Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Om Joy: Kita akan Merdeka Secara Hakiki Bila Pakai Aturan Islam

Minggu, 18 Agustus 2024 | 19:12 WIB Last Updated 2024-08-18T12:13:20Z
TintaSiyasi.id -- Terkait makna kemerdekaan sesungguhnya, Jurnalis Joko Prasetyo menjelaskan bahwa kemerdekaan yang hakiki itu hanya akan bisa diraih bila di semua bidang kehidupan diatur pakai aturan Islam saja.

"Maka, kita akan benar-benar merdeka secara hakiki bila di semua bidang tersebut hanya diatur pakai aturan Islam saja. Selama diatur pakai aturan buatan manusia, apalagi pada faktanya ternyata manusia yang membuatnya adalah kafir penjajah, sudah barang tentu kita belumlah merdeka," tuturnya kepada TintaSiyasi.id, Sabtu, (17/8/ 2024). 

Om Joy sapaan akrabnya menuturkan, kalau dari penjajahan secara militer, negara Indonesia boleh dikatan sudah merdeka, namun, bila secara non-militer sampai sekarang masih dijajah. 

"Kita mesti bersyukur atas merdekanya negeri ini dari penjajahan secara militer. Berkat rahmat Allah SWT. dan perjuangan para sultan, ulama, dan santri yang memobilisasi jihad, maka penjajahan secara militer sudah reda," tuturnya.

Ia mengatakan, bangsa Indonesia harus tetap berjuang meneruskan perjuangan para sultan, ulama dan santri di masa penjajahan militer tersebut untuk melawan penjajahan non-militer yang masih berlangsung hingga sekarang, bahkan semakin mencengkram di berbagai bidang. Mulai dari ideologi, politik, ekonomi, pendidikan, pergaulan, pemerintahan, hiburan, hubungan internasional, dan lain sebagainya. 

"Karena, Allah SWT. juga mewajibkan kita untuk menerapkan syariat Islam secara kaffah, haram kalau hanya setengah-setengah. Apalagi sampai mempersekusi dan mengkriminalisasi dakwah penerapan syariat Islam secara kaffah, lebih haram lagi," katanya.

Lebih lanjut, Om Joy mengataka suda saatnya bangsa Indonesia melakukan evaluasi, apakah ritual perayaan kemerdekaan tiap tahun dapat membuat bangsa sadar akan realitas yang sebenarnya bahwa bangsa dan negara Indonesia masih terjajah di sektor non-militer.

Ia juga menyebut, lomba panjat pinang dengan memperlihatkan pusar dan paha untuk memperebutkan harta secuil tersebut akan membuat rakyat kompak melawan penjajahan di bidang ekonomi? Yang pasti menyalahi ajaran Islam yang mewajibkan menutup aurat secara sempurna.

"Apakah main sepak bola bapak-bapak dengan mengenakan daster istrinya masing-masing akan membuat bangsa ini sadar untuk memperjuangkan tegaknya syariat Islam secara kaffah? Yang pasti itu perbuatan maksiat karena haram lelaki menyerupai perempuan maupun perempuan menyerupai lelaki," imbuhnya.

Ia meneruskan, apakah lomba tarik tambang tersebut akan membuat tambang emas, tambang minyak, tambang batu bara, tambang lainnya yang kini dirampok habis-habisan oleh kafir penjajah dan oligarki akan menumbuhkan kesadaran bahwa semua tambang tersebut dalam pandangan Islam wajib dikelola oleh negara haram diserahkan kepada swasta apalagi asing? Tidak, sama sekali tidak.

"Bila dalam berbagai permainan dan perlombaan yang dilakukan itu hukum asalnya adalah mubah (boleh), bisa menjadi haram bila dilakukan dalam rangka merayakan kekufuran," terangnya.

Ia menegaskan bahwa merayakan berdirinya negara, bangsa, dengan dasar sekularisme dan sistem yang diterapkannya buatan manusia, jelas perbuatan yang sangat diharamkan karena sama saja dengan merayakan tegaknya ikatan dan sistem kufur. 

"Mirisnya, ritual maksiat ini dilakukan setiap tahun oleh kaum Muslim. Sampai kapan akan terus seperti ini? Kapan akan sadarnya? Kapan akan sadarnya bahwa ritual ini sama saja dengan merayakan pelanggengan penjajahan secara non-militer?" tanyanya 

Ia mengajak, sudah saatnya mempelajari Islam secara kaffah hingga ke masalah ideologi, pemerintahan, apolitik, ekonomi, pendidikan, pergaulan, hubungan luar negeri dan lainnya. 

"Kemudian sama-sama berjuang untuk menegakkannya. Bila hanya ibadah mahdhah saja yang dipelajari, apalagi ibadah mahdhah juga ogah, maka sampai kiamat pun kita tidak akan pernah merdeka secara hakiki," tandasnya.[] Isty Dai'yah

Opini

×
Berita Terbaru Update