TintaSiyasi.id -- Ada satu cinta yang tak lekang oleh waktu. Ada satu rindu yang tak pernah padam meski zaman berganti. Itulah cinta dan rindu seorang hamba kepada Nabi Muhammad ﷺ—manusia pilihan, pembawa rahmat bagi seluruh alam.
Mengapa Kita Harus Mencintai Rasulullah?
Cinta kepada Rasulullah bukanlah sekadar emosi, tetapi fondasi iman. Beliau bersabda:
"Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sampai ia mencintaiku lebih dari cintanya kepada anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia." (HR. Bukhari dan Muslim)
Beliau adalah orang yang paling mencintai kita. Bahkan saat ajal mendekat, yang beliau sebut bukan harta, bukan tahta, tapi “Ummatii... ummatii…”—umatku… umatku… Itulah bukti cinta beliau kepada kita, meskipun belum pernah bertatap muka.
Cinta yang Membawa Cahaya
Mencintai Rasulullah berarti menjadikan beliau sebagai teladan dalam segala hal: akhlak, kesabaran, kejujuran, kasih sayang, dan keteguhan hati. Cinta itu tumbuh dengan mengenal beliau—melalui sirah (sejarah hidup), hadits-haditsnya, dan ajaran-ajaran mulianya.
Ketika kita benar-benar mengenal Rasulullah, cinta itu akan tumbuh seperti bunga di musim semi. Dari cinta, lahirlah kerinduan. Dari rindu, lahirlah keinginan untuk meneladani. Dan dari teladan, tumbuhlah cahaya yang menuntun kita menuju Allah ﷻ.
Tanda-Tanda Cinta Sejati Kepada Rasulullah
1. Bershalawat dengan sepenuh hati, karena shalawat adalah jembatan cinta antara kita dan beliau.
2. Menghidupkan sunnahnya, baik yang kecil maupun besar, karena itulah bentuk ketaatan kita.
3. Membela kehormatan beliau, dengan adab, tutur kata, dan sikap.
4. Merindukan perjumpaan dengannya, bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat.
5. Menyampaikan risalahnya, menjadi penerus dakwah dalam lingkup kehidupan kita masing-masing.
Bayangkan Jika Rasulullah Menyapa Kita Hari Ini...
Bayangkan jika Rasulullah datang dan menyapa kita:
Apakah engkau menjaga salatmu?
Apakah engkau berlaku adil dan jujur?
Apakah engkau menyayangi sesama umat manusia?
Apakah engkau menyebarkan kedamaian atau justru kebencian?
Pertanyaan itu menusuk hati. Maka mari kita jawab dengan amal, bukan sekadar kata.
Penutup: Jadikan Cinta Ini Hidup
Mari hidupkan cinta kepada Rasulullah ﷺ dalam hati dan amal. Jangan biarkan cinta ini hanya menjadi ungkapan lisan. Jadikan ia nyala dalam dada, penggerak langkah, dan arah kehidupan. Jika cinta kita tulus, niscaya kita akan dikumpulkan bersamanya di akhirat kelak. Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
“Seseorang akan bersama dengan orang yang ia cintai.” (HR. Bukhari)
Maka jika kita mencintainya, mari buktikan. Dengan shalawat. Dengan meneladani. Dengan memperjuangkan ajarannya. Dan dengan rindu yang tak pernah bertepi. Ku rindu padamu, ya Rasulullah.
Dalam setiap langkahku, dalam setiap hembusan nafasku. Kuingin dekat denganmu—di dunia, dan lebih-lebih di akhirat. []
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Buku BIGWIN