×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tuhan Tidak Terhalang Darimu, Kamulah yang Terhalang untuk Melihat-Nya: Menyingkap Hijab Hati Menuju Cahaya Ilahi

Minggu, 20 Juli 2025 | 06:30 WIB Last Updated 2025-07-19T23:31:16Z
Tintasiyasi.ID-- "Tuhan tidak terhalang darimu, kamulah yang terhalang untuk melihat-Nya."
— Ibnu Athaillah as-Sakandari, Al-Hikam

Mukadimah: Di Mana Tuhan dalam Hidup Kita?

Dalam hiruk pikuk kehidupan modern yang serba cepat dan penuh distraksi, seringkali kita merasa seolah-olah Allah jauh dari kita. Kita berdoa namun tidak khusyuk, kita beribadah namun terasa kering, kita menghadapi musibah namun kehilangan arah. Kita pun bertanya dalam hati: Di manakah Allah?

Namun, hikmah dari seorang wali Allah, Ibnu Athaillah as-Sakandari, mengetuk kesadaran terdalam kita. "Tuhan tidak terhalang darimu, kamulah yang terhalang untuk melihat-Nya." Kalimat ini seperti cahaya yang menyibak kabut, menyadarkan kita bahwa Allah selalu dekat, bahkan lebih dekat daripada urat leher kita (QS. Qaf: 16). Yang menjadi masalah bukan ketidakhadiran-Nya, melainkan keterhijaban hati kita.

Hati yang Tertutup: Tirai-Tirai Penghalang Makrifat
Ibnu Athaillah tidak sedang berbicara tentang penglihatan fisik, melainkan penglihatan batin — mata hati (bashirah) yang mampu menangkap kehadiran dan keagungan Allah dalam setiap detik kehidupan. Namun, kenapa hati kita tertutup?

1. Hijab Dosa dan Kelalaian

Dosa-dosa kecil yang terus menerus dilakukan tanpa taubat dapat menghitamkan hati, sebagaimana disebut dalam hadits:
"Jika seorang hamba melakukan dosa, maka satu titik hitam akan dituliskan di dalam hatinya." (HR. Tirmidzi)
Hijab ini bertumpuk, hingga hati kehilangan kepekaan terhadap kebenaran dan keindahan ilahiah.

2. Hijab Hawa Nafsu
Nafsu yang menguasai diri menjadikan dunia sebagai tujuan utama. Ia menyesatkan hati dari jalan Allah. Dalam Al-Hikam lainnya, Ibnu Athaillah mengatakan:
"Bagaimana mungkin hati akan bercahaya jika dunia menjadi penampakannya?"

3. Hijab Keakuan (Ego)
Salah satu hijab paling halus dan berbahaya adalah keakuan diri — merasa mampu, merasa pintar, merasa lebih. Padahal Allah tidak menampakkan Diri-Nya di hati yang penuh dengan keangkuhan.

Allah Tidak Jauh: Cahaya-Nya Selalu Menyinari
Kesadaran akan kedekatan Allah harus ditanamkan sejak dini. 

Rasulullah SAW bersabda:
"Jika engkau memohon, mintalah kepada Allah. Jika engkau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah." (HR. Tirmidzi)
Allah selalu menanti hamba-Nya kembali. Dia tidak pernah pergi. 
Bahkan ketika hamba-Nya berbuat dosa, Allah tetap mengasihi:

"Wahai hamba-Ku yang melampaui batas atas dirinya sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah." (QS. Az-Zumar: 53)

Menjadi Hamba yang Melihat dengan Cahaya Allah

Melihat Allah di dunia ini bukanlah secara fisik, tapi dengan mata hati yang jernih. Orang-orang yang jiwanya bersih akan melihat tanda-tanda-Nya dalam segala hal:

• Saat mata melihat langit, ia berkata: "Inilah ciptaan Allah yang Maha Tinggi."
• Saat musibah menimpa, ia berkata: "Ini teguran kasih sayang dari Tuhanku."
• Saat mendapat nikmat, ia bersyukur dan berkata: "Semua ini dari Allah."

Langkah-Langkah Menyingkap Hijab dan Menyaksikan Kehadiran-Nya

1. Taubat Nasuha

Kembalilah kepada Allah dengan taubat yang sesungguhnya. Taubat adalah langkah pertama untuk membersihkan hati yang tertutup.

2. Zikir dan Tadabbur

Perbanyak zikir dengan hati yang hadir. Renungkan ayat-ayat Allah, baik yang tertulis dalam Al-Qur’an maupun yang terbentang di alam semesta.

3. Mujahadah dan Muraqabah

Latih diri untuk melawan hawa nafsu (mujahadah) dan rasakan selalu pengawasan Allah (muraqabah). Hati yang selalu merasa diawasi akan hidup dan jernih.

4. Bersahabat dengan Orang Shalih

Lingkungan yang baik dan guru spiritual yang ikhlas akan sangat membantu dalam menyingkap tirai hati.

5. Ikhlas dalam Segala Amal

Jangan harapkan pujian atau pengakuan manusia. Jika semua amal hanya ditujukan kepada Allah, maka Dia akan menampakkan cahaya-Nya dalam hidup kita.

Penutup: Jangan Salah Mencari

Banyak orang mencari Allah dalam hal-hal besar, luar biasa, dan spektakuler. Padahal Dia begitu dekat dalam hal yang paling sederhana:
Dalam napas yang teratur
Dalam detak jantung yang stabil
Dalam senyuman anak yang polos
Dalam hembusan angin yang menyejukkan

"Jangan kamu sangka Allah jauh dari kehidupanmu. Dia ada, dan selalu ada. Tapi kamulah yang harus menyingkap tirai-tirai hatimu."

Doa Penutup
اللهم اكشف لنا الحُجب، واغسل قلوبنا من الران، واجعلنا من عبادك الذين يرونك بنور الإيمان.

"Ya Allah, singkapkanlah hijab-hijab dari hati kami, sucikanlah jiwa kami dari noda dosa, dan jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang melihat-Mu dengan cahaya iman."

Semoga tulisan ini menggugah kesadaran ruhani, menguatkan jiwa untuk kembali kepada Allah, dan menuntun hati agar mampu melihat kehadiran-Nya di setiap sisi kehidupan.

Oleh. Dr Nasrul Syarif M.Si.  (Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana  UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update