"Itu konyol betul siapa saja yang menyatakan persoalan
Palestina tidak ada hubungannya dengan agama. Dengan spirit agama kita aja
masih kalah apalagi tanpa spirit agama, itu bisa kalah lagi," ujarnya
dalam kanal Youtube UIY Official berjudul 1 Tahun Genosida Gaza,
Bagaimana Menghentikannya, Senin (07/10/2024).
Adapun, ia menilai sudut pandang seperti itu merupakan kesalahan dan kekalahan
kesekian kalinya dari umat Muslim. “Bahwa ini persoalan agama, dan harus diselesaikan
dengan perspektif agama, dengan semangat agama, demi kepentingan agama, dan itu jihad,” tambahnya.
Menurutnya, pemahaman terkait tidak adanya hubungan agama
dalam konflik Israel Palestina tidak lepas dari usaha musuh untuk melemahkan
umat Islam. Hal ini dilakukan dengan cara membuat muslim tidak lagi menggunakan
perspektif agama dalam menyikapi konflik kedua negara tersebut.
"Memandang persoalan tidak dengan dasar agama dan tidak
dengan dasar agama untuk menyelesaikannya, lalu dengan dasar apa? Kalau tidak dengan
jihad lalu untuk apa umat Islam berjuang? Kalau tidak untuk memperoleh rida Allah dan surganya lalu untuk
apa?" tegasnya.
Ustaz Ismail menambahkan bahwasanya tidak ada satu
pun bagian dari persoalan bangsa, dunia, maupun keluarga yang lepas dalam
perspektif Islam.
"Semuanya mesti dipandang dalam perspektif Islam apalagi untuk kasus
Palestina," terangnya.
Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa apabila berbicara Palestina,
maka akan berbicara Masjidilaqsa, dan saat berbicara Masjidilaqsa akan teringat
Nabi Muhammad saw. pada peristiwa Isra Mikraj.
"Apa itu peristiwa Isra Mikraj kalau tidak bisa dikaitkan dengan
akidah Islam? Karena peristiwa Isra Mikraj ada pengukuhan terhadap kenabian
nabi Muhammad saw.," jelasnya.
Ia pun berpesan, Muslimin akan mudah dikalahkan jika
memandang persoalan tanpa didasari dengan agama. "Ketika itu terjadi, umat
Islam tinggal seonggok daging yang berjalan tak punya kekuatan apa-apa, tidak
punya spirit apa-apa, tidak punya semangat, dan itu akan dengan mudah
dikalahkan oleh siapa pun," pungkasnya.[] Taufan