Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Islam Dimuliakan dalam Penjagaan Akidah

Selasa, 15 Juli 2025 | 08:28 WIB Last Updated 2025-07-15T01:28:44Z

TintaSiyasi.id -- Sangat menyakitkan, saat mengetahui ada beberapa kortunis Turki yang melakukan penistaan agama, walaupun akhirnya mereka ditangkap oleh otoritas Turki. Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan, karya mereka sebagai "provokasi keji" dan menegaskan bahwa pemerintah sedikit pun tidak mentolerir penghinaan terhadap nilai-nilai sakral umat Islam (www.cnbcindonesia.com, 05/07/25).

Sesak di dada, menyaksikan penistaan agama terjadi berulang, apalagi umat Islam begitu memuliakan Beliau Saw. Rasulullah Saw. adalah kekasih Allah yang sangat tidak pantas dijadikan sebagai bahan lelucon atau candaan.

Namun yang juga menyesakkan, masih ada saja manusia-manusia yang tidak beradab dan intolerir terhadap keyakinan umat Islam, sehingga dengan lancangnya mereka melakukan penistaan agama. Selama ini, kaum Muslim menjadikan Rasulullah Saw. sebagai teladan dalam setiap amal perbuatan, pantaslah jika umat Islam berdemo, tidak menerima karena sangat marah atas perbuatan tercela tersebut walaupun para penista berdalih dengan berbagai rupa.


Liberalisme Musuh Umat Islam

Pencetusnya adalah arus liberal yang dijunjung Barat, saat ini menggerogoti tubuh negeri Muslim ataupun non-Muslim. Tentunya, dampak dari liberalisme akan melahirkan paham kebebasan berekspresi. Jangan heran, jika ada manusia yang memuja liberalisme, toh pelopor pandangan Barat tersebut adalah sistem sekuler kapitalisme.

Sekularisme kapitalisme adalah sistem yang memisahkan agama dengan kehidupan. Salah satu yang dipuja-puja dalam sistem ini adalah liberalisme. Sekularisme kapitalisme adalah biang kerok penyebab penistaan agama, bagai candu bagi manusia yang tak mengenal Islam.

Mirisnya, penguasa negeri Muslim malah merasa nyaman berlindung di bawah restu negara adidaya dan seakan tak berdaya saat terjadi tindakan penistaan agama. Negara hanya cukup memberikan sanksi ala kadarnya dan tidak memberikan efek jera bagi pelaku.

Liberalisasi juga menjauhkan umat Islam dari pemahaman Islam yang utuh, sebab banyak umat yang terpengaruh oleh gaya hidup liberal hingga akhirnya terjerumus dalam Islamofobia dan turut menjadi pendukung sekularisme kapitalisme. Padahal, pemahaman Barat sangatlah tidak layak dipakai oleh manusia, karena tolak ukurnya hanyalah hawa nafsu, bukan hukum syarak.

Bukankah manusia yang sempurna hanyalah Rasulullah Saw.? Lantas atas dasar apa, seorang manusia biasa yang memiliki sifat lemah dan terbatas merasa berani membuat tandingan aturan dan hukum selain Islam? Tentulah yang menjadi dasar terjadinya penyelewengan aturan agama disebabkan oleh sekularisme kapitalisme yang memang memberi ruang untuk melakukannya.


Khalifah Penjaga Akidah Islam

Jika mengingat sahabat Rasulullah Saw., ketika dulu hidup berdampingan dengan para sahabat Beliau Saw., sahabat-sahabat Rasulullah begitu menyayangi dan memuliakan nabi dan membuktikannya melalui kesetiaan dalam membela nabi sebagaimana Abu Bakar As-Shidiq dan Ali bin Abi Thalib atau kedermawanan yang dimiliki oleh Usman bin Affan dan Abdurahman bin Auf, juga ketaatan yang dimiliki oleh kaum Anshar.

Bahkan, pemimpin para malaikat yaitu Jibril pun tak rela saat Nabi Saw. diperlakukan keji oleh kaum Thaif dan menawari Beliau Saw. boleh membalas dengan cara memberikan hukuman pada kaum tersebut. Namun, saat ditawari hal demikian, dalam hati Rasulullah Saw. tak ada sedikitpun rasa dendam, sehingga beliau menolak tawaran malaikat Jibril dan lebih memilih untuk mendo'kan kebaikan untuk kaum Thaif.

Sikap teladan yang sejak lahir sudah ada pada jiwa Rasulullah Saw. ternyata diabadikan dalam QS. Al-Ahzab ayat 21. Allah SWT berfirman yang artinya:

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Para sahabat Rasulullah Saw. adalah bukti nyata bahwa ada manusia biasa yang senantiasa menjadikan Rasulullah Saw. sebagai panutan dalam setiap aspek kehidupan. Seyogyanya, seluruh pemimpin muslim memiliki pemikiran dan perasaan yang sama sebagaimana sahabat-sahabat Rasulullah Saw.

Seorang pemimpin yang memuliakan Nabi Saw. hanya akan terwujud di bawah sistem yang menerapkan syariat Islam secara sempurna yakni khilafah. Penjagaan aqidah adalah salah tugas utama seorang Khalifah/pemimpin seluruh umat Islam untuk menjaganya, maka khalifah tidak akan membiarkan lahirnya para penista baru dan pelaku penistaan akan diberikan hukuman sesuai yang memberikan efek jera.

Khilafah akan memastikan, tidak ada pemahaman dan tsaqofah umat yang bertentangan dengan Islam atau merusak pemikiran umat. Dengan tegaknya khilafah, seluruh umat Islam akan memiliki satu perasaan, pemahaman dan peraturan yang sama juga memiliki tujuan yang sama yaitu menyebarkan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Essy Rosaline Suhendi
(Aktivis Muslimah Karawang)

Opini

×
Berita Terbaru Update