Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ibadah Haji Simbolisasi Persatuan

Jumat, 05 Juli 2024 | 17:43 WIB Last Updated 2024-07-05T10:43:43Z
TintaSiyasi.com -- Cendekiawan Muslim, Ustaz Ismail Yusanto (UIY) menjelaskan bahwa ibadah haji simbolisasi persatuan.

"Ibadah haji itu simbolisasi persatuan dan ini politik," ujarnya di kanal YouTube UIY Official: Haji dan Politik tidak Bisa Dipisahkan, Kok Bisa?, Senin (1/7/2024).

UIY menegaskan bahwa ibadah haji merupakan ibadah satu-satunya yang menghimpun umat Islam dari berbagai wilayah di seluruh dunia di dalam satu tempat di dalam satu waktu.

"Tidak ada ibadah yang begini rupa, enggak ada. Shalat bisa kita lakukan di tempat masing-masing paling jauh di masjid di tempat kita tinggal. Kemudian, puasa malah sendiri-sendiri itu disebut ibadah sirriyah. Zakat? Ketika kita ketemu dengan amil ataupun mustahik selesai, tapi kalau ibadah haji tidak. Ibadah haji itu harus dilakukan di tanah suci, apalagi wukuf harus di Arafah dan itu ayyaamimma'luumaatin di hari yang telah ditentukan," paparnya.

Tidak bisa tidak, kecuali di sembilan Zulhijah lanjutnya, ketika umat Islam tersebut berkumpul, maka hal tersebut memiliki makna politik persatuan, persaudaraan bahwa betul Innamal mu'minuna ikhwatun. 

"Kita ini bersaudara. Bersaudara yang diingkat oleh kesamaan akidah dan kesamaan syariah dan kesamaan ibadah gitu kan? Di satu tempat, meskipun mungkin beragam dari pemahaman fikih manasik hajinya. Persaudaraan kemudian persatuan, gitu ya," terangnya.

UIY menjelaskan, makna persaudaraan persatuan umat Islam saat ini tidak nyambung dengan realitas. Karena mereka sesungguhnya berasal dari negara-negara yang berbeda-beda. Akan tetapi hal tersebut merupakan fakta belakangan. Karena sebelumnya umat Islam bersatu.

"Nah, persaudaraan dan persatuan itulah yang sebenarnya hari ini sangat diperlukan untuk menghadapi berbagai persoalan yang sedang menimpa umat Islam. Sebutlah Palestina kemudian Uighur, Rohingya. Bagaimana kita mengatasi persoalan ini?" tanyanya.

UIY menyesalkan, sudah berjalan delapan bulan serangan ke Palestina, namun umat Islam hanya bisa menyaksikan. Semua orang mengatakan bahwa Palestina harus ditolong, harus dicegah dan segala macam, tetapi tidak ada satupun tindakan.

"Kenapa tidak ada tindakan? Padahal kita ini jumlahnya hampir dua miliar. Kata kuncinya adalah dua miliar yang berserak, tidak bersatu sedangkan ibadah haji itu simbolisasi persatuan. Bagaimana kok kemudian jangan dikaitkan dengan politik. Loh, ini berkumpul itu sudah merupakan perkumpulan politik," pungkasnya.[] Nabila Zidane

Opini

×
Berita Terbaru Update