"Dalam semua aspek bantuan
AS terhadap Indonesia sangat besar, jadi kita bisa melihat siapa butuh siapa.
Indonesia sudah didesain atau sudah dari dulu AS telah menjadikan Indonesia
sebagai objek kepentingan politik AS di kawasan Asia Pasifik," ujarnya di
kanal YouTube UIY Official; Negosiasi Tarif: Indonesia Kalah, AS Menang
Banyak?, Senin (21/07/2025).
Lanjutnya, ia memandang posisi
Indonesia sangat penting untuk AS lantaran salah satunya adanya Selat Malaka. “Selat
Malaka merupakan wilayah yang masuk area Indonesia dan jalur penghubung ke Laut
Cina Selatan, salah satu perdagangan tersibuk di dunia,” lugasnya.
"Dan juga Indonesia punya
sumber energi yang besar, kemudian hal yang penting juga kita adalah negeri Muslim
terbesar di dunia dengan karakteristik yang sekarang banyak didengungkan adalah
moderat," ungkapnya.
Alhasil, Hasbi menilai hubungan
antara Indonesia dan AS sederhananya ialah AS telah berjasa besar untuk
membesarkan Indonesia, terbilang sejak Indonesia merdeka tahun 1945.
"Bahkan ada cerita sejarah
Amerika termasuk menekan Belanda waktu itu di 1945 pada saat agresi militer ke-2,
untuk tidak memperpanjang penjajahan bahkan memberikan dukungan kemerdekaan
terhadap Indonesia," terangnya.
"Karena waktu itu era menuju
era Perang Dingin Soviet melawan Amerika, dan Amerika melihat potensi indonesia
untuk jatuh ke tangan komunisme kalau misalnya terkait dengan pascakemerdekaan,
sehingga Amerika menekan Belanda untuk memberikan kemerdekaan Indonesia,"
tambahnya.
Adapun, ia menuturkan di sisi
lain, khususnya pascapergantian rezim dari Orde Lama ke Orde Baru, diketahui
pada saat itu Presiden Soeharto dan TNI AD dididik dan dilatih oleh AS. “Setelah
Soeharto menjadi presiden pun, menteri di kabinet Orde Baru ialah menteri yang
memfasilitasi hubungan antara AS dan Indonesia,” .
"Amerika dalam tanda kutip
berjasa besar mendukung program-program pembangunan ekonomi Indonesia termasuk
dengan memberikan bantuan-bantuan ekonomi dan seterusnya melalui grub-grub ada
IGGI (Inter-Govermental Groub on Indonesia) termasuk AS, Prancis, Jepang yang
memberikan utang kepada Indonesia untuk mengelola ekonomi, termasuk juga
pelatihan-pelatihan militer sampai saat ini," paparnya.
Lebih lanjut, ia melihat IGGI
tetap memfasilitasi dan menjalin kerja sama dengan Indonesia guna mendukung
berbagai macam hal khususnya dalam aspek militer. "Pascaserangan WTC 2001
kemudian Indonesia didukung oleh Amerika dan Australia untuk membentuk Densus
88," imbuhnya.
"Amerika punya kepentingan
besar kepada Indonesia, dan cara Amerika menjaga kepentingannya itu dengan
berbagai macam kerja sama ekonomi bagian investasi termasuk bantuan-bantuan
militer. Ini yang membuat posisi Amerika lebih unggul dihadapan Indonesia,"
pungkasnya.[] Taufan