 46/2023.Namun aturan tersebut masih belum dilakukan sepenuhnya.(www.tirto.id)

Mendidik murid membutuhkan energi yang besar, kekuatan sabar serta menautkan hati dengan murid-muridnya. Hal ini tidak akan terwujud dengan baik, apabila kompetensi dan keterampilan yang harus dimiliki seorang guru belum terpenuhi. Di sisi lain, beban hidup seorang guru tidak lah mudah. 

Guru Juga Manusia

Manusia memiliki kebutuhan dasar yang mesti dipenuhi. Guru pun termasuk manusia yang mesti memenuhi kebutuhan dasarnya serta memenuhi kebutuhan dasar keluarganya apabila guru sudah berkeluarga. Adapun kebutuhan dasar manusia berupa sandang, pangan, papan, ditambah pendidikan serta kesehatan secara lebih luas. Di Indonesia menurut data Kemendikbud, jumlah guru honorer 704.503 orang di tahun 2022 (www.mediaindonesia.com, 5/10/2024)

Biasanya guru honorer memiliki tugas yang sama dengan guru yang berstatus PNS namun memiliki gaji jauh lebih rendah dari guru PNS. Bahkan ada yang mengajar lebih dari 2 mata pelajaran. Beban guru semakin merangkak naik, dengan kebijakan lainnya yang memiliki dampak pada kebutuhan dasar mereka. Seperti pemberian subsidi pada sebagian komoditas, naiknya harga beras, mahalnya pupuk, mahalnya biaya pendidikan, dan juga kesehatan. 

Semua itu melengkapi ketidak sejahteraan nasib guru. Kalau toh, pemerintah bertindak dan menganalisa kondisi seperti itu. Ternyata program - program yang dibuat oleh pemerintah seperti munculnya Permendikbud no 46/2023 memiliki akar persoalan lainnya. Guru tidak hanya dipaksa menjadi malaikat ditengah guncangan kehidupan mereka sendiri. Namun, seyogyanya nasib guru perlu dipertimbangkan. Karena peran seorang guru itu benar-benar sangat penting guna keberlangsungan peradaban generasi selanjutnya. 

Islam Menjawab Persoalan Guru

Telah kita ketahui, bahwa ideologi suatu bangsa sangat penting digunakan. Karena ideologi sebagai landasan dalam menyelesaikan suatu persoalan yang terjadi baik di tingkat personal atau komunal masyarakat. Islam terbukti menjadi ideologi yang benar dalam menyelesaikan setiap persoalan yang muncul. Bertahtanya ideologi Islam selama kurang lebih 13 abad sebagai bukti tonggak sejarah yang kuat. Di mana, Islam melanggengkan kehidupannya dengan bersandar pada pemecahan persoalan dari ijtihad Kholifah yang bersumber dari Al-Qur'an dan Al hadist. 

Islam sangat memuliakan guru. Guru memiliki tempat yang tinggi. Dia di hormati, diberi gaji yang tinggi karena tugasnya berat yaitu membentuk syaksiyah atau kepribadian Islamiyah pada diri peserta didik. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rosulullah Muhammad, beliau membebaskan seorang tawanan perang dengan memberikan syarat tawanan perang tersebut memberikan pengajaran kepada kaum muslimin. Di waktu yang lain, Khalifah Umar Bin Khattab memberikan gaji yang tinggi kepada para pengajar Al-Qur'an dengan 15 dinar atau 94 juta dengan Kurs 1 dinar 4,25 Gram emas. 1 Gram emas harga terakhir Rp. 1.482.000. (www.logammulia.com, 5/10/2024)

Islam sangat memberikan kemuliaan kepada seorang guru. Apabila kebutuhan dasarnya terpenuhi, memiliki kompetensi yang mumpuni dan hatinya terpaut dengan ilmu. Maka seorang guru akan mengoptimalisasikan seluruh potensi yang dimilikinya.


Oleh: Mamik Laela
Praktisi Pendidikan

Opini

×
Berita Terbaru Update