Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Sungguh Aneh Harga Beras Naik di Negeri Agraris

Senin, 17 Juni 2024 | 19:25 WIB Last Updated 2024-06-17T12:25:51Z
TintaSiyasi.id -- Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional memperpanjang masa relaksasi harga eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium dan premium. Dengan adanya perpanjangan masa relaksasi HET, artinya harga beras masih tetap tinggi. (CNBN Indonesia, 1 juni 2024)

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan penyesuaian HET beras tidak terpisahkan dari upaya stabilisasi pasokan dan harga beras, kebijakan di hulu (tingkat petani) juga selaras dengan di hilir (tingkat konsumen). 
(Tirto.id, 7 juni 2024)

Alasan penyelarasan harga di hulu dan hilir menunjukkan negara abai memikirkan masalah rakyat dan menyelesaikan masalahnya dari akarnya. Bahkan dengan entengnya negara mematok dan menaikkan harga beras di tengah beratnya beban ekonomi rakyat.

Beras atau pangan adalah termasuk salah satu kebutuhan pokok rakyat, mestinya negara membuat kebijakan yang memperhatikan kebutuhan pokok ini, misalnya dengan tidak menaikkan harga beras agar kebutuhan pokok pangan ini bisa terpenuhi dan rakyat hidup dalam ketenangan dan ketentraman karena pangan bisa terjangkau. 

Demikianlah wajah negara yang melandasi aturannya dengan sistem kapitalisme, dimana negara hanya sebagai regulator pembuat kebijakan yang hanya mementingkan para pemodal dan abai terhadap urusan rakyatnya. 

Berbeda dengan negara yang melandasi pengaturannya dengan akidah Islam. Negara dalam Islam berperan mengurusi urusan rakyat dan negara bertanggung jawab atas urusannya  baik di dunia maupun diakhirat. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah saw bersabda yang artinya "Imam / khalifah adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang diurusinya. (HR. Al Bukhori dan Muslim)

Karena itulah negara akan mengupayakan terpenuhinya kebutuhan pangan rakyat dengan beberapa mekanisme diantaranya, negara akan melakukan strategi ekstensifikasi dan intensifikasi dengan cara yang efektif. Ekstensifikasi adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru, negara dalam Islam akan mendorong rakyat melakukan aktifitas menghidupkan tanah mati dan siapapun yang kenghidupkannya maka dia yang memiliki tanah tersebut. Negara juga akan memberikan lahan secara cuma-cuma kepada rakyat yang mampu mengolah tanah.

Sedangkan intensifikasi adalah pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan berbagai sarana prasarana. Negara akan memberikan benih dan pupuk gratis kepada para petani, negara juga akan mengupayakan adanya penemuan alat-alat untuk mengolah lahan pertanian, pengairan dan lain-lain. 
Negara akan mendorong para petani untuk produktif.

Demikian juga negara akan melakukan mekanisme kebijakan pasar dengan menutup impor bahan pangan dan akan memaksimalkan hasil petani dalam negeri. Dengan demikian pasokan pangan dalam negeri tidak akan pernah kekurangan, sehingga harga beras / pangan bisa stabil dan terjangkau oleh rakyat. Petanipun akan sejahtera karena hasil panen melimpah. 
Pengaturan yang demikian hanya bisa di terapkan oleh negara khilafah yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengurus urusan rakyat. Wallau a'lam bish showab

Oleh: Dewi Asiya
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update